10 Potret Digitalisasi Sulap UMKM Mlatiwangi dari Rumahan jadi Mapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Transformasi digital sudah menjadi sebuah keharusan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. Salah satunya dimanfaatkan untuk memasarkan produknya ke kalangan yang lebih luas, tidak hanya dalam negeri tapi bisa ke luar negeri.
Hal tersebut dilakukan oleh UMKM Mlatiwangi yang memproduksi kerajinan tangan untuk tas wanita. Sang pemilik, Yuli Muhawati tidak minder untuk bersaing dengan produk lainnya meski usahanya masih berskala rumahan.
Yuk, simak 10 potret dapur UMKM yang menjalankan bisnis di kawasan perkampungan Mlatiharjo Raya Tengah Nomor 14 Mlatibari, Kota Semarang, Jawa Tengah itu. Keep scrolling!
1. Tas Mlatiwangi sebagian besar terbuat dari bahan serat alam seperti eceng gondok, daun pandan, pelepah pisang
2. Anyaman-anyaman serat alam tersebut dikombinasikan dengan kreasi sulam pita yang khas
3. Proses pembuatan tas dilakukan secara manual sehingga setiap produk yang dihasilkan memiliki ciri tersendiri
4. Produknya mulai dari handbag, cluth, sampai dompet yang harganya mulai Rp100--500 ribu
Baca Juga: Pekerja UMKM Eboni Klaten Bisa Beli Rumah Sendiri Berkat Digitalisasi
5. Yang spesial dari tas Mlatiwangi adalah produk tasnya merupakan kolaborasi beberapa UMKM lokal setempat
6. Pemasaran UMKM yang dirintis sejak 2014 ini sudah banyak dilakukan secara digital, yaitu di marketplace dan media sosial Instagram @mlatiwangi
7. Kemampuan digitalisasi Yuli, yang berlatar belakang ibu rumah tangga terasah setelah mengikuti pelatihan di Rumah BUMN BRI Semarang
8. Pelatihan tersebut antara lain mengenai penguatan brand seperti foto produk dan digital marketing
9. Penjualan Yuli meningkat setelah aktif bertransformasi digital bahkan mendapatkan kesempatan mengikuti ajang besar BRILIANPRENEUR 2022
10. Tas Mlatiwangi kini telah dikenal dengan pelanggan terbanyak dari Jakarta, Bali dan beberapa negara di Eropa seperti Belanda
Hingga akhir tahun 2022, Rumah BUMN BRI Semarang sudah mengadakan lebih dari 711 pelatihan untuk pelaku UMKM mitra binaan di Kota Semarang dan sekitarnya.
Adapun, jumlah UMKM yang menjadi mitra binaan Rumah BUMN BRI Semarang mencapai 6.425 pelaku UMKM dengan beragam macam sektor usaha.
Baca Juga: Digitalisasi ala Psikombucha Semarang Bikin Sehat Diri dan Bumi