Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh Capai 5,5 Persen di 2024

Sinergi kebijakan diarahkan ke penguatan ketahanan ekonomi

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia memprediksi ekonomi Jawa Tengah tumbuh mencapai kisaran 4,5 persen- 5,3 persen (yoy) hingga akhir tahun 2023. Kemudian, perekonomian Jateng diproyeksikan makin tumbuh positif di rentang 4,7 persen–5,5 persen pada tahun 2024.

1. Inflasi Jateng ditarget 2,5±1 persen pada tahun 2024

Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh Capai 5,5 Persen di 2024Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Junanto Herdiawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang solid ini didorong oleh potensi dan modal perekonomian Jateng yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik, di tengah risiko perlambatan ekonomi global dan peningkatan tekanan inflasi.

Namun, inflasi Jateng diperkirakan masih berada dalam rentang sasaran target inflasi nasional sebesar 3,0±1 persen pada 2023 dan 2,5±1 persen pada tahun 2024.

“Sinergi dan inovasi merupakan kunci dari solidnya prospek kinerja ekonomi Indonesia pada 2024 untuk melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi Jawa Tengah,’’ ungkapnya pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 Provinsi Jawa Tengah, Rabu (29/11/2023) malam.

Baca Juga: Situasi Membaik, Industri Makanan dan Minuman Pacu Pertumbuhan Ekonomi Jateng

2. Dorong peningkatan halal value chain

Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh Capai 5,5 Persen di 2024Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 Provinsi Jawa Tengah, Rabu (29/11/2023). (dok. BI Jateng)

Selama tahun 2023, Kantor Perwakilan BI Jateng bersinergi dengan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun 35 kabupaten/kota melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendorong kebangkitan ekonomi Jateng. Kegiatan itu antara lain Central Java Investment Business Forum (CJIBF), UMKM Gayeng dan mendorong peningkatan halal value chain di Jateng termasuk upaya perluasan penggunaan transaksi non tunai maupun edukasi Cinta Bangga Rupiah.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah yang diwakili Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah, July Emmylia menyampaikan, apresiasi terhadap sinergi BI dengan pemda melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta mengajak pemkot dan pemkab di Jateng untuk secara serius mengendalikan inflasi.

‘’Dalam menekan inflasi kami melakukan optimalisasi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif.’’ ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, Kios Pandawa Kita di Kota Semarang yang diinisiasi BI Jateng dan Pemkot Semarang diharapkan dapat direplikasi di daerah lain. Hal tersebut dalam upaya menekan angka inflasi agar dapat terjaga di bawah angka inflasi nasional.

3. Penguatan peran TPID melalui kerangka 4K

Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh Capai 5,5 Persen di 2024Konsumen berbelanja di Kios Pandawa Kita di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara itu, dalam upaya mempertahankan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, BI Jateng, KPwBI Solo, Purwokerto, Tegal bersama pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pelaku usaha akan memperkuat sinergi kebijakan untuk penguatan ketahanan ekonomi di daerah.

Beberapa langkah berupa penguatan sumber pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan investasi potensial di daerah dan kawasan industri, pengembangan kapasitas dan akses pasar UMKM melalui berbagai fasilitasi kegiatan baik di dalam maupun di luar negeri, perluasan digitalisasi UMKM.

Selanjutnya, usaha ekonomi syariah, dan sistem pembayaran, penguatan peran TPID melalui kerangka 4K, terutama dengan optimalisasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, dan percepatan digitalisasi daerah melalui Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Dalam kesempatan PTBI 2023 tersebut, Kantor Perwakilan BI Jateng memberikan apresiasi kepada 10 mitra strategis BI di daerah dalam pengendalian inflasi. Kemudian, pengembangan ekonomi daerah melalui UMKM dan ekonomi syariah, pendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia, pengedaran uang rupiah serta sistem pembayaran non tunai.

Baca Juga: Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya