Kasus Virus Corona Tinggi, BI: Perekonomian di Jawa Tengah Melambat

Berharap pertumbuhan ekonomi di triwulan III/2020 membaik

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2020 di Jateng melambat dibandingkan triwulan I di tahun yang sama. Kondisi tersebut lebih diakibatkan masih tingginya kasus positif virus corona (COVID-19) di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu.

1. Kinerja ekspor Jawa Tengah menurun akibat pandemik COVID-19

Kasus Virus Corona Tinggi, BI: Perekonomian di Jawa Tengah Melambatidn media

BI melihat kasus COVID-19 di Jateng yang masih tinggi dan belum berakhir. Kondisi tersebut berdampak pada sektor-sektor utama yang belum dapat berproduksi secara optimal. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II/2020 diproyeksikan berada di kisaran 0,1 persen-1,1 persen (yoy).

Selain itu, kinerja ekspor luar negeri Jawa Tengah juga menurun akibat pandemik virus corona di periode tersebut. Adapun perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi pada lapangan usaha utama, yakni sektor industri pengolahan, perdagangan, serta konstruksi. 

‘’Perlambatan ini dilihat dari sisi pengeluaran yang bersumber pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor luar negeri. Kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan akan melemah meski terdapat beberapa hari besar keagamaan nasional seperti Paskah, Nyepi, Waisak, bulan puasa, dan hari raya Idulfitri. Selain itu, kegiatan investasi masih akan terbatas mengingat berbagai penelitian mengungkapkan puncak (pandemik) COVID-19 berlangsung pada periode ini,’’ ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Soekowardojo dalam keterangan resmi yang diteirma IDN Times, Selasa (16/6).

Baca Juga: Terjun Bebas, Pertumbuhan Ekonomi Jateng di Angka 2,6 Persen

2. Pertumbuhan ekonomi triwulan III/2020 diprediksi lebih baik

Kasus Virus Corona Tinggi, BI: Perekonomian di Jawa Tengah MelambatIlustrasi UMKM. ANTARA FOTO/ Andreas Fitri Atmoko

Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah akan lebih baik pada triwulan III/2020, yang diproyeksikan berada di kisaran 0,9 persen-1,9 persen (yoy).

‘’Berdasarkan pengalaman pada triwulan III/2019 dari sisi pengeluaran, akselerasi pertumbuhan didorong meningkatnya kinerja investasi dan ekspor antardaerah. Sedangkan, pada triwulan III/2020 kondisi pandemik (virus corona) yang diperkirakan mereda, diikuti dengan pembatasan sosial yang lebih longgar akan memicu pertumbuhan ekonomi di Jateng. Sementara pada sisi lapangan usaha, peningkatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor," jelas Soeko.

Secara keselurahan, lanjut Soeko, Bank Indonesia memprediksi perekonomian Jawa Tengah di 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2019 akibat pandemik COVID-19  yang meluas baik secara domestik maupun global.

"Hal itu (pandemik COVID-19) berdampak besar terhadap ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2020 yang diperkirakan tumbuh pada rentang 1,4 persen-2,4 persen (yoy). Perkiraan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 yang sebesar 5,41 persen (yoy),’’ imbuhnya.

3. BI berharap PSBB bisa jadi opsi terakhir di Jateng

Kasus Virus Corona Tinggi, BI: Perekonomian di Jawa Tengah MelambatIlustrasi penyekatan jalan. Dok. Dishub Kota Semarang.

Soekowardojo juga berharap agar kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dipilih sebagai opsi terakhir di Jawa Tengah. Sebab menurutnya ketergantungan masyarakat serta kegiatan produksi industri di Jateng pada perdagangan antar kabupaten/kota dan antar provinsi cukup tinggi.

"Apabila kebijakan PSBB terpaksa diterapkan, area PSBB dilakukan secara selektif pada kabupaten dan kota tertentu dengan tetap menjaga kelancaran perdagangan antardaerah. Mengingat pentingnya sistem pembayaran sebagai urat nadi perekonomian, proses sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai di Jawa Tengah diharapkan dapat dijaga kelancarannya meski pembatasan sosial terus diupayakan dalam mencegah penyebaran COVID-19," pungkas Soeko.

Baca Juga: Ganjar Ditantang Sri Mulyani Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen 

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya