Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar Negara

ASEAN BAC dorong lima isu prioritas

Semarang, IDN Times - Para menteri ekonomi se-ASEAN tengah berupaya merancang aturan pembayaran digital yang bisa terkoneksi antar negara di Asia Tenggara. Rancangan aturan tersebut merupakan salah satu poin dari lima isu prioritas yang dibahas dalam forum ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 yang diadakan di Hotel Tentrem Semarang. 

Baca Juga: Bandara Ahmad Yani Sediakan Parkir Jet Pribadi Rombongan Menteri ASEAN

1. ASEAN QR Code bisa hubungkan kode barcode antar negara

Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar Negarailustrasi memindai barcode menggunakan smartphone (pexels.com/RODNAE Productions)

Ketua ASEAN BAC, Arsjad Rasjid mengatakan saat ini terus mendorong berbagai negara untuk terus terhubung secara digital, salah satunya melalui layanan pembayaran digital. 

"Inisiatif ASEAN QR Code bertujuan untuk menghubungkan kode QR untuk melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara," katanya, Sabtu (19/8/2023). 

2. Jajaki kerjasama dengan JETRO

Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar NegaraIlustrasi pelaku UMKM memamerkan produk Batik Lasem di pameran UMKM Gayeng 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Selain itu, pihaknya juga mendukung UMKM dalam mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk usahanya. Hal ini mengingat UMKM merupakan tulang punggung perekonomian ASEAN. 

Untuk mewujudkannya, pihaknya telah menjajaki kerjasama ekonomi Japan External Trade Organization (JETRO) guna menghubungkan UMKM Indonesia ke pasar ekspor di Jepang. 

"Melalui business matching antara pihak JETRO dengan Kadin Indonesia yang menghubungkan UMKM Indonesia dan Jepang untuk saling berbagi pengalaman dan best practice ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network siap memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga ASEAN," paparnya.

3. Janji kurangi emisi gas rumah kaca

Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar NegaraThe Stroud Courier

Untuk isupembangunan berkelanjutan, pasar karbon yang berkembang dengan baik dapat mendorong industri pengurangan karbon yang kuat, meningkatkan Produk Domestik Bruto (GDP) melalui investasi modal dan lapangan kerja hijau. 

Adapun penjualan kredit karbon untuk membantu dekarbonisasi dapat mencapai 1 Triliun Dollar Amerika pada tahun 2037.

"Melalui Net Zero Hub, ASEAN-BAC telah berhasil mendorong kerja sama antar perusahaan di ASEAN perusahaan akan saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, saat mereka berusaha mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai emisi nol karbon," ujarnya. 

4. ASEAN BAC juga akan berdayakan UMKM dan para petani

Para Menteri ekonomi ASEAN Godok Aturan Pembayaran Digital Antar Negarailustrasi petani cabai (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Ia mengatakan isu lainnya mengenai ketahanan kesehatan dalam menguatkan infrastruktur kesehatan dan meningkatkan ketahanan kesehatan, pihaknya berhasil mengumpulkan berbagai perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat. 

Sementara untuk isu yang keempat ketahanan pangan ASEAN-BAC telah berhasil bekerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource & Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura. 

"Seluruh pihak yang tergabung di dalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan," ujarnya.

Sementara itu, isu yang terakhir soal fasilitasi perdagangan dan investasi dalam mendorong agar tercipta sirkulasi investasi di dalam kawasan, ASEAN-BAC telah berhasil membentuk komitmen perusahaan seperti Astra International Tbk, Sinar Mas, dan perusahaan lainnya, untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN. 

"Hal ini dilakukan agar tidak hanya mengandalkan foreign direct investment (FDI) namun membentuk ASEAN Incorporated," kata Arsjad. 

Baca Juga: Berangkat dari Hetero for Startup, Ganjar Ingin Makin Banyak Creative Hub di Jateng 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya