57 Persen Investor SBN Ritel di Jateng Perempuan, Ini Keuntungannya
Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kementerian Keuangan mencatat investor Surat Berharga Negara (SBN) Ritel untuk SBR012-T2 dan SBR12-T4 tumbuh positif di Jawa Tengah. Adapun, nilainya hingga saat ini mencapai Rp1,035 triliun.
1. Mayoritas investor SBN Ritel dari pegawai swasta
Kantor OJK Regional 3 Jateng dan DIY menyelenggarakan acara “Edukasi dan Sosialisasi Surat Berharga Negara” di Kota Semarang, Jumat (16/6/2023). (dok. OJK)Dari nilai investasi tersebut, mayoritas investor dari kalangan pegawai swasta sebesar 28,4 persen. Sedangkan, PNS berkontribusi sebesar 7,6 persen. Dari para investor itu, didominasi perempuan dengan menyumbang 57 persen.
Dengan demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY bersama Kementerian Keuangan terus mendorong inklusi dan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan instrumen investasi milik negara tersebut. Sebab, itu akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko, Deni Ridwan mengatakan, untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional, perlu dilakukan penguatan peran APBN dan melanjutkan konsolidasi kebijakan fiskal secara berkelanjutan melalui pengembangan instrumen pembiayaan inovatif.
‘’Salah satu instrumen pembiayaan yang bisa dimanfaatkan adalah SBN Ritel. Kami telah mensosialisasikan investasi ini ke berbagai lapisan masyarakat seperti perwakilan lembaga negara, ASN, TNI/Polri. Kemudian, pelaku UMKM dan perwakilan industri jasa keuangan baik secara luring maupun daring,’’ katanya pada acara “Edukasi dan Sosialisasi Surat Berharga Negara” di Kota Semarang, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi di Jateng Fokus Gairahkan Iklim Investasi
2. Keuntungan berinvestasi SBN Ritel
E-SBN, Cara baru berinvestasi Surat Berharga Negara (SBN) secara onlineAdapun, ada beberapa keuntungan berinvestasi SBN Ritel antara lain aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin oleh Negara, harga terjangkau dengan pembelian minimal Rp1 juta, kemudahan akses dan ikut mendukung pembangunan nasional di Indonesia.
‘’Kami berharap melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap instrumen investasi milik negara tersebut sehingga terwujud masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka panjang dan menengah,’’ kata Deni.
Selanjutnya, Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Sumarjono menyampaikan, diperlukan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah dan industri jasa keuangan, agar masyarakat semakin memahami dan memiliki kemampuan mengidentifikasi jenis instrumen investasi dan produk keuangan lainnya.
3. Masih ada gap antara inklusi dan literasi keuangan
Kantor OJK Regional 3 Jateng dan DIY menyelenggarakan acara “Edukasi dan Sosialisasi Surat Berharga Negara” di Kota Semarang, Jumat (16/6/2023). (dok. OJK)‘’Sebab, berdasarkan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, masih ada gap antara inklusi dan literasi secara nasional yang angkanya mencapai 35,42 persen. Kondisi tersebut berbanding lurus dengan tingginya pengaduan konsumen yang diterima OJK pada tahun 2023 yang mencapai 76.201 pengaduan,’’ ungkapnya.
Sampai dengan 12 Juni 2023, OJK mencatat terdapat 1.931 laporan kasus pengaduan fraud eksternal (di luar lembaga jasa keuangan) dengan tren modus penipuan saat ini adalah sniffing (penyadapan melalui internet) dan pinjaman online ilegal di Jawa Tengah.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap link yang dikirimkan dari pihak yang tidak dikenal, link tersebut berisi aplikasi program yang dapat mengakses
semua data keuangan yang penting sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak tidak
bertanggungjawab,” tandas Sumarjono.
Baca Juga: Derita Gen Z Lunasi Pinjol, Gagal Bayar Cicilan Diteror Penagih Utang
