TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona, Stok Beras Aman, Tak Ada Panic Buying di Jawa Tengah

Ketersediaannya sampai 7-8 bulan ke depan

Ilustrasi gudang beras Bulog. IDN Times/Holy Kartika

Semarang, IDN Times - Virus corona (COVID-19) tidak mengganggu ketersediaan pangan di Jawa Tengah. Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah menjamin stok pangan, khususnya beras aman hingga tujuh bulan ke depan.

Baca Juga: Tangkal Kanker, Siswa MAN 1 Kudus Ciptakan Beras Ramah Diabetes

1. Tidak ada panic buying sembako di Jateng

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Basirun mengatakan kondisi pasar Jawa Tengah tidak terpengaruh dengan virus corona. Sebab, masyarakat sudah paham dengan pencegahannya, sehingga tidak ada kepanikan belanja sembako.

"Tidak ada panic buying sembako di Jateng. Kondisi ini membuat stok beras masih aman. Bahkan, jika dilihat dari serapan beras harian juga masih stabil," ungkapnya saat ditemui IDN Times, Jumat (6/3). 

2. Stok beras Bulog Jateng mencapai 107.076 ton

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Untuk saat ini, ketersediaan beras di gudang Bulog mencapai 107.076 ton. Jumlah tersebut tersebar di empat kantor cabang. Di antaranya terdapat di Semarang sebanyak 37.865 ton, Pati 17.802 ton, Surakarta 20.032 ton, dan Pekalongan 31.377 ton.

Adapun stok beras yang tersedia saat ini masih terlalu besar, mengingat pada bulan April 2020 hingga Juni 2020 telah memasuki musim panen sehingga akan mengurangi kemampuan serap dari Bulog sendiri.

‘’Sehingga tidak perlu dikhawatirkan karena kemampuan serap di pasar juga semakin besar. Kemudian, harga gabah saat ini di pasaran masih di atas Rp 5.000, artinya kalau harga gabah tinggi pasar umum bisa menyerap hasil panen. Kondisi itu membuat kemampuan pasar menyerap cukup baik,’’ jelas Basirun.

Baca Juga: Stok Beras Bulog Cabang Pekalongan 36.000 Ton, Cukup Untuk 7 Bulan

Berita Terkini Lainnya