Menkop dan UKM Dorong UMKM Jadi Bagian Rantai Pasok Industri

BNI UMKM Festival bantu tingkatkan kapasitas dan skill UMKM

Semarang, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki mendorong agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi bagian dari rantai pasok usaha besar atau industri. Hal ini sesuai dengan kebijakan hilirisasi industri yang disampaikan Presiden RI.

1. Kebanyakan usaha UMKM masih mandiri

Menkop dan UKM Dorong UMKM Jadi Bagian Rantai Pasok IndustriIlustrasi UMKM Jawa Tengah. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

‘’Kebanyakan UMKM kita usahanya mandiri, dibuat sendiri, dijual sendiri dalam market yang terbatas. Maka, kami ingin UMKM menjadi bagian dari rantai pasok usaha besar atau rantai pasok industri,’’ ungkapnya di sela acara BNI UMKM Festival di Gumaya Tower Hotel Semarang, Selasa (8/8/2023).

Maka itu, KemenkopUKM mendorong pelaku UMKM terlibat masuk ke dalam rantai pasok itu, yakni dengan membuat komponen, barang setengah jadi, bahan baku.

‘’Ini relatif aman (dalam hal perbankan memberikan pembiayaan), kalau produk UMKM bisa diserap industri maka ada kepastian harga dan market. Termasuk dalam belanja pemerintah sebesar 40 persen dari APBN, kalau sudah PO dikeluarkan pemerintah, pasti produk itu ada yang beli,’’ jelasnya.

Baca Juga: Kantongi Sertifikat Halal, UMKM di Jateng Makin Nyaman Jualan

2. Dorong UMKM tingkatkan kualitas produk

Menkop dan UKM Dorong UMKM Jadi Bagian Rantai Pasok IndustriPara pelaku UMKM mengikuti acara BNI UMKM Festival di Gumaya Tower Hotel Semarang, Selasa (8/8/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selain itu, Teten juga meminta kepada UMKM supaya terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas akses pasar. Salah satunya dengan dukungan dan pendampingan dari BNI, UMKM bisa masuk dalam ekosistem yang bagus dan mendapatkan pembeli.

Pada kesempatan tersebut BNI berkerja sama dengan Bisnis Indonesia menyelenggarakan acara BNI UMKM Festival. Melalui program ini, UMKM bisa memperoleh masukan dan pelatihan untuk meningkatkan skill sehingga dapat meningkatkan kapasitas bisnis.

Sejumlah pembicara serta pelaku UMKM inspiratif pun membagikan cerita-cerita suksesnya dalam mengembangkan bisnis. Para pembicara yang hadir antara lain CEO MAKA Group & Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo, Certified Financial Planner Adrian Maulana, Growth Consultant Jonathan End, Director ExportHub.id Ecosystem Amalia S Prabowo, Founder Calla The Label Yeri Afriyani, serta Co-Founder Du Anyam & Chief of Community Partnership Krealogi Hanna Keraf.

3. BNI bantu peningkatan kapasitas UMKM

Menkop dan UKM Dorong UMKM Jadi Bagian Rantai Pasok IndustriPara pembicara inspiratif hadir dalam acara BNI UMKM Festival di Gumaya Tower Hotel Semarang, Selasa (8/8/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara itu, selaku bank yang juga berkomitmen terhadap sektor UMKM, BNI telah turut serta membantu UMKM berkembang melalui penyaluran kredit untuk peningkatan kapasitas usaha UMKM.

Saat ini, total portofolio kepada UMKM sebanyak Rp117,9 triliun yang dinikmati oleh lebih dari 449 ribu debitur. Selain itu, BNI juga aktif sebagai salah satu bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) dengan total penyaluran hingga saat ini sebesar Rp154 triliun kepada lebih dari 1,4 juta debitur.

"Kami memiliki BNI Xpora yang merupakan solusi digital yang dikembangkan oleh BNI dan ditujukan untuk pelaku UKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis. Program ini menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar," kata Direktur Retail Banking BNI, Putrama Wahju Setyawan.

Tidak hanya melalui Xpora, imbuh dia, BNI memiliki layanan mobile banking untuk mempermudah nasabah, termasuk pelaku UKM yang memiliki perputaran transaksi cepat, dalam bertransaksi keuangan.

Baca Juga: 98,14 Persen Pengguna QRIS di Jateng Pelaku UMKM, Sudah Sadar Digital

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya