3 Cara Kementan untuk Pulihkan Sektor Peternakan Pasca Wabah PMK

Semarang, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) sedang berusaha maksimal untuk memulihkan sektor peternakan nasional setelah empat bulan lamanya dilanda penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga: Jateng Dikirimi 60 Ribu Vaksin PMK, Babinsa Dikerahkan Percepat Vaksinasi
1. Kementan pulihkan sektor peternakan secara bertahap
Irjen Kementan, Jan S Maringka mengungkapkan proses pemulihan dilakukan bertahap dengan mendistribusikan obat-obatan untuk mendukung vaksinasi bagi hewan ternak.
"Pemulihan dilakukan bertahap. Sekarang yang perlu dilakukan adalah vaksinasi, pengobatan dan pemotongan paksa. Kita lakukan pemotongan paksa dan vaksinasi menjadi salah satu bentuk percepatan agar pelaku usaha di lapangan tidak ragu lagi untuk memberantas PMK. Dan tahun depan akan ada penggantian," kata Maringka usai menggelar apel siaga bersama para petugas Balai Karantina Pertanian di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.
2. Wabah PMK sempat membuat semua daerah di Jawa masuk zona merah
Diakuinya bahwa penularan virus PMK cenderung mengganggu ketahanan pangan nasional. Salah satunya, menurutnya terjadi menjelang perayaan Idul Adha kemarin.
Ia menyebut seluruh kabupaten/kota di Pulau Jawa masuk kategori zona merah penularan PMK sehingga menyebabkan proses distribusi hewan ternak menjadi terganggu.
3. Kementan tetap berhasil distribusikan hewan ternak ke NTT dan Sulawesi
Akan tetapi kemudian Kementan tetap mencari solusi dengan mengirimkan hewan ternak yang tidak tertular untuk mencukupi kebutuhan daging ke seluruh penjuru Indonesia.
Dilihat dari sebarannya, katanya pendistribusian hewan ternak tetap bisa dilakukan ke berbagai daerah seperti NTT sampai Sulawesi.
"Namun dengan cakupan daerah di Indonesia yang luas tersebar di berbagai pulau. Maka kita bisa distribusikan ke NTT dan Sulawesi. Sehingga apa yang kita lakukan selama ini tetap bisa mewujudkan ketahanan pangan. Jadi sudah ada beberapa kebijakan yang dilakukan," terangnya.
4. Petugas Balai Pertanian diminta optimalkan pengawasan lalu lintas hewan
Dalam apel siaga bersama para petugas Balai Karantina Pertanian di Pelabuhan Tanjung Emas, Maringka juga menekankan perlu adanya kolaborasi guna mendorong penguatan ketersediaan pangan sekaligus distribusi pangan nasional.
Masing-masing petugas Balai Karantina Pertanian harus mampu mengoptimalkan fungsi karantina terutama dalam menjaga dan mengawasi lalu lintas hewan dan tumbuhan di tiap perbatasan daerah.
Baca Juga: 6 Daerah di Jateng Dapat Kiriman Vaksin PMK, Distribusinya Diam-diam