4 Keunggulan Negara Asia Tenggara, Ekonomi Digital Bakal Melesat 2025

Asia Tenggara tetap menarik di mata dunia

Semarang, IDN Times - Para delegasi ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) menyatakan, negara kawasan Asia Tenggara memiliki potensi dan peluang bisnis yang menjanjikan. Setidaknya, peluang itu bisa didapat dari sektor pertanian dan pangan, ekonomi digital, kesehatan swasta-publik. 

1. ASEAN punya peluang tumbuhkan ekosistem kendaraan listrik

4 Keunggulan Negara Asia Tenggara, Ekonomi Digital Bakal Melesat 2025Ilustrasi motor listrik di Bekasi (google.com/maps/Distributor Sepeda Listrik Motor Listrik)

Ketua ASEAN BAC, Arsjad Rasjid mendorong angka pertumbuhan ekosistem perdagangan kendaraan listrik ASEAN, ekosistem kendaraan listrik, mobilisasi pasar karbon, dan sistem pembayaran Quick Response (QR) regional.

"Saya pastikan keunggulan-keunggulan ASEAN adalah nyata dan sudah terbukti. Bisnis yang kami ciptakan juga memberikan harapan pertumbuhan yang jelas," kata Arsjad dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Sabtu (19/8/2023). 

Baca Juga: 21,8 Juta UMKM Sudah Masuk E-Commerce, Capai 72 Persen Target Jokowi

2. Nilai ekonomi digital di ASEAN jadi $330 miliar

4 Keunggulan Negara Asia Tenggara, Ekonomi Digital Bakal Melesat 2025Ketua ASEAN BAC Arsjad Rasjid saat rapat bersama para delegasi ASEAN di Hotel Padma Semarang. (IDN Times/Dok ASEAN BAC)

Selain itu, Asia Tenggara juga memiliki keunggulan berupa sumber daya energi alam yang besar untuk memenuhi permintaan energi global. Bahkan, lanjutnya, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan berkembang secara signifikan dari 194 miliar Dollar Amerika pada tahun 2022 menjadi 330 miliar Dollar Amerika pada tahun 2025.

Berdasarkan catatan ASEAN BAC, pada tahun 2010, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/ FDI) di Asia Tenggara hanya sekitar US$ 23 miliar. Jumlah itu  pada tahun 2021 melonjak  menjadi US$ 47 miliar. 

3. Butuh kehati-hatian saat investasi di Asia Tenggara

4 Keunggulan Negara Asia Tenggara, Ekonomi Digital Bakal Melesat 2025shutterstock.com

Arsjad ikut menegaskan, diperlukan langkah kehati-hatian dengan perhitungan matang dalam memanfaatkan potensi perdagangan dan investasi di negara-negara Asia Tenggara.

Namun, ia melihat Indonesia sebagai Ketua ASEAN-BAC Tahun 2023 telah meletakkan pondasi kokoh yang dapat dijadikan sebagai rujukan negara-negara di Asia Tenggara, maka menarik investasi untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi melalui sektor swasta. 

“Asia Tenggara memiliki potensi yang sangat besar. Tahun 2023 pertumbuhan produk domestik bruto di kawasan makin sehat dan telah kembali ke posisi sebelum pandemi. Para kepala negara yang kami temui juga mengakui langkah-langkah konkret ASEAN BAC,” kata Arsjad saat 55th ASEAN Economic Ministers' Meeting and Related Meetings di Hotel Padma Semarang. 

Dalam ajang pertemuan tersebut, para delegasi membahas lima isu prioritas dan delapan legacy project yang diusung oleh ASEAN-BAC. 

Pihaknya juga berdiskusi terkait solusi mendorong hubungan ekonomi sesama negara ASEAN dan juga dengan negara mitra ASEAN dan inisiatif untuk meningkatkan integrasi ekonomi ASEAN menuju ekonomi regional yang inklusif, inovatif, tangguh, dan transformatif melalui ASEAN Business Network (ABN). 

4. Indonesia pimpin negara ASEAN roadshow ke negara mitra eksternal

4 Keunggulan Negara Asia Tenggara, Ekonomi Digital Bakal Melesat 2025Ketua ASEAN BAC Arsjad Rasjid ketika konferensi pers di Hotel Tentrem Semarang. (IDN Times/Dok Polda Jateng)

Disebutkan, di bawah kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC telah melakukan roadshow  ke negara-negara ASEAN dan mitra eksternal, seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, Kanada, dan Tiongkok. 

“Kami meyakinkan para pemimpin dan pengusaha bahwa ASEAN wajib diperhitungkan karena memiliki fundamental ekonomi yang kuat dan ASEAN dapat dijadikan sebagai surga investasi global,” kata Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega.

Adapun delegasi ASEAN-BAC juga melakukan beberapa pertemuan lainnya. Salah satunya membahas ASEAN Tariff Finder. Sebuah platform online yang dirancang untuk mendukung para pedagang dalam memaksimalkan manfaat dari perjanjian Free Trade Agreement (FTA) yang telah diselesaikan atau ditingkatkan, termasuk Association of Southeast Asian Nations Trade In Goods Agreement  (ATIGA), FTA ASEAN+1, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan FTA bilateral yang diselesaikan oleh negara anggota ASEAN.

Baca Juga: Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar Negara

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya