Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa Pandemik

Pertamina SMEXPO 2020 perluas pasar produk lokal

Semarang, IDN Times - Musibah pandemik coronavirus disease 2019 (COVID-19) atau virus corona bagai ujian bagi semua kehidupan di dunia tak terkecuali masyarakat Indonesia. Wabah yang muncul di Wuhan, Tiongkok ini telah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia dalam tujuh bulan belakangan. Tidak hanya menyerang dari sisi kesehatan, tapi sisi ekonomi pun juga turut terdampak.

1. Pandemik COVID-19 berdampak pada anjloknya pertumbuhan ekonomi sampai menghambat keberlangsungan bisnis UMKM

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikIlustrasi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Perekonomian Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020 ini hanya tumbuh sebesar 2,97 persen (year on year). Selanjutnya, pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen (yoy). Penerapan kebijakan pemerintah di masa pandemik seperti pembatasan aktivitas masyarakat di area publik, pembatasan bepergian, hingga kebijakan bekerja dari rumah inilah yang membuat aktivitas perekonomian terganggu. Tak terkecuali berdampak juga pada aktivitas para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Ladang pangan dan roda bisnis salah satu sektor yang menopang perekonomian negara dan menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 60 persen ini lesu atau tak bergairah. Omzet penjualan produk turun drastis, kemudian kendala juga menghinggapi pelaku UMKM yang masih mengandalkan pada pemasaran konvensional atau belum beralih ke platform digital. Selain permodalan, tentu ini menjadi penghambat terhadap keberlangsungan bisnis pada saat pandemik seperti sekarang. 

Seperti yang dialami Fajar Arif Wibawa, pelaku sekaligus pemilik usaha kerajinan kulit Javas Leather di Provinsi DI Yogyakarta. Semua rencana yang sudah disusun untuk mengikuti sejumlah pameran sepanjang tahun 2020 harus gagal, karena badai COVID-19. Sebab, selama ini salah satu upaya yang dilakukan Fajar untuk memasarkan produk kerajinan dari kulit sapi seperti tas, sandal, dan dompet itu melalui pameran, disamping membuka galeri di rumahnya di Jalan Keparakan Lor, Mergangsan, Yogyakarta. 

2. Omzet UMKM turun dan terkendala dalam pemasaran di masa pandemik

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikUMKM di Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

‘’Ikut pameran memang salah satu cara kami memasarkan produk kerajinan kulit ini. Biasanya, selama pameran kami menyebar kartu nama terus nanti konsumen akan datang ke galeri atau pesan melalui telepon juga Whatsapp,’’ ungkapnya yang sudah menjalani bisnis tersebut selama lima tahun itu. 

Selama menjalankan bisnis keluarga yang sudah berdiri sejak tahun 1989 itu lelaki berusia 36 tahun ini mengakui, bahwa usahanya naik turun. Dia pernah menyaksikan orang tuanya memproduksi tas kulit hingga diekspor ke Jepang dan Inggris, tapi harus berhenti karena krisis ekonomi tahun 2008. Kemudian, bisnis kerajinan kulit ini bangkit lagi dan kembali mengekspor tas kulit perempuan untuk dokter di Jepang hingga akhirnya berhenti lagi karena COVID-19.

"Sekarang ini ya berhenti produksi, kami hanya menjual produk yang ada. Omzet pun merosot tajam dari yang semula bisa mengantongi Rp 20 juta per bulan kini dapat Rp 5 juta per bulan sudah bersyukur. Bahkan, karena COVID-19 kami juga harus merumahkan tiga karyawan," tuturnya. 

Baca Juga: 31 Ribu Pelaku UMKM di Jateng Terdampak COVID-19 Selama 7 Bulan

3. Pelaku UMKM mulai mencari solusi untuk bangkit dengan bergabung menjadi mitra binaan Pertamina

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikProduk kerajinan kulit sapi dari Javas Leather yang merupakan mitra binaan Pertamina MOR IV Jateng dan DIY. Dok. Javas Leather

Sambil menjual produk yang tersedia, Fajar berupaya bangkit dan memperluas pasar penjualan secara online serta mencari permodalan. Gayung bersambut, di tengah pandemik akhirnya Fajar bergabung dalam Program Kemitraan Pertamina. Melalui Program Kemitraan sebagai BUMN Pertamina memiliki tanggung jawab dalam menggerakkan roda perekonomian negara dengan membantu peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM di seluruh Indonesia. Sehingga, tidak hanya pinjaman modal, meski berstatus sebagai mitra baru Javas Leather juga diajak mengikuti pelatihan dan pameran secara virtual.

‘’Setelah bergabung jadi mitra Pertamina banyak sekali fasilitas yang didapat selain permodalan. Bisa ikut pelatihan-pelatihan seperti pemasaran online kayak kemarin. Kemudian, pada bulan September lalu kami juga diajak ikut pameran secara virtual di ajang Pertamina Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) 2020,’’ katanya.

Tidak hanya Fajar, Bambang Tri Mulyono pemilik Bakmi Jawa Mbah Hardjo juga terkena imbas pandemik. Warung bakmi yang berlokasi di Jalan Keloran No 8 Senggotan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta itu sepi karena sedikit pengunjung yang makan di tempat. Namun, untuk bertahan dari kondisi wabah virus corona, Bambang memilih opsi menjadikan pandemik ini sebagai hikmah dan peluang untuk berinovasi. 

4. Inovasi produk mengemas bakmi jawa ke dalam kaleng menjadi salah satu alternatif bagi UMKM untuk bertahan di tengah pandemik

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikPemilik Bakmi Jawa Mbah Hardjo, Bambang Tri Mulyono menunjukkan inovasi produk kuliner dalam kemasan kaleng. Dok. Bakmi Jawa Mbah Hardjo.

Sebagai mitra binaan Pertamina sejak tahun 2018, lelaki kelahiran Lampung 42 tahun silam ini menggenjot penjualan produk kuliner bakmi jowo dalam kemasan kaleng. Bakmi Jawa khas Yogyakarta yang dikemas lebih modern ini pun tidak hanya dijual di warung bakmi, tetapi juga di pusat oleh-oleh dan dipasarkan secara online melalui marketplace atau e-commerce

'’Mengemas Bakmi Jawa Mbah Hardjo dalam kaleng ini memang sudah saya lakukan pada awal tahun 2018. Kemudian, pada suatu pameran bertemulah dengan Pertamina dan ada penawaran untuk bekerja sama menjadi mitra. Tentu saja ini kesempatan buat saya, untuk mendapat modal guna mengembangkan usaha dan memperluas pasar produk kuliner ini, sebab dari pengalaman saya sangat sulit mendapat mitra yang serius mendukung usaha kami. Sehingga, waktu itu ketika saya memutuskan bergabung dalam program kemitraan saya yakin perusahaan seperti Pertamina pasti berkelas tidak ecek-ecek dan memang fokus untuk membina UMKM,’’ ujarnya yang sudah berjualan bakmi jawa sejak tahun 2009 itu. 

Dampak positif selama bermitra dengan Pertamina, suami dari Thias Ayu Lestari ini sudah kerap dilibatkan dalam sejumlah pameran atau eksibisi oleh BUMN di sektor migas tersebut. Selain pameran di sejumlah lokasi di Indonesia, melalui akses dari Pertamina Bakmi Jawa Mbah Hardjo dalam kemasan kaleng bisa ikut pameran bersama komunitas pengusaha muslim di Jeddah, Arab Saudi. 

5. Kreativitas dan kemauan keras belajar platform digital dapat memperluas pasar produk UMKM

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikPexels.com/Launchpresso

‘’Namun, ketika virus corona datang semua rencana bubar. Tidak ada penjualan melalui pameran, tapi Alhamdulillah saat Pertamina hendak mendistribusikan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19 kami kecipratan rezeki. Mereka memesan Bakmi Jawa Mbah Hardjo sebanyak 2.250 kaleng. Dari situ lagi-lagi kami dapat dampak positif untuk memperluas pasar produk kuliner dalam kaleng ini. Bahkan, produk kami akan dipajang di Galeri Pertamina di Sarinah Thamrin dan bulan lalu menjadi satu dari 100 produk UMKM yang diajak dalam pameran virtual SMEXPO 2020,’’ jelas Bambang.

Seiring waktu usaha Bakmi Jawa Mbah Hardjo semakin maju. Produk kuliner tradisional yang dikemas dalam kaleng pun tidak hanya bakmi, tapi ada ada rica ayam kampung, sarden tuna, tengkleng domba, sate goreng domba, tongseng domba, dan domba lada hitam. Banyak hal yang dipelajari ayah tiga putri ini selama menjadi mitra binaan salah satunya apa yang harus dikuasai UMKM dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Menurut Bambang, melek digital adalah hal penting dan dalam industri makanan agar produk bisa mendunia yang perlu dipelajari yaitu food processing. Apalagi, dalam kondisi pandemik seperti sekarang, kedua hal itu mutlak untuk diterapkan. 

"Kami nggak mimpi, tapi dengan digitalisasi semua jadi mungkin. kemudian, terus terang saja setelah bermitra dengan Pertamina dan mengikuti SMEXPO 2020, sejumlah marketplace dari luar negeri juga menawarkan kerja sama. Ada yang minta satu kontainer untuk ekspor. Saya bilang mampu kalau satu kontainer sebulan," ungkapnya. 

Baca Juga: Pembatasan Jarak Sosial, Bulog Perluas Pemasaran Ritel Lewat iPanganan

6. Mitra binaan Pertamina yang memiliki produk berkualitas diajak pameran secara virtual di SMEXPO 2020

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikPertamina berkreasi membuat pameran UMKM secara virtual dalam kegiatan Pertamina SMEXPO. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Javas Leather dan Bakmi Jawa Mbah Hardjo merupakan dua mitra binaan dari 100 UMKM di Indonesia serta 8 UMKM dari Jawa Tengah dan DIY yang menjadi peserta Pertamina Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) 2020. Kegiatan rutin yang telah digelar dua kali ini pada masa pandemik harus diselenggarakan secara virtual atau daring. 

Pertamina SMEXPO 2020 diselenggarakan pada 9-11 September 2020 secara virtual dengan menghadirkan ragam produk terbanyak di Indonesia, yaitu 1.226 jenis produk dan diikuti 100 mitra binaan Pertamina.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan dalam rangka membantu UMKM bangkit di tengah pandemik COVID-19 ini pihaknya membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. 

7. Pertamina SMEXPO 2020 digelar secara virtual dengan tujuan untuk mengakselerasi pemulihan UMKM dan memperluas pasar produk lokal

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikBeberapa UMKM binaan Pertamina di sebuah pameran dagang (petrominer.com)

“Kita harus bahu-membahu melakukan upaya untuk survive. Pertamina punya komitmen kuat membangun usaha kecil untuk pembangunan berkelanjutan. Salah satunya melalui Pertamina SMEXPO 2020 yang merupakan upaya mengakselerasi pemulihan UMKM dan memperluas pasar produk lokal melalui pameran,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi. 

Pameran virtual yang memanfaatkan platform digital ini dapat diakses di website www.pertaminasmexpo.com. Eksibisi tersebut telah mempertemukan UMKM dengan konsumen potensial dari dalam dan luar negeri. ‘’Sehingga ajang ini sangat bermanfaat bagi UMKM untuk mengembangkan wawasan. Pertamina SMEXPO 2020 juga menjadi motivasi bagi UMKM untuk adaptif dan semakin cepat menangkap peluang pasar digital, serta meningkatkan cinta kita terhadap produk dalam negeri,” katanya.

Adapun keunikan pada Pertamina SMEXPO, yaitu keseluruhan acara ini memang digelar secara virtual. Kemudian, selama kegiatan berlangsung tidak hanya pameran, tapi juga ada sesi coaching business, business forum, fashion show, hingga transaksi jual beli layaknya di marketplace dengan mengakses website www.pertaminasmexpo.com. 

8. Produk UMKM mulai kerajinan tangan hingga kuliner dipasarkan oleh penjual ke konsumen tanpa bertatap muka

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikPelaku UMKM di bidang fashion menunjukkan produk busana melalui acara fashion show secara virtual di Pertamina SMEXPO 2020.IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Beberapa kelompok produk yang dipamerkan antara lain mulai dari kerajinan tangan, kuliner makanan dan minuman, produk agribisnis, hingga fashion. Setelah mendaftar pengunjung dapat masuk dan dibawa ke hall yang luas berisi beberapa stan. Pengunjung dapat melihat-lihat produk, bercakap-cakap secara daring dengan penjual, hingga bertransaksi langsung dengan aman dan nyaman. Selain itu, ada juga penampilan artis dan games seru yang diadakan pada sesi tertentu.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangan resmi di channel YouTube Pertamina menyampaikan, Pertamina SMEXPO merupakan gabungan nilai kreasi, pemberdayaan, dan SDM unggul sebagaimana pada kegiatan ini masyarakat dan peserta pameran dapat bertemu tanpa bertatap muka atau hanya lewat ponsel pintar dan laptop. Mereka dapat bertransaksi seperti datang ke pameran yang sesungguhnya, yakni penjual memperoleh pendapatan dari produk yang dijual dan pengunjung dapat membawa pulang produk yang diinginkan. 

‘’Dalam kegiatan pameran virtual yang baru pertama kali digelar di Indonesia dengan ragam produk UMKM terbanyak ini Pertamina ingin memberikan pembinaan kepada para pelaku usaha untuk bertahan di era pandemik melalui teknologi daring dan teknologi digital. Melalui SMEXPO pula kami ingin membuka pemasaran bagi UMKM untuk mempromosikan produk unggulannya agar memiliki pasar luas hingga di mancanegara,’’ katanya.

9. Program kemitraan Pertamina sudah menggelontorkan akses pinjaman modal mencapai Rp 3,5 triliun kepada 63 ribu mitra binaan

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikIlustrasi UMKM binaan Pertamina (Pertamina.com)

Pertamina sebagai BUMN mendukung pertumbuhan UMKM demi tercapainya target pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui program kemitraan Pertamina memberikan akses pinjaman modal usaha, pengembangan wirausaha dan penciptaan lapangan kerja untuk masyarakat melalui pengembangan usaha kecil. 

Untuk diketahui sejak tahun 1993, secara kumulatif Pertamina telah menyalurkan program kemitraan sebesar Rp 3,5 Triliun kepada lebih dari 63 ribu mitra binaan dan telah menimbulkan multiplier effect untuk lebih dari satu juta orang yang menerima manfaatnya baik pekerja maupun keluarga pelaku usaha. Adapun di era pandemik, Pertamina mengajak UMKM binaan untuk bersinergi memproduksikan kebutuhan bantuan penanganan COVID-19 dengan nilai transaksi hampir Rp 11 miliar dengan tren yang terus meningkat.

Sementara itu, untuk program kemitraan di lingkungan kerja Pertamina MOR IV Jawa Tengah dan DIY, dari tahun 1993 sampai September 2020 tercatat ada 8.726 mitra binaan. Sedangkan, sepanjang tahun 2020 dari bulan Januari sampai September ada 253 mitra binaan. Kemudian, pada masa pandemik ini mulai bulan Maret sampai September ada 174 mitra binaan. 

10. Tidak hanya memberikan modal usaha program kemitraan juga rutin memberikan pelatihan kepada UMKM mitra binaan

Pameran Virtual UMKM Solusi Ciamik Dongkrak Ekonomi di Masa PandemikSebanyak 12 UMKM mitra binaan Pertamina di Wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) bakal berpartisipasi di ajang pameran virtual expo terbesar khusus UKM di Indonesia, SMEXPO 2020, yang digelar 9-11 September 2020. (IDN Times/Istimewa)

Senior Supervisor CSR and SMEPP Pertamina MOR IV Jawa Tengah dan DIY, Marthia Mulia Asri mengatakan, mitra binaan ini dari sejumlah sektor usaha mulai dari industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan lainnya.

‘’Secara kumulatif nilai realisasi bantuan modal yang sudah disalurkan dari tahun 1993 sampai September 2020 mencapai Rp 298,21 miliar. Sedangkan, sepanjang tahun 2020 dari Januari sampai September 2020 dana yang sudah disalurkan mencapai Rp 19,047 miliar. Adapun, pada masa pandemik dari Maret sampai September sebesar Rp 12,74 miliar,’’ ungkapnya. 

Melalui program kemitraan Pertamina juga telah melakukan pembinaan kepada mitra di wilayah Jawa Tengah dan DIY.  Marthia menjelaskan, bentuk pembinaan itu di antaranya pelatihan yang secara rutin sesuai dengan tema sesuai kebutuhan mitra binaan atau terkait isu perkembangan dunia usaha khususnya UMKM.

‘’Selain pelatihan, kami juga mengajak mitra binaan terpilih untuk mengikuti pameran baik di dalam atau luar negeri. Tujuan dari mengikuti pameran ini selain meningkatkan jangkauan pasar dari mitra binaan, dapat berdampak pula terhadap perkembangan produk dari pelaku usaha dengan melakukan benchmark terhadap peserta pameran lainnya dan apa yang menjadi kebutuhan dari konsumen/pembeli. Sedangkan, evaluasi kami lakukan berupa monitoring rutin untuk mengetahui kendala usaha apa yang dialami oleh mitra binaan,’’ tandasnya.

Baca Juga: Pertamina SMEXPO 2020 Jadi Terobosan Penting agar UMKM Dapat Bertahan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya