TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jateng di Rumah Saja, Pengelola Mal Sebut Ini Sangat Berat! 

Pameran properti di mal terancam rugi

Ilustrasi suasana mal Jelang Lebaran di tengah pandemik COVID-19. Dok. Mal CIputra Semarang

Semarang, IDN Times - Kebijakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui ‘Gerakan Jateng di Rumah Saja’ memicu respons dari pengelola mal di Kota Semarang. Mereka mengaku keberatan karena harus menutup pusat perbelanjaan selama dua hari, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).  

Baca Juga: Mal di Semarang Sesalkan Perubahan Jam Operasional Selama PPKM 

1. Pengelola keberatan harus menutup mal pada akhir pekan

Ilustrasi mal saat pengetatan (IDN Times/Anata)

Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Tengah, Ani Suyatni mengatakan, pihaknya mengaku keberatan jika harus menutup mal selama dua hari dan bertepatan di akhir pekan.

“Kami selalu mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di pusat perbelanjaan. Namun, kalau sampai mal ditutup total selama dua hari, ini sangat berat bagi kami, terlebih saat weekend,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (5/2/2021).

Sepanjang pandemik, tingkat kunjungan mal mengalami penurunan yang sangat drastis. Sehingga, tidak menunjukkan kerumunan massa yang signifikan. “Data base penghitungan kami menunjukkan arus masuk dan keluar pengunjung tiap jam hampir sama, yakni antara 10 persen hingga 12 persen dari jumlah kunjungan per hari. Selain itu, pelaksanaan protokol kesehatan di mal juga selalu konsisten,” kata Ani yang juga Mal Manager Ciputra Semarang.

2. Pengelola mal berharap tidak ada lagi pembatasan operasional hingga pukul 20.00 WIB

Pengunjung wajib gunakan masker selama di Mal. Dok. Mal Ciputra Semarang

Kendati demikian, keputusan berat akhirnya diambil oleh Mal Ciputra Semarang dengan tidak beroperasi pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021. ‘’Kami berharap kebijakan yang diambil pemerintah terkait pencegahan penularan COVID-19 ini bisa dikaji ulang untuk ke depannya,’’ tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, juga perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi di daerah tersebut serta evaluasi implementasi pelaksanaan protokol kesehatan yang sudah berjalan. Jadi tidak serta-merta menutup total kegiatan usaha.

Sementara setelah PPKM Jilid II ini, para pengelola mal di Kota Semarang juga berharap operasional bisa normal lagi, tidak dibatasi hanya sampai pukul 20.00 WIB.

3. Penutupan mal juga berimbas pada pelaku usaha

Ilustrasi pameran perumahan di mal Semarang. IDN Times/ Anggun Puspitoningrum

Penutupan mal di akhir pekan juga berimbas pada pelaku usaha yang memanfaatkan pusat perbelanjaan tersebut untuk memasarkan produknya. Salah satunya para pengembang perumahan yang sedang menyelenggarakan pameran di Mal Ciputra Semarang.

Ketua Panitia Property Expo Semarang (PES), Dibya K Hidayat mengatakan, pihaknya menyayangkan Gerakan Jateng di Rumah Saja yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jateng itu dilaksanakan secara mendadak. Sebab, pihaknya baru mendapatkan pemberitahuan dari manajemen mal terkait kebijakan itu dua hari sebelum pameran dibuka, Kamis (4/2/2021).

“Kami mendapat surat dari Mal Ciputra kalau ada instruksi dari Pemprov Jateng itu. Tentu ini terlalu terburu-buru. Seharusnya keputusan tersebut dibuat jauh-jauh hari, sehingga ada persiapan dari berbagai sektor supaya tidak merugikan,’’ ungkapnya saat dihubungi.

Baca Juga: Jateng di Rumah Saja, Beli BBM dan LPG Bisa Pakai Layanan Pesan Antar 

Berita Terkini Lainnya