7 Kebijakan Moneter Bank Indonesia 2023, Fokus Jaga Stabilitas Ekonomi

Ekonomi diprediksi tumbuh 4,5–5,3 persen

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia Jawa Tengah memperkuat kebijakan moneter pada tahun 2023. Adapun, kebijakan akan difokuskan untuk menjaga stabilitas dan empat bauran kebijakan lainnya yang diarahkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. 

1. Tarik investasi potensial jadi fokus BI 2023

7 Kebijakan Moneter Bank Indonesia 2023, Fokus Jaga Stabilitas EkonomiDeputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, M Firdauz Muttaqin (dok. BI Jateng)

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, M Firdauz Muttaqin mengatakan, pihaknya bersama kantor perwakilan Bank Indonesia di Jateng dan pemerintah daerah akan melakukan serangkaian kebijakan pendukung.

‘’Kebijakan bersama pemangku di daerah untuk tahun 2023 akan kami fokuskan pada tujuh hal,’’ ungkapnya pada acara Pertemuan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2022, Rabu (30/11/2022).

Adapun, kebijakan bersama yang akan dilakukan Bank Indonesia dengan pemerintah daerah antara lain, menarik investasi potensial di berbagai daerah dan kawasan industri, meningkatkan kapasitas dan akses pasar UMKM melalui berbagai fasilitasi kegiatan baik di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Upah Minimum 2023 Naik 10 Persen, Apindo Jateng Sebut Tak Untungkan Investasi

2. Ekonomi Jateng diperkirakan tumbuh tinggi

7 Kebijakan Moneter Bank Indonesia 2023, Fokus Jaga Stabilitas EkonomiIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, mendorong perluasan digitalisasi UMKM, usaha ekonomi syariah, sistem pembayaran, serta penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif) dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Sejalan dengan prakiraan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap kuat pada 2023, Bank Indonesia Jateng juga memprediksi bahwa perekonomian Jateng pada tahun depan akan tumbuh tinggi sekitar 4,5--5,3 persen (yoy).

“Kinerja yang lebih baik, di tengah tantangan global berupa risiko stagflasi dan reflasi, akan ditopang oleh sinergi kebijakan antara pusat dan daerah. Selain itu, juga perlu ada inovasi dalam mendorong investasi, pengembangan sektor utama di Jateng dan pendukung substitusi impor. Kemudian, tak lupa pengembangan aktivitas pariwisata, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Penguatan sinergi dan inovasi juga tidak hanya dalam konteks penanggulangan dampak pandemik COVID-19, namun juga sekaligus mendorong akselerasi pemulihan ekonomi dan mengendalikan inflasi.

3. BI beri penghargaan pada mitra strategis

7 Kebijakan Moneter Bank Indonesia 2023, Fokus Jaga Stabilitas EkonomiKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah juga memberikan apresiasi kepada 11 mitra strategis dalam pengendalian inflasi dalam acara Pertemuan Bank Indonesia 2022. (dok. BI Jateng)

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyampaikan, bahwa upaya bersama perlu dilakukan dalam menggali dan menumbuhkan potensi ekonomi yang ada di Jateng. Selain itu, tak lupa melakukan monitoring perkembangan harga dalam rangka memperkuat ketahanan dan kebangkitan menuju Indonesia maju.

Sementara itu, pada PTBI Tahun 2022 tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah juga memberikan apresiasi kepada 11 mitra strategis dalam pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi daerah melalui UMKM dan ekonomi syariah. Kemudian, juga pengedaran uang rupiah serta sistem pembayaran nontunai (daftar penerima apresiasi terlampir).

Forum PTBI merupakan forum strategis yang diselenggarakan secara rutin di akhir tahun untuk menyampaikan pandangan mengenai perekonomian terkini, tantangan, prospek, dan arah bauran kebijakan Bank Indonesia.

Baca Juga: Pengguna Fintech Legal di Jateng Tumbuh Subur, Ini Catatan dari OJK 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya