Jateng Deflasi Minus 0,22 Persen di Bulan Mei 2024, Ini Penyebabnya

Inflasi tertinggi di Kabupaten Rembang

Semarang, IDN Times - Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi pada bulan Mei 2024 sebesar minus 0,22 persen secara month to month (mom) dengan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,07 persen. Kondisi ini disumbang oleh sejumlah komoditas pangan.

1. Beras jadi penyebab deflasi

Jateng Deflasi Minus 0,22 Persen di Bulan Mei 2024, Ini Penyebabnyailustrasi beras (pixabay.com/allybally4b)

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, Dadang Hardiwan mengatakan, beras menjadi penyumbang paling dominan pada deflasi bulan Mei 2024. Adapun, andilnya sebesar minus 0,13 persen.

“Kemudian setelah beras, deflasi disumbang oleh daging ayam ras dengan andil sebesar minus 0,07 persen; tomat sebesar minus 0,04 persen; angkutan antarkota sebesar minus 0,04 persen; dan cabai rawit dengan andil sebesar minus 0,03 persen,” ungkapnya dalam siaran pers secara daring, Senin (3/6/2024).

Sedangkan, komoditas penyumbang inflasi antara lain cabai merah dengan andil sebesar 0,04 persen; telur ayam ras 0,04 persen; bawang merah 0,03 persen; emas perhiasan 0,03 persen; dan sigaret kretek mesin (SKM) memberikan andil sebesar 0,02 persen.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkot Semarang Gencarkan Pasar Murah Jelang Lebaran

2. Purwokerto alami inflasi terendah

Jateng Deflasi Minus 0,22 Persen di Bulan Mei 2024, Ini PenyebabnyaPinterest

Dadang menjelaskan, perkembangan inflasi secara month to month ini menunjukkan bahwa selama tahun 2024, Jateng terjadi deflasi dua bulan, yaitu pada Januari sebesar minus 0,08 persen dan Mei sebesar minus 0,22 persen. Berbeda dengan tahun 2023 yang selalu terjadi inflasi.

Selanjutnya, inflasi Jawa Tengah pada Mei 2024 secara year on year (yoy) tercatat sebesar 2,66 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,44.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang sebesar 3,45 persen dengan IHK sebesar 109,12 dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 2,40 persen dengan IHK sebesar 105,66.

3. Inflasi disebabkan kenaikan harga kelompok pengeluaran

Jateng Deflasi Minus 0,22 Persen di Bulan Mei 2024, Ini Penyebabnyapexels.com/Karolina Grabowska

“Inflasi (yoy) ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,14 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,22 persen,” kata Dadang.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,80 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,74 persen; kelompok transportasi sebesar 0,96 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,12 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,92 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 2,33 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,12 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen.

Baca Juga: Panen Raya Dorong Penurunan Tekanan Inflasi Pasca Idulfitri di Jateng 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya