10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi Mapan

Jadi ibu rumah tangga juga bisa menjalankan bisnis

Semarang, IDN Times - Transformasi digital sudah menjadi sebuah keharusan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. Salah satunya dimanfaatkan untuk memasarkan produknya ke kalangan yang lebih luas, tidak hanya dalam negeri tapi bisa ke luar negeri.

Hal tersebut dilakukan oleh UMKM Mlatiwangi yang memproduksi kerajinan tangan untuk tas wanita. Sang pemilik, Yuli Muhawati tidak minder untuk bersaing dengan produk lainnya meski usahanya masih berskala rumahan.

Yuk, simak 10 potret dapur UMKM yang menjalankan bisnis di kawasan perkampungan Mlatiharjo Raya Tengah Nomor 14 Mlatibari, Kota Semarang, Jawa Tengah itu. Keep scrolling!

1. Tas Mlatiwangi sebagian besar terbuat dari bahan serat alam seperti eceng gondok, daun pandan, pelepah pisang

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) memilih bahan untuk pembuatan tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

2. Anyaman-anyaman serat alam tersebut dikombinasikan dengan kreasi sulam pita yang khas

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) mengecek sulam pita pada produk tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

3. Proses pembuatan tas dilakukan secara manual sehingga setiap produk yang dihasilkan memiliki ciri tersendiri

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) membuat pola untuk pembuatan tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

4. Produknya mulai dari handbag, cluth, sampai dompet yang harganya mulai Rp100--500 ribu

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) mengecek hasil akhir produk tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Baca Juga: Pekerja UMKM Eboni Klaten Bisa Beli Rumah Sendiri Berkat Digitalisasi

5. Yang spesial dari tas Mlatiwangi adalah produk tasnya merupakan kolaborasi beberapa UMKM lokal setempat

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) menyelesaikan pembuatan tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

6. Pemasaran UMKM yang dirintis sejak 2014 ini sudah banyak dilakukan secara digital, yaitu di marketplace dan media sosial Instagram @mlatiwangi

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) mengecek jahitan produk tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

7. Kemampuan digitalisasi Yuli, yang berlatar belakang ibu rumah tangga terasah setelah mengikuti pelatihan di Rumah BUMN BRI Semarang

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) menyelesaikan pembuatan tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

8. Pelatihan tersebut antara lain mengenai penguatan brand seperti foto produk dan digital marketing

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (kiri) dan anaknya (kanan) memotret produk tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

9. Penjualan Yuli meningkat setelah aktif bertransformasi digital bahkan mendapatkan kesempatan mengikuti ajang besar BRILIANPRENEUR 2022

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) dan anaknya (kanan) memotret produk tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

10. Tas Mlatiwangi kini telah dikenal dengan pelanggan terbanyak dari Jakarta, Bali dan beberapa negara di Eropa seperti Belanda

10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi MapanPemilik UMKM Mlatiwangi, Yuli Muhawati (54) mengecek jahitan produk tas wanita di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/5/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Hingga akhir tahun 2022, Rumah BUMN BRI Semarang sudah mengadakan lebih dari 711 pelatihan untuk pelaku UMKM mitra binaan di Kota Semarang dan sekitarnya.

Adapun, jumlah UMKM yang menjadi mitra binaan Rumah BUMN BRI Semarang mencapai 6.425 pelaku UMKM dengan beragam macam sektor usaha.

Baca Juga: Digitalisasi ala Psikombucha Semarang Bikin Sehat Diri dan Bumi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya