Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita Semarang

Upaya BI Jateng, TPID, Pemkot Semarang tekan inflasi pangan

Semarang, IDN Times - Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di pasaran tidak hanya dirasakan oleh warga umumnya, tapi juga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Semarang. Mereka mengalami kesulitan untuk menjual barang dagangannya saat semua harga bahan pokok naik.

1. Kios Pandawa Kita diluncurkan

Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita SemarangKonsumen berbelanja di Kios Pandawa Kita di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kendala itu langsung direspons oleh Pemerintah Kota Semarang, Bank Indonesia Jawa Tengah, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan meluncurkan Kios Pandawa Kita (Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita) di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023).

Kios tersebut menjual sejumlah komoditas pangan yang dibutuhkan warga dengan harga yang lebih terjangkau karena dipasok langsung oleh petani. Sehingga, fasilitas ini bisa memotong panjangnya mata rantai distribusi sekaligus menekan inflasi.

Para warga langsung antusias untuk berbelanja setelah Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra meresmikan Kios Pandawa Kita.

Salah satunya Triana, penjual kuliner ayam geprek dan ayam penyet di Pasar Johar itu ikut mengantre di depan kios. Setelah diperbolehkan masuk ke Kios Pandawa Kita wajahnya langsung sumringah dan menuju ke rak berisi tumpukan beras.

Baca Juga: Inflasi Oktober 2023 di Jateng Capai 0,18 Persen, Harga Bensin Naik

2. Konsumen bisa bayar pakai QRIS

Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita SemarangKonsumen berbelanja di Kios Pandawa Kita di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ia mengambil dua kantong beras berisi 5 kg lalu dibawa ke kasir. Triana lantas tidak mengeluarkan uang tunai tapi menyampaikan ke petugas kasir kalau ia ingin membayar secara non tunai menggunakan QRIS.

‘’Mbak saya bayar pakai QRIS ya. Beras dua kantong isi 5 kg berapa?’’ ujarnya.

Lalu dia membayar barang belanjaan itu senilai Rp120 ribu. Satu kantong beras berisi 5 kg seharga Rp60 ribu.

Triana menuturkan, harga beras di Kios Pandawa Kita ini lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Saat ini harga beras medium di pasaran sudah mencapai Rp13 ribu per kilogram.

‘’Saya ini dari UMKM yang berjualan makanan di Pasar Johar lantai 4. Adanya Kios Pandawa Kita ini tentu sangat membantu. Lalu, harga gula pasir disini juga masih terjangkau yakni Rp15 ribu per kg, kalau di pasaran saja harganya sudah selangit Rp17 ribu per kg,’’ jelasnya.

3. Gandeng BUMP di Jateng

Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita SemarangBank Indonesia Jateng, Pemkot Semarang dan TPID menggandeng Badan Usaha Milik Petani (BUMP) untuk mengendalikan inflasi komoditas pangan di Jateng. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Tidak hanya Triana yang senang, para warga di sekitar Pasar Johar dan Pasar Kanjengan pun juga turut gembira memanfaatkan serta berbelanja di Kios Pandawa Kita.

Pendirian kios ini merupakan wujud kolaborasi pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui penyediaan bahan pangan dengan harga yang kompetitif dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Program ini merupakan salah satu tindak lanjut dari High Level Meeting (HLM) dan Rakorwil TPID Provinsi Jawa Tengah yang telah dilaksanakan pada September dan Oktober 2023.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyampaikan, pihaknya mengapresiasi upaya kolaborasi dari Bank Indonesia Jawa Tengah dengan Pemkot Semarang. Selain itu, mereka juga melibatkan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Semarang, Cilacap dan Sukoharjo sebagai pemasok beras ke Kota Semarang.

‘’Kios ke depan bisa menjadi food station di Kota Semarang. Harapannya, daerah yang surplus beras bisa memasok disini. Selain itu, juga memasok cabai, gula, dan lainnya. Saya mengapresiasi upaya tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk menstabilkan harga. Dengan selisih harga Rp1.500–Rp2.000 dengan di pasaran warga bisa berbelanja sembako dengan harga terjangkau. Insya Allah ke depan inflasi Jateng bisa turun,’’ katanya.

4. Kepanjangan dari program Pak Rahman

Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita SemarangKonsumen berbelanja di Kios Pandawa Kita di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kemudian, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, keberadaan Kios Pandawa Kita diharapkan mampu menyokong program andalan pengendalian inflasi Kota Semarang, yakni Besane Pak Rahman (Bergerak Bersama Antar Elemen dalam Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman).

‘’Kios Pandawa Kita ini kepanjangan dari program Pak Rahman yang berkolaborasi dengan BUMN dan BUMP yang sudah berjalan-jalan ke kelurahan, kecamatan, industri dan lainnya. Sehingga, kios ini memberikan kesempatan bagi warga yang tidak mendapatkan kebutuhan di Pak Rahman bisa belanja disini,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan, pendirian Kios Pandawa Kita diharapkan dapat menjadi langkah awal efisiensi rantai distribusi beras di Jawa Tengah, dengan menggandeng Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Lumpang Semar Sejahtera.

‘’Ke depan kapasitas beras yang akan kita jual akan ditambah. Sehingga, kios ini akan lebih efektif dan menjadi market price reference atau harga di luar bisa mengikuti harga disini. Ini merupakan terobosan TPID dan Pemkot Semarang,’’ ungkapnya.

5. Bank Indonesia dukung pengendalian inflasi pangan

Cerita UMKM Bisa Belanja Sembako Murah di Kios Pandawa Kita SemarangKonsumen berbelanja di Kios Pandawa Kita di Pasar Kanjengan Kota Semarang, Rabu (16/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) penyediaan pasokan komoditas beras, antara Kota Semarang dengan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, turut diluncurkan aplikasi SIHARPA (Sistem Informasi Harga Pangan) milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang yang berfungsi dalam memantau serta mengevaluasi kualitas dan harga beras setiap hari.

Bank Indonesia juga berkomitmen penuh dalam mendukung pengendalian inflasi komoditas pangan bergejolak di Jawa Tengah, terutama komoditas cabai. Oleh karena itu, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan penyediaan bibit kepada gerakan urban farming budidaya cabai di Kota Semarang, serta menyediakan infrastruktur smart farming cabai, berupa penyediaan bibit dan green house untuk salah satu Koperasi Tani di Magelang, Jawa Tengah.

Ke depan, sinergi kegiatan TPID di Jawa Tengah, baik di tingkat kota, kabupaten, maupun provinsi, diharapkan dapat semakin erat dan menghasilkan inovasi yang dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi yang rendah dan stabil.

Baca Juga: Investasi Jateng Seret Terkendala Aturan Lahan Sawah Dilindungi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya