Ibadah Haji Batal Lagi, Income Ratusan Miliar 30 Biro di Jateng Lenyap
Amphuri Jateng tagih janji pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) Jawa Tengah menyatakan keputusan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang membatalkan pemberangkatan ibadah haji tahun 2021 menjadi pukulan berat bagi sejumlah perusahaan biro haji yang ada di wilayahnya. Pasalnya, dengan pembatalan tersebut merugikan para pengusaha penyelenggara ibadah haji.
"Langkah pemerintah ini jadi pukulan yang berat buat kita. Sebab sudah dua kali kita terkena dampak pembatalan ibadah haji. Dan efeknya di tahun ini justru membuat kita kepayahan," kata Ketua Amphuri Jateng, Endro Dwi Cahyono kepada IDN Times, Jumat (4/6/2021).
Baca Juga: Menag Batalkan Ibadah Haji 2021, 29.916 Calhaj Jateng Gagal Berangkat
1. Biro haji Jateng kehilangan pendapatan sampai ratusan miliar
Ia mengungkapkan kerugian yang diderita perusahaan biro haji adalah hilangnya pendapatan atau income selama setahun. Mestinya, kata Endro, ada 30 biro haji bisa meraup income hingga ratusan miliar sebagai jasa dari penyelenggaraan ibadah haji.
Untuk diketahui, setiap biro haji biasanya rutin memberangkatkan 10 ribu-20 ribu calon jemaah dengan total income yang ditaksir mencapai lebih dari Rp250 miliar.
"Kalau pemberangkatan jemaah umrah saja setiap biro dapat income Rp250 miliar. Maka kalau bicara soal haji, pendapatan kita lebih besar dari itu," akunya tanpa menyebut angka pasti nilai income yang dimaksud.