Jurus Bea Cukai Tanjung Emas Tingkatkan Pamor Produk Olahan Kayu

Bea cukai janji bantu ekspor produk olahan kayu

Semarang, IDN Times - Industri olahan kayu yang selama ini mengalami pertumbuhan yang pesat mendorong Bea Cukai Tanjung Emas Semarang untuk mempermudah pemasarannya.

Tim Bea Cukai Tanjung Emas memutuskan berkolaborasi bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, BKIPM, KSOP dan Pelindo Semarang guna meningkatkan daya saing produk olahan kayu lokal di tingkat internasional. 

 

1. Pemeriksaan barang ekspor akan dipersingkat

Jurus Bea Cukai Tanjung Emas Tingkatkan Pamor Produk Olahan KayuIlustrasi aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Kepala Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin mengatakan kolaborasi yang dijalin dengan empat instansi tersebut berwujud layanan join inspection ekspor sehingga nantinya dapat memberikan kelancaran bagi para eksportir yang berniat menjual produknya ke luar negeri. 

"Dengan peningkatan kolaborasi bareng Pelindo, Karantina Pertanian, BKIPM dan KSOP, semoga mampu menambah efisiensi dalam pelaksanaan ekspor produk olahan kayu di Jawa Tengah. Sebab, nantinya kita lebih gampang melakukan pemeriksaan, dalam memeriksa barang juga cukup sekali dan tidak perlu berulang-ulang," ujar Anton kepada IDN Times, Senin (18/3/2022). 

Baca Juga: Bea Cukai Jateng Warning Pedagang Rokok Tingwe, Diminta Segera Urus Pita Cukai!

2. Bea Cukai klaim join inspection ekspor jadi pertama di Indonesia

Jurus Bea Cukai Tanjung Emas Tingkatkan Pamor Produk Olahan KayuKepala Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin bersama Kepala Balai Pertanian Semarang Nur Hartanto saat memberi keterangan soal join inspection ekspor. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Join inspection ekspor, katanya menjadi program untuk meningkatkan daya saing produk-produk olahan kayu dari dalam negeri. Dengan adanya kesepakatan bersama, maka setiap pemeriksaan karantina tumbuhan nantinya bisa dilakukan bersama-sama.

"Kalau kendalanya selama ini soal sinergi, nah yang sekarang coba lakukan kolaborasi bareng instansi yang berwenang di Pelabuhan Tanjung Emas. Ini menjadi inisiatif bersama dan baru pertama kali dilakukan di Indonesia," jelasnya. 

3. Ekspor produk olahan kayu tahun 2021 hampir Rp600 miliar

Jurus Bea Cukai Tanjung Emas Tingkatkan Pamor Produk Olahan KayuPekerja menyelesaikan pembuatan perahu kayu di Serang, Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jika ditilik dari kinerja ekspor Jawa Tengah, Anton mengklaim nilai ekspor selama 2021 kemarin mencapai Rp127 triliun atau naik 27 persen ketimbang tahun sebelumnya. Tak cuma itu saja, produk olahan kayu juga menyumbang nilai ekspor hampir Rp600 miliar sehingga menduduki peringkat tiga besar setelah produk furnitur dan garmen. 

"Komoditas olahan kayu memang punya prospek pasar yang sangat cerah. Karena ada di daftar tiga besar produk unggulan Jawa Tengah. Yang pertama adalah furnitur, kedua ada garmen dan ketiga olahan kayu. Nilai ekspornya aja tahun kemarin hampir Rp600 miliar. Mudah-mudahan ke depan akan meningkat lagi. Apalagi tarif bea keluar sudah diturunkan 15 persen. Maka daya siangnya di pasar ekspor lebih kompetitif," terangnya. 

4. Balai Pertanian senang kolaborasi dengan bea cukai

Jurus Bea Cukai Tanjung Emas Tingkatkan Pamor Produk Olahan KayuKayu bekas bisa dimanfaatkan menjadi produk UMKM yang bernilai ekspor jika dikemas dengan baik. (DOK BPODT)

Terpisah, Nur Hartanto, Pelaksana Tugas Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang mengatakan dengan kolaborasi ini, paling tidak memudahkan dirinya dalam memeriksa setiap produk olahan kayu yang akan diekspor.

Tahun ini dirinya tak perlu lagi repot-repot memeriksa olahan kayu ke setiap daerah. "Jadinya kita cukup melakukan pemeriksaan olahan kayu yang akan ekspor di Tanjung Emas aja, gak perlu datang ke luar daerah. Biaya yang ditanggung eksportir juga otomatis berkurang. Ya harapannya bisa terjadi percepatan dan biayanya jadi murah. Sehingga transaksi ekspor banyak dilakukan dari Semarang," ungkapnya. 

5. Proses pemeriksaan cukup sekali

Jurus Bea Cukai Tanjung Emas Tingkatkan Pamor Produk Olahan KayuANTARA FOTO/Aji Styawan

Sementara General Manajer Pelindo Cabang Semarang, Hardiyanto mengapresiasi sinergitas yang terjalin antara Bea Cukai dan pihaknya untuk mempermudah layanan ekspor olahan kayu. "Dengan adanya join inspection ini pemeriksaannya dilakukan hanya sekali. Gak perlu susah payah memeriksa ulang," ujar Hardiyanto. 

Baca Juga: BMKG: 5 Daerah di Jateng Masuk Musim Kemarau Mulai Mei 2022

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya