TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setelah Minyak dan Tahu Tempe, Harga LPG Naik, Warga Semarang Menjerit

Harga LPG 5,5 kg jadi Rp 88 ribu dan 12 kg jadi Rp 187 ribu 

Ilustrasi LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 kg. (dok. Pertamina)

Semarang, IDN Times -  Kenaikan harga LPG non subsidi ukuran 5,5 kg dan 12 kg membuat masyarakat di Kota Semarang menjerit. Pertamina menyesuaikan harga komoditas tersebut per Minggu (27/2/2022). 

Baca Juga: Siasati Kedelai Mahal, Tempe Goreng di Semarang Dipotong Seperempat

1. Masyarakat kaget ada kenaikan harga LPG

Ilustrasi tabung gas (LPG) subsidi dan non subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Ucok, warga Gunungpati Semarang mengaku kaget saat membeli Bright Gas 5,5 kg di SPBU Kaligarang. Ia yang biasa merogoh kocek Rp 76 ribu kini mendapat tagihan senilai Rp 89 ribu. 

"Iya, biasanya beli di harga Rp 77 ribu kok jadi Rp 89 ribu. Padahal sebelumnya beli dua minggu lalu. Ternyata harganya naik per kemarin," tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (28/2/2022). 

Hal yang sama juga dirasakan Karin, warga Karangayu Semarang. Sebab, harga LPG ukuran 12 kg kini menjadi Rp 205 ribu. 

"Saya baru tahu ketika beli LPG sore kemarin. Pas kebeneran gas habis lha kok harganya jadi Rp 205 ribu," ungkapnya. 

2. Kenaikan harga LPG bersamaan komoditas lain

ilustrasi tempe sebagai bahan tempe woku (pexels.com/cottonbro)

Masyarakat mengaku kecewa karena kenaikan harga LPG non subsidi ini bersamaan dengan kenaikan harga komoditas lain yang sebelumnya sudah naik seperti minyak, tahu, dan tempe. 

"Kemarin minyak naik dan langka, lalu tahu tempe juga harganya naik, ini giliran gas juga naik. Padahal gajinya nggak naik," katanya yang bekerja sebagai karyawan swasta itu. 

Sementara, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading melakukan penyesuaian harga LPG non subsidi mulai tanggal 27 Februari 2022.

3. Penyesuaian mengikuti harga gas dunia

ANTARA FOTO/Aji Styawan

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, bahwa penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas. 

“Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 dolar AS per metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (28/2/2022). 

Dengan adanya penyesuaian, harga LPG non subsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per kilogram. Penyesuaian harga ini telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi, disamping itu harga ini masih paling kompetitif dibandingkan berbagai negara di ASEAN.

Baca Juga: Pedagang Pasar Semarang Ngotot Emoh Jual Minyak Goreng Sesuai HET

Berita Terkini Lainnya