Pelaku UMKM di Jateng Akui e-Commerce Datangkan Pembeli Lebih Banyak

Transaksinya bisa mencapai 25 kali per hari

Semarang, IDN Times - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Tengah diberikan fasilitas untuk meningkatkan daya jual produk mereka melalui e-commerce. Salah satu yang memberikan fasilitas tersebut adalah startup Bukalapak, bentuk sinergi dukungan kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam mengembangkan potensi UMKM.

Baca Juga: IMS 2020: Ini Tiga Prinsip Hidup CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin

1. Pembelian daring lebih tinggi dibandingkan konvensional

Pelaku UMKM di Jateng Akui e-Commerce Datangkan Pembeli Lebih BanyakIDN Times/Dhana Kencana

E-commerce digunakan pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka secara digital dan daring. Dengan model pemasaran tersebut, bakal menambah jumlah pembeli, meskipun harus rajin untuk memperbarui konten produk di laman e-commerce.

"Kalau jualan online (e-commerce) baru saya mulai sejak 2013. Hasilnya sangat lumayan. Selain mendapatkan pembeli atau pemborong konvensional, juga ada pembeli melalui online. Jumlahnya pembelian atau transaksinya lebih banyak," kata salah satu pelaku UMKM Tas Ardani Indonesia, Sri Harsono kepada IDN Times, Senin (2/3).

2. Manfaat layanan e-commerce dirasakan pelaku UMKM

Pelaku UMKM di Jateng Akui e-Commerce Datangkan Pembeli Lebih BanyakCEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin (tengah). IDN Times/Dhana Kencana

Saat ini Harsono menyebut jika produk tas buatannya 90 persen terjual melalui transaksi daring, seiring banyaknya pembeli yang memilih untuk berbelanja secara online. Ditambah promosi produk secara daring bisa dilakukan secara mudah dan praktis.

"Dalam sehari minimal ada 10 sampai 24 transaksi pembelian tas. Itu saat hari biasa. Tapi pas Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), bisa kewalahan. Promosinya ya tinggal di foto, upload, dan disertakan informasi produk," ungkap Harsono yang sudah menjual produknya secara online mulai 2014.

3. Bukalapak turut memberikan edukasi bagi pelaku UMKM

Pelaku UMKM di Jateng Akui e-Commerce Datangkan Pembeli Lebih BanyakCEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin (kiri). IDN Times/Dhana Kencana

Kiprah Harsono mengundang kagum CEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin. Ia menyambangi langsung tempat Harsono memproduksi tas yang sudah dirintisnya sejak tahun 2000.

Sebagai penyedia layanan penjualan daring, Bukalapak juga memberikan edukasi kepada para penjual mengenai mekanisme berjualan secara online.

"Kita juga memberikan edukasi kepada para pelapak atau pedagang agar mereka bisa lebih dipercaya dalam berjualan lewat online. Seperti informasi kapan barang itu ready. Kemudian uang yang diterima diberikan setelah barang sudah sampai kepada pembeli," jelas Rachmat.

4. Ada 800 ribu pelapak di Jawa Tengah

Pelaku UMKM di Jateng Akui e-Commerce Datangkan Pembeli Lebih BanyakCEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin. IDN Times/Dhana Kencana

Rachmat menyatakan saat ini, sampai Februari 2020 sudah ada 5 juta pelapak di Indonesia. Untuk Jawa Tengah sendiri berjumlah 700 ribu pelapak.

Sedangkan untuk jumlah pembeli saat ini sudah mencapai 80 juta orang yang kerap bertransaksi jual beli di Bukalapak.

"Sehari ada dua juta lebih kita melayani transaksi penjualan," tandasnya.

Baca Juga: Siap-siap, BTN Bakal Lelang Aset Kredit Macet di Bukalapak!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya