Mal di Semarang Sesalkan Perubahan Jam Operasional Selama PPKM 

Bisa berdampak pada pengurangan jumlah karyawan

Semarang, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang dimulai hari ini, Senin (11/1/2020) hingga Senin (25/1/2020). Sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal di Ibu Kota Jawa Tengah pun mengubah jam operasional, yakni buka mulai pukul 10.00 hingga 19.00 WIB. 

1. Toko modern dan mal hanya beroperasi mulai pukul 10.00-19.00 WIB

Mal di Semarang Sesalkan Perubahan Jam Operasional Selama PPKM Ilustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Anata)

Seperti yang dilakukan Mal Ciputra Semarang, pusat perbelanjaan di kawasan Simpang Lima Semarang ini mengubah jam operasionalnya dari semula buka pukul 10.00 dan tutup pukul 21.00 pada hari Senin-Kamis dan pukul 22.00 pada hari Jumat-Minggu.

Kini setelah pemberlakuan PPKM mal tersebut buka pukul 10.00 dan tutup pukul 19.00. Namun, khusus untuk swalayan Gelael yang melayani kebutuhan pokok, beroperasi lebih awal mulai pukul 09.00.

Mal Manager Ciputra Semarang, Ani Suyatni mengakui, PKM ini akan berdampak terhadap bisnis dan tingkat kunjungan. “Terakhir sebelum PKM tingkat kunjungan kami memang mulai bergerak naik menuju 50 persen dari sebelum pandemik COVID-19. Adanya PKM ini diprediksi akan membuat kunjungan turun lagi,” ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (11/1/2020).

Baca Juga: Mal Ciputra Semarang Rayakan Ultah dengan Belanja Virtual di Medsos

2. Jumlah pengunjung saat PKM diprediksi hanya 10 persen dari kunjungan pandemik

Mal di Semarang Sesalkan Perubahan Jam Operasional Selama PPKM Ilustrasi suasana mal Jelang Lebaran di tengah pandemik COVID-19. Dok. Mal CIputra Semarang

PKM ini, lanjut dia, juga berdampak pada pengaturan jam kerja, yaitu diatur menjadi satu shift. Menurut dia, jika PKM dengan ketentuan jam operasional seperti sekarang bukan tidak mungkin akan kembali terjadi pengurangan karyawan di beberapa toko.

“Kami berharap setelah tanggal 25 Januari nanti untuk operasional mal bisa disamakan dengan tempat hiburan dan restoran, yakni buka hingga pukul 21.00 WIB,” kata Ani yang juga Ketua DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jateng.

Bukan tanpa alasan harapan ini dikemukakan. Sebab, persentase kunjungan di Mal Ciputra antara pengunjung masuk dan keluar tiap jamnya hampir sama di kisaran 10 persen selama pemberlakuan PKM. Sehingga, tidak sampai mengakibatkan kerumunan di titik tertentu di dalam mal.

3. Mal tetap terapkan protokol kesehatan ketat

Mal di Semarang Sesalkan Perubahan Jam Operasional Selama PPKM Ilustrasi Mal Jakarta (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sama halnya sebelum PKM terkait pelaksanaan protokol kesehatan, Mal Ciputra tetap konsisten menggencarkan 3M baik untuk tenant melalui surat pemberitahuan dan siaran radio mal secara kontinyu. ‘’Ada juga security mobile yang membawa signage 3M. Pengecekan suhu bagi karyawan dan pengunjung juga masih dilakukan, termasuk penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di semua pintu masuk,’’ jelas Ani.

Selama pandemi, imbuh dia, Mal Ciputra menyiasati dengan mengadakan gelaran event virtual dan bertema. Salah satunya T-CLIF, yaitu siaran langsung melalui Instagram setiap hari Jumat yang mengulas produk atau promo dari toko berbeda.

Tidak hanya Mal Ciputra Semarang, DP Mal Semarang juga melakukan hal yang sama, yakni beroperasi pada pukul 10.00 hingga 19.00 WIB. Meski tetap menerapkan aturan dari pemerintah, tapi manajemen mal juga menyayangkan dengan aturan yang diterbitkan pemerintah tersebut.

4. Manajemen mal sesalkan kebijakan PKM yang berbeda antara mal dan tempat hiburan

Mal di Semarang Sesalkan Perubahan Jam Operasional Selama PPKM Sejumlah pengunjung terlihat berbelanja setelah Mal di Jakarta resmi dibuka kembali pada 15 Juni 2020 (IDN Times/Athif Aiman)

‘’Kami hanya bisa mengikuti peraturan yang telah diterbitkan, cuma sangat disayangkan kenapa mal hanya boleh beroperasi sampai pukul 19.00, sedangkan tempat hiburan maupun tempat makan di luar boleh sampai pukul 21.00. Tentu ini sangat mengganggu dan berpengaruh pada bisnis mal,’’ tutur Head of DP Mal Semarang, Antonius Agus Budiawan saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Sebetulnya, lanjut Anton, protokol kesehatan di mal atau pusat belanja udah paling ketat di antara protokol kesehatan di tempat lain. Bahkan, pembatasan kapasitas pengunjung masih tetap berlaku, yakni 50 persen dari kapasitas norma.

Menurut dia, yang sangat berdampak adalah gerai-gerai restoran yang ada di dalam mal, karena hanya boleh beroperasi sampai pukul 19.00. Padahal, seharusnya jam-jam tersebut adalah jam makan untuk para pengunjung atau konsumen. ‘’Menghadapi kebijakan ini kami hanya bisa bertahan dan berharap semoga PPKM ini tidak diperpanjang,’’ tandasnya.

Baca Juga: Khawatir Jadi Klaster Baru, Pengelola Mal Tentrem Semarang Dipanggil

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya