330 Ton Kopra Jateng Laku di 4 Negara, Ekspor ke Negara-negara Asia

Kopra punya peluang ekspor yang menjanjikan

Semarang, IDN Times - Ratusan ton kopra yang dihasilkan dari wilayah Jawa Tengah selama periode Januari-Desember 2020 mampu menembus pasar ekspor di empat negara Asia. 

 

1. Total ekspor kopra periode Januari-Desember sebesar Rp4,1 miliar

330 Ton Kopra Jateng Laku di 4 Negara, Ekspor ke Negara-negara Asiapedagang kelapa muda (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Parlin Robert Sitanggang, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang menyebutkan total ada 330 ton kopra yang diekspor dengan nilai selama ini telah mencapai Rp4,1 miliar. 

"Peluang pasarnya di luar negeri ternyata masih cukup tinggi. Kita ingin nantinya kopra bisa diekspor dalam bentuk produk turunannya sehingga punya nilai jual yang tinggi," kata Parlin dalam keterangan yang didapat IDN Times, Jumat (18/12/2020).

Baca Juga: Trik Petani Temanggung Panen Cabai saat La Nina Melanda

2. Empat negara sering mengolah kopra untuk bahan baku margarin, sabun cuci dan biodiesel

330 Ton Kopra Jateng Laku di 4 Negara, Ekspor ke Negara-negara Asiapexels.com/ MarkusSpisketemporausch.com

Lebih jauh, ia menyampaikan saat ini negara-negara macam Bangladesh, Turki, Pakistan serta Vietnam tertarik mengolah kopra untuk dijadikan ragam bahan baku mulai margarin, minyak kelapa, sabun cuci dan komponen tambahan untuk biodiesel.

Kopra yang berasal dari daging kelapa yang dikeringkan memiliki kontribusi cukup bagus untuk menambah transaksi ekspor bagi Jateng.

3. Petugas karantina pastikan kopra asal Jateng bebas bakteri

330 Ton Kopra Jateng Laku di 4 Negara, Ekspor ke Negara-negara AsiaSeorang petugas Balai Karantina Pertain Semarang mengecek kelayakan kopra yang diekspor ke Vietnam. Dok Humas Balai Pertanian Karantina Semarang

Di akhir pekan kemarin saja, ia menjelaskan terdapat 17 ton kopra yang diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas menuju Vietnam. Menurutnya proses uji kelayakan produk tersebut telah dikerjakan dengan ketat. Termasuk melakukan karantina agar dapat meminimalisir sebaran bakteri sekaligus terbebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

"Tentunya ini dapat menaikkan nilai ekspor dan membantu pengembangan industri pengolahan kopra dalam negeri. Paling tidak jadi daya tarik bagi negara tujuan ekspor," paparnya.

Baca Juga: Balai Karantina Pertanian Balikpapan Kembali Layani Pelanggan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya