6 Strategi Bank Indonesia Jateng Kembangkan Halal Value Chain
Pondok pesantren jadi embrio
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah terus memperkuat pemulihan ekonomi nasional pascapandemik. Salah satunya dengan mendorong transformasi ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Baca Juga: Geliat Aktivitas Wisata di Jateng Picu Kenaikan Konsumsi Pertalite hingga 28 Persen
1. Ada 6 strategi dari Bank Indonesia
Ada enam strategi utama yang ditempuh BI agar berhasil mengembangkan halal value chain (rantai pasok), yakni penguatan sektor pertanian terintegrasi, penguatan sektor industri pengolahan, penguatan sektor energi terbarukan, pengembangan sektor wisata halal, penguatan kelembagaan dan penguatan dukungan pemenuhan infrastruktur pendukung.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, strategi itu diharapkan dapat memberikan daya ungkit bagi perkembangan halal value chain di Indonesia, sehingga prestasi Indonesia makin solid di tingkat global.
“Salah satu upaya kami dalam mencapai milestone pengembangan halal value chain ke depan adalah melalui peningkatan peran pondok pesantren. Pondok pesantren menjadi salah satu fokus utama pembentukan embrio halal value chain, sejalan dengan potensi sumber daya pondok pesantren yang relatif besar,” ungkapnya pada acara puncak Festival Jawa Tengah Syariah (FAJAR) di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga: Program Bank Indonesia Jateng SIAP QRIS Rambah Mal Modern di Semarang