Geliat Perajin di Jateng Populerkan Motif Batik Lokal
Ada yang kerjasama dengan kampus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Perayaan Hari Batik Nasional rupanya menjadi momentum bagi para perajin untuk berlomba-lomba mengenalkan ragam kreasinya kepada masyarakat luas.
Salah satunya dilakukan seorang perajin batik di Salatiga. Adalah Sri Mulyani, warga Jalan Merbabu RT 04/RW VI, Nobowetan, Noborejo, Kecamatan Argomulyo, yang belakangan ini begitu getol membuat batik motif batok bolu yang jadi ciri khas Salatiga.
Ia yang awalnya bergelut dalam usaha kuliner, tergelitik untuk belajar nyanting secara otodidak. Mula-mula ia belajar lewat kanal YouTube.
"Awalnya asal-asalan, yang penting membuat batik. Tapi ternyata, membuat batik tidak boleh asal-asalan karena batik tidak hanya sekadar menggoreskan lilin malam ke kain, ada filosofi dan nilai yang terkandung," akunya, saat ditemui di sela kegiatan membatiknya, Rabu (2/10).
Baca Juga: [FOTO] Mengangkat Pamor Batik Warak Ngendog di Hari Batik Nasional
1. Di Salatiga ada batik batok bolu yang mulai populer
Kemudian, Ia meminta bantuan seorang rekannya di Solo untuk belajar batik dengan serius. Ia juga menemui Siswoyo, sesepuh Desa Noborejo.
Ia lalu diberi arahan untuk membatik sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam buku sejarah desa yang berjudul, Batok Bolu Isi Madu. Dari situlah, Ia semakin gencar belajar soal sejarah desa dan menetapkan batok bolu sebagi corak dalam karya batiknya.
Batik Batok Bolu pun Ia patenkan pada 2018 silam. Ia menganggap batik Batok Bolu punya daya saing ketimbang batik khas Pekalongan, Solo, maupun Yogyakarta
"Syukurlah sekarang pesanan terus berdatangan. Termasuk dari Pemkot Salatiga, Dumai, Pekanbaru, Bali, dan Semarang," terangnya.
Baca Juga: [FOTO] Makna Batik Motif Tambal Pamiluto Jokowi, Diyakini Menolak Bala