Angkutan Barang KAI: Sang Penerang Kala Pandemik Menghadang

Kinerjanya positif sepanjang pandemik COVID-19

Kementerian Kesehatan mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020). Temuan itu diketahui dari dua Warga Negara Indonesia (WNI) asal Depok, Jawa Barat--sepulang dari Malaysia--memiliki riwayat berinteraksi dengan Warga Negara (WN) Jepang, yang diketahui sudah lebih dulu terjangkit COVID-19.

Setelah kasus tersebut mencuat, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Selasa (31/3/2020) di Istana Merdeka, Jakarta. Beleid tersebut diatur secara rinci melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020. Adapun setiap daerah dapat mengajukan penerapan PSBB yang nantinya disetujui oleh Menteri Kesehatan.

Pemberlakuan PSBB bertujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat guna menekan transmisi virus corona. Hal tersebut efektif dilakukan, sebagaimana dilaporkan melalui Google Mobility Report (Laporan Mobilitas Masyarakat). 

Berdasarkan laporan yang sama juga menunjukkan bahwa stasiun transit menjadi tempat yang tidak banyak atau paling sedikit dikunjungi masyarakat selama pandemik COVID-19 tahun 2020.

Adaptasi transportasi kereta api

Angkutan Barang KAI: Sang Penerang Kala Pandemik MenghadangIlustrasi stasiun kereta api (Unsplash/Devana Jalalludin)

Kementerian BUMN merilis tiga sektor usaha yang terdampak pandemik COVID-19 di Indonesia, yaitu energi, pariwisata, dan infrastruktur transportasi. Salah satunya dialami PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Pembatasan mobilitas atau aktivitas berdampak terhadap menurunnya masyarakat dalam menggunakan transportasi kereta api (KA), baik untuk perjalanan luar kota atau dalam kota (lokal). Situasi tersebut memengaruhi volume atau jumlah penumpang PT KAI (Persero).

"Kalau lihat dari sisi KAI, trafik penumpang per hari hanya sekitar 15 persen dari kondisi normal sebelum (pandemik) virus corona. Masih sangat lambat (pertumbuhannya) karena rasa nyaman masyarakat untuk naik transportasi umum masih jauh lebih rendah dari kondisi pre-COVID-19," kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (20/10/2020).

Anjloknya jumlah penumpang KA yang terjadi akibat pandemik COVID-19 pada 2020 merupakan yang terendah selama 11 tahun terakhir.

Penurunan tersebut membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan gas dan rem agar tidak terlalu jauh jatuh kedalam jurang resesi ekonomi.

Efek positifnya, sejumlah perjalanan KA reguler baik jarak jauh atau lokal secara bertahap dibuka mulai 12 Juni 2020. Hal itu membuat PT KAI (Persero) menyusun langkah-langkah untuk Adaptasi Kebiasaan Baru pada moda kereta api.

“Meski KA Reguler beroperasi ditengah pandemik, KAI bertekad melayani masyarakat yang melakukan perjalanan kereta api dengan selamat, aman, nyaman, dan sehat sampai tujuan,” ucap VP Public Relations KAI, Joni Martinus, Kamis (11/6/2020).

Adaptasi tersebut berhasil meningkatkan mobilitas masyarakat yang berangsur pulih sehingga bisa melakukan perjalanan baik untuk bisnis atau wisata. Hal itu berdampak pada peningkatan jumlah penumpang kereta api yang naik meskipun belum signifikan.

Perkasa bersama angkutan barang

Angkutan Barang KAI: Sang Penerang Kala Pandemik MenghadangKereta angkutan barang (Dok. PT KAI (Persero))

Penurunan jumlah penumpang selama 2020 akibat pandemik COVID-19 berimbas terhadap pendapatan PT KAI (Persero). Meski belum mampu menyamai target pencapaian tahun sebelumnya, kinerja keuangan dan operasional PT KAI (Persero) sudah bekerja optimal dengan beberapa program adaptasi untuk menekan kerugian.

"Perseroan dapat menekan kerugian mencapai 60 persen dari program yang telah ditetapkan. Dengan berbagai upaya adaptasi terhadap perubahan yang ada, serta kerjasama dan kolaborasi yang telah kami lakukan dengan stakeholders (pemangku kepentingan). Kami mampu bertahan pada era normal baru dan masih bisa mengukir berbagai prestasi yang membanggakan kendati berada pada kondisi yang penuh tantangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Direktur Utama PT KAI (Persero), Didiek Hartantyo sebagaimana dijelaskan pada Laporan Tahunan dan Keberlanjutan KAI 2020.

Peranan angkutan barang cukup strategis dalam menjaga pasokan logistik nasional selama pandemik COVID-19. Fungsi dan keberadaannya untuk memastikan bahwa kebutuhan kepada masyarakat selalu tersedia dan tidak akan terjadi kelangkaan sehingga perekonomian dan kesejahteraan tetap terpelihara dengan baik.

Oleh karena itu, performa segmen usaha tersebut tumbuh positif selama 11 tahun terakhir. Terlihat dari jumlah muatan yang terus meningkat per tahun. 

Penurunan hanya terjadi pada tahun 2020 lantaran pandemik COVID-19.

Melalui angkutan barang, PT KAI (Persero) mendukung pemulihan perekonomian nasional akibat pandemik COVID-19 dengan menghadirkan layanan distribusi logistik yang cepat, tepat waktu, terjadwal, aman, bebas pungutan liar (pungli) dan dapat diandalkan.

"Jasa pengiriman logistik KA tetap beroperasi dan dapat memfasilitasi transportasi barang-barang logistik, sehingga kegiatan usaha dan bisnis tetap lancar meski dalam situasi pandemik COVID-19. Jumlah pengiriman logistik ke berbagai daerah menurun signifikan tetapi bersyukur angkutan barang tetap melayani memastikan barang kiriman pelanggan ke mitranya terkirim dengan baik," kata pekerja Herona Express--perusahaan jasa pengiriman logistik mitra PT KAI (Persero)--, Lyla di Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Angkutan barang semakin efisien untuk distribusi atau pengiriman luar kota baik jarak menengah maupun jarak jauh, seiring perkembangan wilayah dan pertumbuhan jumlah kendaraan. Sebab, dua hal tersebut memengaruhi tingkat kecepatan, tingginya angka kecelakaan, dan bertambahnya titik-titik kemacetan di jalan.

Bongkar muat angkutan barang dilakukan di tiga jenis terminal yang sudah dikategorikan oleh PT KAI (Persero). Terminal-terminal tersebut sebagian besar berada di Sumatera dan Jawa.

Misi keberlanjutan dan kemajuan bangsa

Angkutan Barang KAI: Sang Penerang Kala Pandemik MenghadangKereta angkutan barang (Dok. PT KAI (Persero))

Kinerja apik angkutan barang selama 2020 membuat PT KAI (Persero) mengokohkan lini bisnis tersebut dengan memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra baru angkutan barang dan para pelaku bisnis logistik, baik itu BUMN atau perusahaan swasta untuk menciptakan sistem logistik yang efektif, efisien, dan harmonis.

"Sebagai bentuk promosi, perseroan memberikan diskon tarif untuk angkutan yang volumenya telah melebihi target minimal. Untuk meningkatkan pelayanan kepada mitra juga melakukan kerja sama dengan anak perusahaan untuk menambah tempat bongkar muat (container yard)," ujar Didiek.

Hasil ekspansi diantaranya PT KAI (Persero) sukses meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengenai rencana kerja sama dalam optimalisasi dan pengembangan angkutan barang pada, Kamis (26/11/2020) secara virtual.

Ruang lingkup MoU tersebut meliputi peningkatan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api dan sewa tanah dan atau bangunan. Lalu, penyusunan kajian bersama soal rencana dan strategi peningkatan kerja sama dari segi komersial, operasional dan regulasi dalam rangka pembuatan jalur atau prasarana kereta api.

“MoU merupakan komitmen dan landasan bagi masing-masing perusahaan untuk peningkatan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api dan optimalisasi bangunan-bangunan pergudangan di sepanjang lintas kereta api dengan skema jangka pendek dan jangka panjang sehingga mampu mengefisienkan biaya logistik,” ujar Didiek.

Sementara itu, Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso mengatakan semangat sinergi dengan PT KAI (Persero) merupakan fundamen penting untuk saling melengkapi dan memberikan yang terbaik sehingga maksimal dalam pemanfaatan setiap peluang serta kesempatan yang ada. Sebab, kereta api menjadi moda penting dalam mendukung logistik perusahaan, serta bagian dari sinergi yang bisa saling melengkapi.

“Semoga apa yang menjadi tujuan serta harapan dari kerja sama ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan target waktu yang direncanakan sehingga semakin berkontribusi bagi perusahaan, BUMN, dan Indonesia. KAI menjadi salah satu mitra strategis seiring perkembangan SIG sebagai penyedia solusi bahan bangunan,” kata Hendi.

Adaptasi PT KAI (Persero) pada angkutan barang juga dilakukan melalui diversifikasi bisnis dengan membidik pangsa pasar angkutan komoditi dan retail. Langkah yang dilakukan adalah menjajaki ekosistem sejumlah kawasan industri.

Hal itu diwujudkan bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III melalui MoU kerja sama pemanfaatan fasilitas, optimalisasi bisnis dan aset, serta logistic supply chain yang ditandatangani pada Jumat (20/11/2020) di Gedung Sinergi Louge, Lantai 3 Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13 Jakarta.

Kedua BUMN tersebut sepakat memanfaatkan aset bersama di tiga pelabuhan, yaitu di Tanjung Intan Cilacap, Tanjung Mas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya.

“Kolaborasi ini menunjukkan core values AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai living values. Nilai-nilainya dapat hidup dan diterapkan bukan sekadar slogan. Selain itu juga selaras dengan lima prioritas utama Kementerian BUMN, dengan inovasi proses bisnis melalui optimalisasi keunggulan teknologi,“ kata Presiden Direktur Pelindo III, U Saefuddin Noer.

Angkutan Barang KAI: Sang Penerang Kala Pandemik MenghadangPengiriman Barang melalui angkutan barang KAI (dok. PT KAI (Persero))

Terbaru, PT KAI (Persero) dilibatkan untuk mendukung petani dan pekebun di Indonesia dalam penguatan distribusi hasil pertanian serta produk UMKM sebagai upaya mendorong sistem logistik pangan.

Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU antara Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, yang diwakili Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti dengan Bupati Garut Rudy Gunawan dan perwakilan dari KAI Logistik--anak usaha PT KAI (Persero)--mengenai Kerjasama Pengiriman Barang Hasil Pertanian dan Produk UMKM Berbasis Moda Kereta Api dan Moda Pendukung Lainnya, di Pendopo Kabupaten Garut, Selasa (24/8/2021).

Sebanyak 480 kilogram sayuran berhasil dikirim menggunakan KA Serayu Malam dari Stasiun Leles Garut menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta ke Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia--grup perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan jaringan Pasar Induk--dan startup agrotech, Eden Farm. Dukungan akses distribusi (transportasi) logistik yang terpadu membuat ekosistem agribisnis di Garut bertambah kuat dan berdaya saing.

“Semua proses pengiriman berjalan lancar dan tidak ada barang yang reject dikarenakan kualitas tetap terjaga selama perjalanan. Pengiriman produk pertanian melalui PT KAI Logistik mampu mengefisienkan waktu tempuh sampai ke tujuan, serta menekan biaya pengiriman menjadi lebih efisien (murah) dibandingkan moda transportasi yang lain,” tutur Yuli.

Peningkatan bisnis dalam angkutan barang PT KAI (Persero) dalam rangka adaptasi pandemik COVID-19 membuahkan hasil. Volume muatan sukses menorehkan hasil positif sepanjang semester I tahun 2021.

Angkutan barang selalu menorehkan sejarah, sebagaimana awal kemunculannya menjadi embrio perkeretaapian Indonesia. Begitu pun saat pandemik COVID-19 melanda.

Adaptasi melalui sinergi, kolaborasi, serta konektivitas angkutan barang dari, oleh, dan untuk PT KAI (Persero) mampu membangun nilai tambah dan daya saing industri logistik nasional secara berkelanjutan dan lebih efisien sehingga kebermanfaatannya nyata bagi masyarakat dan berdampak terhadap kemajuan bangsa.

Baca Juga: Syarat Perjalanan Naik Kereta Api Mulai 26 Juli 2021, Siapkan Dokumen

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya