Dampak COVID-19, Nelayan Perempuan di Pantura Jateng Terbelit Utang
Bantuan pemda setempat diharapkan bisa tepat sasaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Akibat gagal melaut selama masa pandemik virus corona (COVID-19), sejumlah nelayan perempuan yang tersebar di tiga daerah di Jawa Tengah saat ini terbelit utang yang menumpuk. Bahkan, dari laporan yang diperoleh dari LBH Apik Semarang, terdapat nelayan perempuan yang berada dalam kondisi dilematis, lantaran harga ikan laut di pasaran kini tengah merosot.
Baca Juga: Penutupan Sunan Kuning, LBH APIK Serukan Penghormatan kepada PSK
1. Banyak nelayan perempuan terbelit utang dan tak bisa membeli BBM
Direktur LBH Apik Semarang, Raden Rara Ayu Hermawati Sasongko mengungkapkan selama pandemik COVID-19, pihaknya menemukan banyak nelayan perempuan yang tak bisa melaut bersama suaminya. Mereka terkadang tidak mampu membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk kapal.
"Apalagi selama pandemik beban untuk makan sehari-hari belum lagi ditambah membayar hutang. Kerja dari rumah sesuai dengan ajuran dari pemerintah, kalau saya nelayan kerja dari rumah, yang saya lakukan apa? Laut kan tidak ada dirumah?," katanya dalam keterangan resmi untuk IDN Times, Minggu (3/5).
Baca Juga: Puluhan Nelayan dari Pekalongan Jalani Isolasi 14 Hari di Tengah Laut