TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jalur Distribusi Pasokan Komoditas Pangan Terhambat Wabah COVID-19 

Masuk masa panen stok pangan melimpah

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Semarang, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menjamin pasokan sejumlah komoditas pangan strategis aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran.

Kendati demikian, penyaluran komoditas pangan tersebut dari tangan petani sampai ke konsumen mengalami kendala karena terimbas COVID-19.

Baca Juga: 10 Bahan Sembako yang Dibutuhkan Masyarakat di Tengah Wabah COVID-19

1. Masuk masa panen stok pangan aman

IDN Times/Gideon Aritonang

Kepala Perwakilan BI Jateng, Soekowardojo mengatakan, dari pantauan pihaknya bersama TPID Jateng hingga sekarang stok pangan dalam kondisi aman. Bahkan, beberapa komoditas strategis sudah memasuki masa panen seperti bawang merah, aneka cabai, beras, daging ayam, hingga telur ayam.

‘’Dari catatan kami stok komoditas pangan aman dari April sampai Mei. Untuk beras ada stok 1.491.767 ton, cabai merah keriting 321.685 ton, cabai rawit 348.506 ton, bawang merah 213.000 ton, daging ayam ras 71.820 ton, dan telur ayam ras 37.153 ton,’’ ungkapnya melalui rekaman resmi, Kamis (30/4).

2. Distribusi komoditas pangan terkendala COVID-19

Suasana di pasar Kosagra, Rungkut, Surabaya. IDN Times/Faiz Nashrillah

Walaupun kondisi produksi tersebut mencukupi, namun BI memperkirakan akan terjadi kesenjangan antara permintaan dan penawaran. Hal ini diakibatkan oleh terkendalanya jalur distribusi akibat wabah COVID-19 yang memaksa masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah dan aktivitas sosial lainnya. 

"Akhirnya terjadi penumpukan hasil produksi di petani, karena tidak dapat disalurkan secara masif melalui pasar-pasar utama. Sehingga, akibatnya kegiatan distribusi semakin terbatas dan aktivitas transaksi di pasar juga semakin rendah. Kesenjangan tersebut diperkirakan akan mempengaruhi harga di level konsumen," jelas Soekowardojo yang juga Wakil Ketua TPID Jateng. 

Baca Juga: Antisipasi Panic Buying, Bulog Gelontorkan 41.585 Ton Beras Lewat KPSH

Berita Terkini Lainnya