Dominasi Penggunaan QRIS di Jateng, Transaksi UMKM Meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Perkembangan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Tengah tumbuh positif. Jumlah penggunanya sudah mencapai 3,83 juta.
1. Peningkatan di atas 100 persen
Dari catatan Bank Indonesia, pengguna baru QRIS sejak awal tahun 2023 hingga April 2023 mencapai 776.900 user. Jumlah tersebut meningkat 146,43 persen di periode yang sama tahun lalu.
Adapun, untuk volume transaksi mencapai 27,98 juta kali sepanjang 2023 sampai April 2023. Kenaikannya dari tahun lalu di periode yang sama mencapai 71,05 persen.
Baca Juga: Transaksi QRIS Bikin The Scraft Semarang Makin Fleksibel
2. UMKM mendominasi merchant QRIS
Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwi Saputra mengatakan,
jumlah merchant QRIS di wilayahnya terbanyak keempat setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
“UMKM mendominasi merchant QRIS mencapai 98,14 persen, dengan kategori usaha mikro 74,90 persen dari total UMKM. Transaksi terbanyak terjadi di Kota Semarang (8,76 juta transaksi) dan Kota Solo (3,55 juta),” katanya dilansir keterangan resmi, Jumat (16/6/2023).
3. QRIS meningkatkan transaksi UMKM
Kenaikan transaksi pembayaran menggunakan QRIS dialami Siti Rosidah (41) pelaku UMKM sate ayam dan kambing di Semarang. Ia mengaku, setelah memasang QR code untuk QRIS, penjualannya meningkat. Pasalnya, layanan tersebut ikut memudahkan pembeli.
"Sekarang ada QRIS pembeli bisa memilih, mau (bayar) tunai atau QRIS. Ternyata banyak juga yang pakai QRIS. Untuk penjualan ya ada kenaikan setelah pasang QRIS di sini sampai 30 persen ya," aku istri Moh Hasan (49) yang menjadi merchant QRIS BRI sejak awal tahun 2023.
4. Transaksi melalui QRIS aman
Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto menjelaskan, penggunaan QRIS saat ini makin diminati masyarakat karena lebih mudah dan cepat.
Pihaknya menjamin keamanan serta kemudahan bagi pengguna dan nasabah selama bertransaksi menggunakan QRIS karena verifikasi data yang dilakukan BRI telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Penopang utama dalam kenaikan (transaksi) ini berasal dari transaksi merchant (pedagang--termasuk pelaku UMKM)," ujarnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga: QRIS Bantu Yuli Tak Lagi Parno sama Uang Palsu