Bank Indonesia Dukung Madrasah di Semarang Bayar SPP Pakai Gopay

Sejalan dengan program GNNT

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengapresiasi langkah sebuah madrasah di Semarang, Jawa Tengah yang melakukan terobosan pembayaran menggunakan fasilitas aplikasi nontunai. Secara tak langsung, kebijakan tersebut juga sejalan dengan program pemerintah, Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Baca Juga: Januari 2020, Madrasah di Semarang Bayar Uang SPP Sekolah Pakai Gopay

1. Terinspirasi dari Mendikbud, Nadiem

Bank Indonesia Dukung Madrasah di Semarang Bayar SPP Pakai GopayMenteri Pendirikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem ditemui usai menjadi pembina upacara peringatan Hari Guru Nasional, di Kemendikbud, Jakarta Selatan, Senin (25/11). IDN Times/Margith Juita Damanik

Berkat terinspirasi dari mantan bos Gojek, Nadiem Makariem, yang saat ini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan, Semarang menerapkan pembayaran nontunai sekolah bernama e-payment. E-payment menjadi salah satu alternatif metode pembayaran sekolah, selain melalui pembayaran tunai.

Dengan e-payment, para orangtua siswa bisa melakukan pembayaran menggunakan ragam aplikasi nontunai seperti Gopay atau Ovo.

“Di sekolah pembayarannya seperti kuliah di perguruan tinggi,” imbuh Miftahul melansir Antara.

2. Sejalan dengan program pemerintah dan BI

Bank Indonesia Dukung Madrasah di Semarang Bayar SPP Pakai GopayIDN Times/Helmi Shemi

Menanggapi informasi bahwa pembayaran secara non tunai telah diterapkan di salah satu sekolah, Bank Indonesia mengapresiasi perkembangan tersebut karena hal tersebut sejalan dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

BI mendukung apa yang dilakukan oleh MI Miftahul Akhlaqiyah. Sebab sekolah atau madrasah juga menjadi salah satu prioritas target penerapan transaksi nontunai, selain pasar tradisional dan kawasan tematik tertentu.

3. E-payment bisa dikembangkan untuk keperluan lain

Bank Indonesia Dukung Madrasah di Semarang Bayar SPP Pakai Gopaydelfiandrie.wordpress.com

Lebih dari itu, sekolah akan merasakan manfaat dari pengunaan fasilitas nontunai tersebut. BI berharap e-payment tak hanya untuk pembayaran SPP sekolah tetapi bisa dikembangkan pada transaksi harian, baik oleh siswa, guru, orangtua siswa di toko atau koperasi sekolah.

"Penerapan transaksi non tunai akan menjadikan pengelolaan keuangan sekolah lebih akuntabel, efektif, dan efisien," kata Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Soekowardojo dalam keterangan resmi khusus kepada IDN Times, Senin (9/12).

4. GNNT juga sudah diterapkan di 6 ponpes

Bank Indonesia Dukung Madrasah di Semarang Bayar SPP Pakai GopayInstagram.com/miftahul.akhlaqiyah

BI saat ini sudah menerapkan GNNT di enam pondok pesantren di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah. BI, imbuh Soeko secara berkesinambungan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai.

Penggunaan e-payment di MI Miftahul Akhlaqiyah akan diterapkan mulai Januari 2020, saat pendaftaran siswa baru. Para calon siswa bisa mendaftar secara daring bisa langsung membayar uang pendaftaran menggunakan aplikasi tersebut.

Setelah untuk pendaftaran siswa baru, akan diterapkan secara menyeluruh, seperti untuk pembayaran SPP atau kebutuhan dana pendidikan lainnya.

Baca Juga: Anak Diberi Nama GoPay, Go-Jek Indonesia Beri Saldo Gratis Setahun!

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya