Distributor Kepergok Timbun 29 Ton Bawang Putih di Tengah Kelangkaan

Semarang, IDN Times - Di tengah kelangkaan pasokan harga bawang putih di pasaran, ternyata terdapat seorang distributor di Kota Semarang masih menyimpan stok untuk komoditas tersebut sebanyak 29 ton.
Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah bakal menyalurkan stok yang ada di tempat tersebut untuk memenuhi kebutuhan bawang putih di dua daerah.
"Ada satu distributor di Semarang setelah kita cek masih menyimpan empat kontainer, isinya 29 ton. Bayangkan kalau ada empat distributor jadi totalnya ada stok 116 ton. Nah nanti akan disalurkan untuk Kota Semarang dan Solo," kata Kepala Disperindag Jateng, Arief Sambodo, Kamis (13/2).
1. Jateng butuh 10 ribu ton bawang putih per bulan
Pihaknya menyatakan Jawa Tengah sendiri sebenarnya punya kebutuhan pasokan bawang putih sebanyak 10 ribu ton per bulan dari total kebutuhan secara nasional mencapai 47 ribu ton per bulan.
Ia berjanji akan terus mengupayakan ketersediaan pasokan bawang putih sambil menunggu kedatangan impor dari Surabaya. "Yang 29 ton itu kita salurkan dulu sambil menunggu barang dari impornya datang," katanya.
Baca Juga: Harga Bawang Putih Melambung Tinggi, Ternyata Ini Pemicunya
2. Ada dua pemicu kelangkaan bawang putih. Terutama muncul sentimen negatif di pasaran
Ia menyatakan kelangkaan bawang putih disebabkan dua faktor. Pertama, katanya karena adanya keterlambatan pasokan dari Tiongkok sejak Desember 2019 kemarin.
Alhasil masalah itu membuat stok di pasaran selama Januari jadi kosong. "Jadi memang berkurang drastis sejak Januari. Lalu kedua kena imbas isu virus Corona. Di pasaran muncul sentimen negatif dari para pelaku pasar. Tentunya mereka sudah menghitung jika stok berakhir akan ada perhitungannya. Ini efek psikologis yang muncul akibat merebaknya virus Corona," tegasnya.
Pihaknya saat ini telah meminta kepada para importir bawang putih untuk tidak menaikan harga ketika pasokan bawang putih sudah lancar.
"Perhitungan harganya yang wajar saja. Rp30-35 ribu per kilo. Kita ambil hikmahnya saja," ujar Arief.
3. Pemerintah sebaiknya segera cari negara lain yang bisa mengimpor bawang putih
Ia menyarankan kepada pemerintah untuk serius mencari alternatif negara pemasok bawang putih selain Tiongkok. Salah satunya mulai melirik Spanyol maupun India sebagai pemasok bawang putih di dunia.
"Kita jangan lagi ketergantungan pada satu negara. Harus cari alternatif. Bisa India atau bahkan Spanyol itu produsen terbesar di Eropa. Tapi ongkosnya memang berbeda. Yang penting ada subsidinya. Karena di Jateng ada lahan 500 hektar itu cuma untuk pembibitannya saja," paparnya.
Baca Juga: Harga Bawang Putih Mahal, Sleman Siap Impor dari Tiga Negara