3 Kisah Inspiratif UMKM Emak-emak Semarang, Sukses Cuan dari Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Tidak mudah menjalani profesi ibu rumah tangga. Pastinya sudah sangat sibuk dengan urusan domestik. Apalagi kalau harus ikut mengurusi usaha rumahan.
Namun tidak bagi emak-emak di Semarang berikut ini. Mereka justru sukses menjalankan dua peran sekaligus. Sebagai ibu rumah tangga dan menjalakan bisnis berskala rumahan.
Menariknya, usaha mereka makin moncer padahal hanya dijalankan dari rumah. Langsung saja, simak kisah inspiratif mereka berikut ini.
1. UMKM Mlatiwangi
Yuli Muhawati (54) menjalankan UMKM berbasis kerajinan tangan ini dari rumahnya di Jalan Mlatiharjo Raya Tengah Nomor 14 Mlatibaru Semarang. Usaha kerajinan tangan berbahan serat alam, seperti dari daun pandan, daun pelepah pisang, dan eceng gondok ini penjualannya sudah tembus pangsa pasar Eropa. Salah satunya ke Belanda.
Kesuksesan UMKM Mlatiwangi yang dirintis sejak 2014 itu tidak lepas dari niat keras Yuli bertransformasi digital. Meski usianya tidak lagi muda, ia percaya diri memanfaatkan media sosial untuk berjualan dan branding UMKM Mlatiwangi.
Sebelumnya, Yuli banyak berdagang secara konvensional di ajang car free day (CFD) setiap minggu pagi.
Ibu tiga anak itu mengaku mendapat pengetahuan soal digitalisasi setelah bergabung dengan komunitas Rumah BUMN BRI Semarang. Dari konsistensi itu UMKM Mlatiwangi berhasil mengikuti pameran berskala internasional Brilianpreneur 2022.
Baca Juga: 10 Potret Emak-emak Semarang Moncer Berbisnis Rumahan tapi Gak Murahan
2. UMKM Double Eight Craft
Lyna Windiarti (47) menjalankan UMKM berbasis kerajinan tangan berbahan limbah perca pabrik ini dari rumahnya di Jalan Sonokeling II D 59 Semarang. Produk UMKM Double Eight Craft meliputi sarung bantal, selimut, taplak meja, boneka, topi, tote bag, tas wanita, outer, jaket, jas.
UMKM Double Eight Craft yang dirintis sejak 2017 merupakan buah dari keputusan Lyna yang memilih resign dari pekerja kantoran. Ia merasa saat itu tidak banyak memiliki waktu bersama kedua buah hatinya. Kondisi tersebut membuat kesehatan mentalnya terganggu.
Bermodalkan keberanian untuk share produk melalui Whatsapp di grup-grup pengajian dan tetangga, serta posting di media sosial, kini pembelinya meluas. Kebanyakan pelanggan UMKM Double Eight Craft tersebar di Jakarta dan sekitarnya, juga beberapa negara seperti Belanda, Jerman, serta Kanada.
Selain moncer penjualannya, kegigihan Lyna sukses mengantarkan UMKM Double Eight Craft terpilih masuk program Incubator BRI 2023.
3. UMKM Brunch Handmade
Adalah Eridha Parawati (48) dan Ernawati Dwi Lestari (52) yang menjalankan UMKM Brunch Handmande yang berfokus pada produk kerajinan tangan sulam pita.
Usaha tersebut dijalankan dari kedua rumah mereka. Hanya saja, untuk kemudahan akses, kegiatan workshop dan penjualan lebih dilakukan dari rumah Erna di Taman Setiabudi Jalan Pratama Nomor 12 Banyumanik Semarang.
Eridha dan Erna merintis bisnis ini sejak 2010 ketika keduanya saling bertemu saat menunggu anak mereka pulang sekolah. Mereka yang terkenal dengan sebutan Duo R itu merasa muspra jika waktu menunggunya hanya digunakan untuk merumpi dan bergosip.
Dengan modal cekak urunan masing-masing Rp50 ribu dan iseng posting di media sosial, produk UMKM Brunch Handmade seperti tas kosmetik, tas wanita, tempat kacamata, tote bag, dan topi malah laku keras. Pelanggan mereka sebagian besar dari Jakarta dan sekitarnya, juga luar negeri seperti Belanda, Vietnam, dan Autralia.
Eridha dan Erna mengakui jika kesuksesan usaha mereka berkat pemanfaatan digitalisasi. Sedikit banyak pengetahuan tersebut didapatkan setelah bergabung dengan Rumah BUMN BRI Semarang, yang mana pelatihannya juga bisa diikuti secara dari rumah.
Itu tadi kisah tiga UMKM rumahan ala emak-emak Semarang yang menginspirasi. Buat kamu ibu muda, gak ada salahnya mencoba untuk berwirausaha dari rumah. Kuncinya, niat, kesungguhan, dan konsistensi. Dan yang paling penting adalah manfaatkan digitalisasi untuk mendukung usahamu. Yuk, selamat mencoba, ya.
Baca Juga: 10 Potret Double Eight Semarang Berjaya Usaha dari Limbah Kain Perca