Cegah Bakteri, Budidaya Nila dan Gurami di Banjarnegara Dipantau Petugas

Banjarnegara, IDN Times - Memasuki awal musim kemarau, para petugas gabungan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang meningkatkan pemantauan terhadap kegiatan budidaya ikan air tawar yang dikerjakan para kelompok masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Proses pemantauan dilakukan untuk mengetahui sebaran penyakit ikan yang berpotensi muncul saat ini.
1. Petugas BKIPM cek sebaran penyakit ikan di sembilan daerah

Ely Musyarofah, Kasi Pengawasan dan Pengendalian Data Informasi BKIPM Semarang mengungkapkan ada sembilan daerah yang dipantau berkaitan dengan aktivitas budidaya ikan nila dan gurami.
"Tahun ini kita memantau penyebaran penyakit ikan di sembilan daerah. Mulai Pekalongan, Semarang, Jepara, Kendal, Pemalang, Brebes, Banjarnegara, Pati dan Rembang," kata Ely kepada IDN Times, Sabtu (15/8/2020).
2. Petugas upayakan cegah munculnya bakteri dan virus ikan di Banjarnegara

Saat mengambil uji klinis ikan di Banjarnegara, petugasnya berupaya mengumpulkan data pendukung yang diperoleh melalui tatap muka terhadap petambak ikan. Kemudian diolah untuk memperoleh output peta sebaran penyakit ikan.
Petugasnya mengecek kesehatan ikan nila dan gurami yang sering dibudidayakan warga Banjarnegara. Menurutnya gurami dan nila punya nilai ekonomi yang tinggi karena sejak lama jadi ikon bagi masyarakat di kabupaten tersebut.
"Kita upayakan agar ikan di sana tidak terserang bakteri maupun virus," jelasnya.
3. Diharapkan pencegahan penyakit ikan bisa membuat sektor perikanan Banjarnegara tambah maju

Kabid Perikanan Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Muhammad Riyanto menyatakan, bahwa kegiatan pemantauan penyakit ikan ini ditunggu oleh para pembudidaya ikan di Kabupaten Banjarnegara.
"Kita berharap ada pencegahan penyakit ikan lebih dini, sehingga sektor perikanan budidaya bisa semakin maju dan berkembang lagi," akunya.