Pedagang Pasar Semarang Ngotot Emoh Jual Minyak Goreng Sesuai HET

Untungnya mereka tipis, cuma Rp500

Semarang, IDN Times - Operasi pasar yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah belum berdampak siginifikan terhadap gejolak harga minyak goreng di pasaran. Setidaknya, kondisi itu tampak dari pengakuan para pedagang yang berjualan di Pasar Peterongan, Jalan MT Haryono, Semarang.

1. Harga minyak curah merek Minyak Kita dipatok pemerintah Rp13 ribu

Pedagang Pasar Semarang Ngotot Emoh Jual Minyak Goreng Sesuai HETLapak sembako milik Mulyadi di Pasar Peterongan pasang papan informasi harga minyak goreng curah Rp13.500. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Seorang pedagang Pasar Peterongan, Mulyadi mengaku, saat operasi pasar digelar Dinas Perdagangan Jateng dua hari sebelumnya, dirinya hanya mendapatkan jatah tiga dus yang berisi 36 bungkus minyak goreng curah.

"Saya beli tiga dus isinya 36 bungkus minyak curah. Setiap bungkusnya isinya 1 liter. Dari operasi pasar harganya Rp13.500 per liter. Tapi saya jualnya Rp13.500. Sampai sekarang yang beli baru satu dua orang," kata Pak Mul, sapaan akrabnya kepada IDN Times, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Pedagang Pasar Karangayu Berdesakan Beli Minyak Curah, Dijual Rp12.500

2. Harga minyak refill masih kisaran Rp35 ribu

Pedagang Pasar Semarang Ngotot Emoh Jual Minyak Goreng Sesuai HETMinyak goreng satu harga, Alfamidi Rawa Belong, Jakbar pada Rabu (19/1/2022). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Minyak yang ia peroleh dari operasi pasar itu bermerek Minyak Kita. Pada bungkusnya tertulis minyak goreng curah merek Minyak Kita berisi 1 liter. Minyak Kita disalurkan oleh PT Berkah Emas Sumber Terang Semarang sebagai distributor.

Dengan menjual harga minyak curah subsidi Rp13.500 per liter, dirinya hanya mengambil untung sebesar Rp500. Menurutnya, dengan harga segitu keuntungannya sangat mepet. 

Mul menyarankan agar Pemprov Jateng mengadakan operasi pasar secara rutin tiap pekan. Sebab, dengan seringnya mengadakan operasi pasar, kemungkinan bisa menurunkan harga minyak goreng yang belakangan melesat tinggi.

"Habis operasi pasar, sekarang tidak ada info apa-apa lagi. Padahal lebih baik operasi pasarnya itu rutin seminggu sekali. Jangan cuma sekali tok, itu gak akan bisa menstabilkan harga minyak goreng. Kemarin saja operasi pasar dari jam sembilan Pagi sampai dua Siang barangnya langsung ludes dibeli pedagang dan masyarakat. Mestinya kan pas operasi pasar itu yang diutamakan pedagang sembako dan minyak dulu, tapi yang terjadi kemarin tukang becak dan pedagang gorengan ikut mengantre," beber pria berusia 68 tahun itu.

3. Pasokan minyak goreng refill masih langka

Pedagang Pasar Semarang Ngotot Emoh Jual Minyak Goreng Sesuai HETMinyak goreng, sembako yang sering penyumbang inflasi. Foto ilustrasi: IDN Times/Hana Adi Perdana

Harga minyak goreng curah yang Mul jual saat ini masih lebih mahal ketimbang kondisi sebelum ada kenaikan, yakni Rp12 ribu per liter. 

Sementara untuk minyak goreng kemasan premium atau refill, masih dijual dengan harga mahal. Misalnya minyak goreng merek Sania dijual seharga Rp15 ribu dan minyak goreng merek Sanco dijual seharga Rp35 ribu untuk isi dua liter.

"Yang Sania baru laku dua bungkus. Terus yang Sanco kulakannya Rp32 ribu, saya jual Rp35 ribu, sampai sekarang belum ada yang beli," terangnya.

Mahalnya harga minyak goreng refill disebabkan masih langkanya pasokan. Dari penyuplai, ia hanya dapat satu dus isi 12 bungkus minyak refill.

"Barangnya datang cuma seminggu sekali. Soalnya pasokannya belum normal. Saya dapat satu dus isi 12 bungkus saja pengirimannya seminggu sekali. Jadinya memang gak bisa diharapkan. Yang refill barangnya masih susah," terang Mul.

4. Pedagang jual minyak curah Rp14 ribu

Pedagang Pasar Semarang Ngotot Emoh Jual Minyak Goreng Sesuai HETMinyak Goreng Curah. (IDN Times/Adeng Bustomi)

Sementara itu, pedagang lain di pasar yang sama, Ninik Sumarni berkata, adanya operasi pasar yang diadakan pemerintah cukup meringankan beban para pedagang.

Ia sendiri mendapat jatah minyak goreng curah hasil operasi pasar dua jenis. Yang pertama dua jerigen berisi 17 kilogram dan satu lagi jatah minyak curah berupa kemasan merek Minyak Kita.

"Yang merek Minyak Kita saya gak mau jual Rp13 ribu, untungnya tipis. Jadi saya jualnya Rp14 ribu per liter," terangnya.

Baca Juga: 4 Perusahaan Jateng Berlomba Pasok Minyak Goreng, Tapi Masih Langka

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya