TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pedagang Beras Berharap Petani Demak Segera Panen Raya: Harganya Pasti Turun

Banyak warga beralih beli beras medium

Seorang kuli saat memanggul dua karung beras untuk diantarkan ke mobil pelanggan di pusat perdagangan beras Jalan Dargo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Kenaikan harga beras masih terus terjadi di Jawa Tengah. Di Pasar Dargo Semarang, sejumlah pedagang beras mengatakan lonjakan harga komoditas tersebut akan berlangsung sampai masa panen raya bulan Januari 2024 mendatang. 

Baca Juga: Duh Dek! Kenaikan Harga Beras di Jateng Tertinggi se-Indonesia

1. Harga beras tahun ini menjadi paling tinggi

Salah satu kuli menata karung berisi beras 5 kilogram di dalam becak sebelum dibawa ke pelanggannya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Salah satu toko beras Unggul di Pasar Dargo masih menjual beras dengan harga yang mahal.

Beras kualitas premium isi 25 kilogram dibanderol seharga Rp344 ribu. Sedangkan beras kualitas medium dipatok seharga Rp315 ribu.

"Lonjakan harga beras sudah lebih dari 10 persen. Kalau kondisi harga tahun ini sudah terlihat paling tinggi ketimbang tahun kemarin," kata Ros, seorang pemilik toko beras Unggul di Pasar Dargo Semarang kepada IDN Times, Jumat (22/9/2023).

2. Harga beras diprediksi terus merangkak naik

Tumpukan beras yang dijual di Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih lanjut lagi, menurutnya pasokan harga beras didapatkan dari para petani di Demak, beberapa sentra penghasil padi Jawa Timur dan Indramayu Jawa Barat. 

Kendati demikian, ia mengaku harga beras semakin bertambah mahal karena mengikuti patokan harga gabah di tingkat petani. Per hari ini, harga jual gabah Rp7.700 per kilogram sehingga harga jual beras diperkirakan akan melambung tinggi sampai datangnya musim panen raya. 

"Tapi ini (kenaikan harga) belum selesai. Karena para pemilik slepan dan pemain beras prediksinya harga gabahnya masih terus bergerak. Karena panennya masih berapa lama lagi," tambahnya. 

3. Berharap ada panen raya di Demak

IDN Times/Dhana Kencana

Ros juga berkata dirinya kini hanya bisa pasrah dengan kondisi harga beras yang melambung tinggi. Ke depannya ia hanya bisa menunggu masa panen raya dari Kabupaten Demak mengingat jaraknya dengan Semarang yang berdekatan. 

Untuk panen raya di Demak, katanya kemungkinan besar baru dilakukan Januari 2024 mendatang. 

"Saya cuma mengandalkan panen raya di Demak. Itu harapan kita satu-satunya. Kalau sudah panen harga berasnya bisa turun cuman gak tahu berapa banyak. Karena kan panennya mungkin bulan Januari. Ya semoga saja bisa stabil harganya," tutur Ros. 

4. Harga gabah juga masih naik

Seorang pemilik kios beras Toko 20 duduk di kursi sambil menunggu para pelanggannya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Terpisah, Agus Wijaya, pemilik toko beras Dua Puluh di Pasar Dargo Semarang mengakui jika harga beras segala merek sampai sekarang masih stabil tinggi. Naiknya harga beras untuk ukuran 25 kilogram berkisar antara Rp30 ribu--Rp50 ribu. 

"Kita sudah gak bisa antisipasi. Soalnya kalau gabahnya naik ya beras tetap naik. Harga gabah dari Demak yang tadinya cuma Rp5.000, sekarang sudah jadi Rp7.000 lebih per kilogram. Gabah tinggi harganya karena musim kemarau jadi hasilnya gak maksimal. Jalan satu-satunya ya nunggu panen raya aja," paparnya. 

Baca Juga: Beras Makin Mahal, Porsi Nasi Rames di Semarang Mengecil

Berita Terkini Lainnya