Bandara Ahmad Yani Resmi Jadi Hub, Saban Hari Layani 6.000 Penumpang

Ada enam maskapai layani rute Semarang

Intinya Sih...

  • Bandara Ahmad Yani Semarang resmi menjadi bandara domestik setelah penetapan aturan Kemenhub Nomor 33 Tahun 2024.
  • Rute penerbangan favorit penumpang di Semarang antara lain Jakarta, Pangkalan Bun, Balikpapan, Palangkaraya, dan Banjarmasin.
  • Ada enam maskapai penerbangan yang melayani rute menuju Semarang dengan frekuensi terbang 54 kali sehari dan keterisian penumpang mencapai 80 persen.

Semarang, IDN Times - Pengelola Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang memastikan telah resmi menjadi bandar udara penghubung atau hub. Perubahan status Bandara Ahmad Yani yang semula kelas internasional menjadi kelas domestik setelah adanya penetapan aturan Kemenhub Nomor 33 Tahun 2024.

Baca Juga: Bandara Ahmad Yani Terhindar Aksi Hacker, Imigrasi Alami Gangguan

1. Bandara Ahmad Yani resmi jadi bandara lokal

Bandara Ahmad Yani Resmi Jadi Hub, Saban Hari Layani 6.000 Penumpangilustrasi pria sedang membawa koper (pexels.com/Connecting Flights Guide)

Ahmad Zulfian Noor, Relation Manajer Stacholder Bandara Ahmad Yani Semarang, mengatakan adanya penerbitan peraturan Kepmenhub Nomor 33 maka secara otomatis bandaranya berubah status sebagai bandara domestik atau lokal. 

"Sejak Kepmenhub Nomor 33 tahun 2024 status kita sudah berubah menjadi bandara domestik," ujar Zul, sapaan akrabnya Senin (5/8/2024). 

2. Ada 6.000 penumpang yang terlayani saban hari

Bandara Ahmad Yani Resmi Jadi Hub, Saban Hari Layani 6.000 PenumpangPengisian avtur di Bandara Adi Soemarmo, Solo. (Dok/Pertamina Patra Niaga JBT)

Setelah berubah menjadi bandara lokal, pihaknya mencatat setidaknya saban hari terdapat 6.000 penumpang pesawat yang tiba dan berangkat dari bandaranya.

Untuk rute penerbangan yang menjadi favorit para penumpang di Semarang ialah jurusan Semarang-Jakarta PP, Semarang-Pangkalan Bun PP, Semarang-Balikpapan PP, Semarang-Palangkaraya PP dan Semarang-Banjarmasin PP. 

"Rata rata 6.000 datang dan berangkat. Rute yang masih menyumbang terbanyak rute Jakarta. Dan Pulau Kalimantan seperti Banjarmasin, Balikpapan, Pangkalan Bun, Palangkaraya," ujar Zul.

3. Enam maskapai layani rute Semarang

Bandara Ahmad Yani Resmi Jadi Hub, Saban Hari Layani 6.000 PenumpangIlustrasi maskapai Lion Air (IDN Times/Candra Irawan)

Lebih lanjut, ia berkata saat ini ada enam maskapai penerbangan yang melayani rute menuju Semarang. Antara lain Citilink, Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Nam Air, Wings Air dan Super Air Jet. 

Dalam sehari pesawat yang beroperasi di Bandara Ahmad Yani memiliki frekuensi terbang 54 kali. Namun untuk keterisian penumpang pesawat yang melayani rute Semarang mencapai 80 persen. "Rata rata (frekuensi penerbangan) ada 54 kali sehari," ujarnya. 

4. Tambah jam operasional sampai 9 malam

Bandara Ahmad Yani Resmi Jadi Hub, Saban Hari Layani 6.000 PenumpangPesawat baru mendarat di Bandara Lombok. (Dok. Bandara Lombok)

Walau begitu, ia juga berkata meski ada perubahan status menjadi bandara lokal tidak mengurangi fasilitas sarana dan prasarana yang ada saat ini. 

Justru bandaranya tetap berusaha meningkatkan pelayanan bagi para penumpang domestik. Khususnya dengan menambah jam operasional dari jam 07.00-21.00 WIB malam. 

"Ya sarana dan prasarana untuk domestik tetap tidak ada pengurangan. Sekarang kita lebih fokus meningkatkan pelayanan kepada penumpang domestik. Salah satunya ada penambahan jam operasional bandara. Dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam, bertambah menjadi jam 7 pagi sampai jam 9 malam," tutur Zul. 

5. In journey klaim bandara Hub bisa bangun konektivitas

Bandara Ahmad Yani Resmi Jadi Hub, Saban Hari Layani 6.000 PenumpangHolding BUMN Sektor Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berhasil meraih peringkat akhir (Final Rating) “idAAA/stable outlook” yang merupakan peringkat tertinggi dari penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Nasional. (Dok. InJourney)

Terpisah, dalam keterangan yang diterima IDN Times, Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan dengan berlakunya Kepmenhub maka sejalan dengan program transformasi InJourney Airports mengenai proses penataan bandara Indonesia. Tujuannya untuk membangun konektivitas udara yang lebih efisien dan efektif untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi melalui pengelolaan ekosistem aviasi yang lebih baik. 

“Sebelum diterbitkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Km 31 Tahun 2024, 31 bandara InJourney Airports berstatus internasional di Indonesia. Faktanya, banyak sekali bandara berstatus internasional namun sudah lama tidak ada penerbangan internasional, atau ada penerbangan internasional tapi hanya 2--3 kali seminggu. Ini menjadi tidak efisien serta banyak fasilitas di terminal internasional yang disiapkan sesuai standar regulasi dimanfaatkan secara terbatas, bahkan menganggur terlalu lama seperti fasilitas x-ray, ruang tunggu di terminal, dan sebagainya. Karena itu, perlu dilakukan penataan ulang oleh pemerintah,” kata Faik. 

Dengan konsep regionalisasi, bandara ada yang diposisikan sebagai HUB dan ada yang sebagai SPOKE. Nantinya, bandara yang sudah tidak berstatus internasional bukan berarti akan sulit terakses oleh penumpang/turis internasional, namun dengan pola HUB dan SPOKE itu lah dapat membangun konektivitas yang baik dari bandara hub ke seluruh wilayah Indonesia. 

“Pola seperti ini best practice di industri aviasi global dan sudah berlaku umum di banyak negara yang terbukti lebih efektif,” jelas Faik. 

Baca Juga: Tampil di Jateng Fair 2024, Daop 4 Semarang Tebar Diskon 10 Persen

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya