Target Capai Net Zero Emission 2060, PLN Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di Jateng

Digitalisasi PLN edukasi pelanggan untuk catat meter mandiri

Semarang, IDN Times - PLN mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Upaya itu dilakukan demi mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

1. Bangun 31 SPKLU di Jateng dan DIY

Target Capai Net Zero Emission 2060, PLN Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di JatengIlustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN. (dok. PLN)

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, M Soffin Hadi mengatakan, dukungan PLN dalam mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di Jateng, yakni melalui pembangunan 31 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan 45 unit EV Charger yang terpasang dan tersebar di 22 kota/kabupaten di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

‘’Pada periode bulan September 2023 sendiri SPKLU PLN telah berhasil memenuhi kebutuhan pengisian daya sejumlah 1.047 kali dengan total 24.739 kWh,’’ ungkapnya di sela acara peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) 2023 di Kantor PLN UID Jateng dan DIY, Jumat (27/10/2023).

Pada HLN tahun 2023 ini, PLN juga mengusung tema ‘’Accelerating Renewable Energy, We're The New Energy’’. Tema tersebut menegaskan komitmen PLN yang sudah hadir selama 78 tahun di Indonesia siap dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission tahun 2060.

Kemudian, kiprah PLN di Jateng dan DIY ditandai oleh sejumlah pencapaian, yakni mencatat hingga akhir triwulan 3 tahun 2023 lebih dari 13 juta pelanggan telah mendapatkan manfaat dari listrik yang dialirkan PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Baca Juga: Si Molis Wara-Wiri Bantu Jemput Rezeki, Bikin Senyum Ojol dan UKM Makin Berseri

2. Rasio elektrifikasi Jateng capai 99,99 persen

Target Capai Net Zero Emission 2060, PLN Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di JatengPetugas PLN sedang menjaga keandalan listrik. (dok. PLN)

Kemudian, rasio elektrifikasi di Jateng mencapai 99,99 persen dan DIY 99,99 persen serta Rasio Desa Berlistrik (RDB) 100 persen di kedua provinsi tersebut. Dengan total daya tersambung 19.306,51 Mega Volt Ampere (MVA) di wilayah Jateng dan DIY.

‘’Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan warga. Perkembangan sektor bisnis dan industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pasca pandemik juga turut memberikan andil dalam realisasi total penjualan tenaga listrik hingga akhir September 2023 sebesar 23.430,53 GWh, dengan pertumbuhan positif sebesar 1,07 persen dibandingkan YoY tahun 2022,’’ jelasnya.

Selain sektor bisnis dan industri, PLN UID Jawa Tengah dan DIY juga telah berhasil memenuhi kebutuhan 3.935 pelanggan sektor agrikultur melalui program Electrifying Agriculture dengan total daya tersambung 23.935,8 kiloVolt-Ampere (kVA). Program Electrifying Agriculture merupakan program PLN untuk meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah dan terjangkau bagi petani.

3. Pengguna PLN Mobile capai 12.720.254 pelanggan

Target Capai Net Zero Emission 2060, PLN Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di JatengIlustrasi PLN Mobile (dok. PLN)

“HLN tahun ini menandai PLN UID Jateng DIY telah berkiprah selama 78 tahun menghadirkan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan warga. PLN juga terus bertransformasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan masyarakat di semua sektor,” kata Soffin.

Sementara itu, saat ini sistem pelayanan kelistrikan juga didukung oleh aplikasi PLN Mobile untuk mempermudah pelanggan mendapatkan layanan kelistrikan PLN, baik itu pasang baru, perubahan daya, catat meter mandiri (swacam) ataupun pengaduan dan pelaporan gangguan. Hingga saat ini jumlah pengguna PLN Mobile sudah mencapai 12.720.254 pelanggan.

‘’Dalam pembangunan sosial kemasyarakatan, kami juga turut berpartisipasi secara optimal melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Salah satu dari program TJSL PLN UID Jawa Tengah dan DIY bahkan berhasil mendapatkan penghargaan PLN Community Involvement dan Development (CID) kategori pemberdayaan kelompok rentan adalah Pemberdayaan Batik Ciprat Difabel Wonogiri,’’ tandasnya.

Baca Juga: 13 Kawasan Industri di Jateng Dongkrak Penjualan Listrik PLN

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya