[FOTO] e-Warong Ramah Lingkungan, Ajak Warga Kurangi Pemakaian Kertas
![[FOTO] e-Warong Ramah Lingkungan, Ajak Warga Kurangi Pemakaian Kertas](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190808/idn-times-dhana-kencana-e-warong-bni-agen46-3-376954096eedfe727540bf6e1e43d2db_600x400.jpg)
Semarang, IDN Times - e-Warong atau jasa pembayaran daring atau online saat ini banyak ditemui di tengah masyarakat. Jasa tersebut melayani berbagai macam transaksi, baik perbankan, mulai dari transfer, kliring, hingga pembuatan rekening baru, hingga transaksi online lainnnya. Termasuk penyaluran bantuan sosial non-tunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Sebuah e-Warong di Semarang, Jawa Tengah melakukan terobosan ramah lingkungan. Konsep tersebut diapresiasi oleh warga setempat.
Bagaimana konsep ramah lingkungan tersebut, lihat foto-fotonya berikut ini.
Baca Juga: 12 Tips Membangun Rumah Ramah Lingkungan ala Arsitek Ren Katili
1. e-Warong ini berada di kawasan Kanguru, Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah. Banyak warga yang melakukan transaksi daring di loket ini
2. Transaksi paling ramai di loket ini adalah pembelian token listrik, pulsa, dan jual beli online. Disusul transaksi transfer sesama dan antar bank
3. Sang pemilik, Ardan Priya Kusuma menerapkan konsep ramah lingkungan pada loket ini. Konsep yang jarang diterapkan agen pembayaran online
4. Jadi setiap pembelian transaksi daring, baik token, pulsa, maupun transfer bank, warga diminta untuk tidak menuliskan nomor pesanan atau order (nomor listrik atau nomor telepon atau nomor rekening bank) pada sebuah kertas
5. Nomor pesanan diwajibkan ditulis pada sebuah papan tulis gambar elektrik yang disediakan oleh Ardan
6. Tujuannya untuk meminimalisir jumlah kertas yang dibawa oleh warga, saat akan melakukan transaksi. Jadi kertas yang berisi nomor pesanan tidak menumpuk banyak
7. Langkah itu juga sebagai kampanye kepada warga setempat, untuk mengurangi pengunaan kertas, agar lebih ramah lingkungan. Sebab, banyak kertas seacra otomatis akan banyak sampah yang dihasilkan
8. Awalnya warga yang tidak mengerti. Lambat laun warga memahami dan sadar, akan pentingnya meminimalkan pengunaan kertas
9. Ke depan akan dikembangkan penerbitan nota transaksi, yang tidak lagi menggunakan kertas. Melainkan menggunakan nota berbentuk softcopy
Dengan meminimalisir pengunaan kertas dans ampah, turut menjaga bumi dan meminimalisir perusakan lingkungan. Semoga bisa menginspirasi yang lainnya.
Baca Juga: 5 Inovasi Jeans Innovation Center yang Kekinian Plus Ramah Lingkungan