Perbedaan MLM dan Skema Ponzi, Kamu Wajib Tahu, Awas Salah!

Supaya terhindar dari bentuk penipuan, wajib diketahui lho

Dalam dunia pemasaran, terdapat model bisnis tanpa harus melakukan penjaringan pasar yang rumit dan kompleks. Salah satu model bisnis itu ialah Multi Level Marketing(MLM).

MLM adalah sebuah model pemasaran yang menjalankan bisnisnya dengan beberapa level jaringan pemasar untuk menjual produk atau jasa. Setiap level pada jaringan pemasar adalah distributor atau anggota yang membeli produk perusahaan.

Dalam MLM, anggota atau distributor tidak hanya mendapat keuntungan dari penjualan. Mereka juga bisa mendapat komisi dengan merekrut anggota baru dan juga dari penjualan produk anggota yang direkrut.

MLM memiliki kemiripan dengan skema piramida atau skema Ponzi pada penerapannya. Skema Ponzi adalah penipuan ilegal, dimana keuntungan yang dijanjikan berasal dari orang yang direkrut.

Jadi, tak jarang ada perusahaan yang melakukan praktik skema Ponzi dengan berkedok MLM. Namun, sebenarnya MLM dengan skema Ponzi memiliki perbedaan yang signifikan.

Agar kamu tidak tertipu oleh perusahaan yang mempraktikan skema Ponzi. Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Produk atau jasa yang ditawarkan 

Perbedaan MLM dan Skema Ponzi, Kamu Wajib Tahu, Awas Salah!ilustrasi orang-orang membawa kertas (Pexels.com/Kindel Media)

Yang membedakan antara MLM dengan skema Ponzi ada pada produk atau jasa yang ditawarkan. Skema ini hanya berfokus pada perekrutan anggota baru untuk membayar anggota lama.

Skema Ponzi biasanya tidak punya produk dan jasa yang jelas untuk ditawarkan kepada konsumen. Terkadang mereka mengiming-ngimingi bonus yang tak masuk akal.

Sedangkan MLM memiliki produk atau jasa yang ditawarkan. Karena MLM yang baik berfokus pada penjualan produk atau jasa, bukan pada perekrutan anggota.

2. Keuntungan yang didapat 

Perbedaan MLM dan Skema Ponzi, Kamu Wajib Tahu, Awas Salah!ilustrasi orang yang menggambar grafik (Pexels.com/Malte Luk)

Dalam skema Ponzi, keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi sampai melebihi  batas wajar dalam konsep investasi. Keuntungan yang didapat berasal dari uang investor baru yang akan dibagikan kepada investor lama, bukan dari penjualan produk atau jasa.

Sedangkan untuk MLM sendiri, keuntungan biasanya diambil dari penjualan paket untuk calon anggotanya. Anggota yang direkrut akan menjadi distributor untuk mencapai konsumen akhir.

Baca Juga: 5 Perbedaan Humble dan Sok Akrab, Sudah Tahu Belum?

3. Saat rekrutmen berhenti 

Perbedaan MLM dan Skema Ponzi, Kamu Wajib Tahu, Awas Salah!ilustrasi perbedaan nasib (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat sudah tak ada lagi investor yang mengalirkan uang ke perusahaan yang memakai skema Ponzi, maka perusahaan tersebut akan runtuh. Tidak ada aliran uang dari investor baru menjadi alasan mereka tak mampu membayarkan hasil investasi kepada investor lama.

Berbeda dengan Multi Level Marketing yang akan tetap bisa berjalan saat tidak ada rekrutmen lagi. Anggota MLM masih bisa menjual produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan.

4. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

Perbedaan MLM dan Skema Ponzi, Kamu Wajib Tahu, Awas Salah!ilustrasi mengurus perizinan (Pexels.com/ RODNAE Productions)

SIUP adalah surat izin yang harus dimiliki untuk kegiatan perdagangan. Perusahaan yang menawarkan kerja sama jelas harus memiliki SIUP untuk pengakuan dari pemerintah.

Ponzi adalah kegiatan yang bersifat ilegal bertujuan menipu calon investor. Maka dari itu, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menyatakan kegiatan tersebut dilarang.

Sedangkan untuk MLM sendiri, rata-rata memiliki izin perdagangan lewat SIUP. Dan oleh pemerintah juga, kegiatan mereka tidak dinyatakan sebagai bentuk penipuan.

Ingat! 

Perbedaan MLM dan Skema Ponzi, Kamu Wajib Tahu, Awas Salah!ilustrasi orang bersalaman (Pexels.com/RODNAE Productions)

Praktek Ponzi bukan kegiatan yang terang-terangan mengatakan kepada calon investor bahwa hasil yang mereka dapatkan berasal dari investor baru. Mereka berniat menipu calon investor dengan memberi iming-iming dari bisnis bodong.

MLM yang hanya fokus terhadap komisi anggota baru, juga bisa dianggap sebagai praktik Ponzi. Maka dari itu, Multi Level Marketing yang baik adalah mereka yang berfokus pada penjualan dan memiliki produk yang bernilai.

Tupperware, Oriflame, dan NU Skin merupakan beberapa contoh bisnis MLM yang baik. Produk yang mereka jual merupakan produk yang berkualitas.

Terakhir sebagai pengingat, sebelum bergabung menjadi anggota MLM, kamu harus mengecek terlebih dahulu tentang profil perusahaannya. Apabila mereka terlalu menekankan pengembalian modal cepat, fokus merekrut anggota, dan tidak memiliki produk yang jelas, maka lebih baik kamu tidak usah bergabung dengan bisnis itu.

Baca Juga: 5 Perbedaan Antara Sayang dan Cinta, Penasaran?

Aditya Prakosa Photo Community Writer Aditya Prakosa

Pengusaha Mikro

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya