Inflasi Solo dan Kudus Tinggi di Jateng, Penyebab Harga Bawang Merah

PPnBM harga mobil sumbang deflasi di Jateng

Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi di Jawa Tengah pada bulan Maret 2021 mencapai 0,08 persen. Kondisi itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi Maret 2020 lalu sebesar 0,02 persen.

Adapun jika dibandingkan dengan Februari 2021 mengalami penurunan. Pada bulan tersebut inflasi Jateng 0,17 persen.

1. Inflasi Maret 2021 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu

Inflasi Solo dan Kudus Tinggi di Jateng, Penyebab Harga Bawang MerahIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Kepala BPS Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, indikasi tersebut dikarenakan saat ini sudah ada pergerakan manusia meskipun masih berada pada masa pandemik COVID-19.

Kondisi itu berbeda dengan bulan Maret tahun lalu sebagaimana waktu itu merupakan awal pandemik virus corona dan ada kebijakan pemerintah yang mengimbau masyarakat agar di rumah saja. 

‘’Kebijakan social distancing pada awal pandemik ini yang memengaruhi angka inflasi rendah, bahkan ada yang mengalami deflasi. Namun, sekarang kondisi ekonomi mulai berjalan lagi, angka inflasi terkerek lagi,’’ ungkapnya pada siaran pers secara daring, Kamis (1/4/2021).

Baca Juga: Kenaikan Harga Tempe Sumbang Inflasi Jateng di Angka 0,22 Persen 

2. Kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit sumbang inflasi

Inflasi Solo dan Kudus Tinggi di Jateng, Penyebab Harga Bawang MerahIlustrasi Cabai Rawit. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Inflasi yang terjadi di Jawa Tengah diakibatkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yaitu meliputi kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,48 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,28 persen.

‘’Penyebab utama inflasi di Jateng bulan Maret 2021, yakni kenaikan harga bawang merah, nasi dengan lauk, cabai rawit, upah asisten rumah tangga, dan minyak goreng. Sedangkan penahan utama inflasi, yaitu penurunan harga mobil, cabai merah, emas perhiasan, beras, dan cumi-cumi,’’ tuturnya.

3. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta

Inflasi Solo dan Kudus Tinggi di Jateng, Penyebab Harga Bawang Merahinstagram.com/Gibran_rakabuming

Menurut Sentot, kelompok transportasi mengalami deflasi akibat dari penurunan harga mobil yang merupakan dampak kebijakan pemerintah menghapus PPnBM. Kemudian, penyumbang deflasi lainnya dari cabai merah yang harganya mulai turun dan penurunan harga emas perhiasan karena harga komoditas itu secara global juga turun. 

Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76 diikuti oleh Kota Kudus sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 105,23.

Lalu disusul Kota Semarang sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 106,32, lalu Kota Purwokerto sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 105,45, dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 104,69.

Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kota Tegal sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 106,31. 

Baca Juga: Harga Cabai Picu Inflasi Bulan Februari di Jateng, Capai 0,17 Persen

https://www.youtube.com/embed/dBcWHmlCbX0

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya