TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflasi di Jateng Tembus 1,07 Persen saat Ramadan, Banyak yang Makan Ayam

Kenaikan harga kebutuhan Ramadan dan Lebaran sumbang inflasi

Ilustrasi daging ayam yang dijual di pasar.(IDN Times/Holy Kartika)

Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Jawa Tengah naik cukup signifikan mencapai 1,07 persen pada bulan April 2022. Kondisi itu dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas kebutuhan saat Ramadan dan Lebaran.

Baca Juga: H-2 Lebaran, Harga Ayam Kampung di Semarang Tembus Rp 150 Ribu  

1. Inflasi di Jateng lebih tinggi dari nasional

Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Kepala BPS Jawa Tengah, Adhi Wiriana mengatakan, pada April 2022 karena dalam suasana Ramadan dan menjelang Lebaran, inflasi cukup tinggi di Jawa Tengah. Yakni mencapai 1,07 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 109,74.

‘’Jika dibandingkan inflasi nasional 0,9 persen, inflasi ini cukup signifikan tingkat kenaikannya. Apalagi, bila melihat selama tahun 2020 dan 2021, inflasi di bulan April tidak mencapai angka 1 persen,’’ ungkapnya dalam siaran pers secara daring, Senin (9/5/2022).

Pada April 2020 inflasi di Jawa Tengah sebesar minus 0,01 persen. Kemudian, di April 2021, inflasi mencapai 0,04 persen.

‘’Jadi inflasi April 2022 ini rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir,’’ imbuhnya.

2. Inflasi tertinggi di Kabupaten Cilacap

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Kemudian, berdasarkan inflasi di enam kota di Jawa Tengah tertinggi di Kabupaten Cilacap sebesar 1,68 persen dengan IHK 110,08 dan terendah di Kota Semarang sebesar 0,86 persen dengan IHK 109,37.

Sedangkan, inflasi kota lainnya seperti Kabupaten Purwokerto 1,65 persen dengan IHK 110,57, Kota Surakarta 1,47 persen dengan IHK 110,70, Kabupaten Kudus 1,27 persen dengan IHK 109,44 persen, dan Kabupaten Tegal 0,90 persen dengan IHK 110,82.

Adhi menjelaskan, kelompok makanan, minuman dan tembakau masih berperan tinggi menyumbang inflasi bulan April 2022 ini. Sebab, dari inflasi 1,07 persen sebesar 0,50 persen, berasal dari komponen tersebut. Kemudian, disusul transportasi sebesar 0,34 persen.

‘’Sementara, komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah kenaikan harga bensin. Ini sesuai dengan yang diatur pemerintah, yang mana harga Pertamax naik signifikan dan menyumbang nilai 0,30 persen. Kemudian, penyumbang inflasi lain adalah minyak goreng, sebab di April 2022 masih terjadi kelangkaan minyak goreng dan menyumbang 0,23 persen,’’ katanya.

Baca Juga: Inflasi Maret 2022 di Jateng Capai 0,75 Persen, Tertinggi Cilacap

Berita Terkini Lainnya