Kisah Tukang Pijat Sapi, Makin Eksis Jelang Iduladha

Sapi kurban ternyata gampang stres, lho!

Semarang, IDN Times - Cuaca panas tak cuma membuat manusia stres saat berada di jalan raya. Hewan-hewan kurban yang dijual di pinggir jalan pun mengalami hal serupa.

Agar kondisinya tetap prima, para pedagang hewan kurban di Jalan Gajah Raya, Medoho, Kecamatan Gayamsari, Semarang berupaya memberikan layanan khusus, yaitu terapi pijat kepada ternak mereka

1. Suhu udara yang panas pada siang hari sering membuat sapi kurban mengalami stres dan tegang

Kisah Tukang Pijat Sapi, Makin Eksis Jelang IduladhaIDN Times/Fariz Fardianto

Salah satunya dilakukan oleh Agus Suhartono. Agus mengatakan saat ini melayani terapi pijat khusus sapi kurban. Ia mengaku kemarau dengan suhu udara yang panas kerap membuat hewan berkaki empat tersebut tegang. 

Terlebih lagi, katanya lalu lalang kendaraan yang bising kerap membuat sapi kurban miliknya tampak stres. Terutama sering mengamuk ketika hendak dikirim ke para pelanggannya. 

"Makanya, salah satunya kita kasih pijatan-pijatan lembut sambil kita putar musik tembang Jawa, Mas. Biar stresnya hilang, ototnya yang tegang jadi lemas lagi," terangnya saat berbincang dengan IDN Times di lapaknya yang berjarak 200 meter dari Masjid Agung Jawa Tengah, pada Sabtu (3/8).

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Sekolah Sebabkan Penjualan Sapi Kurban Tak Bergairah

2. Biar otot-ototnya lemas, sapi kurban harus dipijat pada punggung dan punuknya

Kisah Tukang Pijat Sapi, Makin Eksis Jelang IduladhaIDN Times/Fariz Fardianto

Pemijatan pada sapi tak bisa dilakukan sembarangan. Kedua pegawainya memberi pijatan khusus pada bagian punggung, kepala, leher dan punuknya.

Pijatan yang diberikan selama 10 menit itu bisa membuat sapinya rileks sebelum dijadikan sebagai hewan kurban saat Iduladha tiba. Pijatan dilakukan secara rutin saban siang maupun pagi hari.

"Yang dipijit bagian punuk, punggung dan kepalanya. Karena sapi kan gampang stres, Mas. Kalau sudah stres dia biasanya ngamuk seperti kejadian proses penyembelihan hewan kurban di beberapa daerah," akunya.

3. Biar bebas dari penyakit, sapi kurban juga bisa diberi jamu. Bahannya berupa konsentrat, daun waru dan daun pepaya

Kisah Tukang Pijat Sapi, Makin Eksis Jelang IduladhaIDN Times/Fariz Fardianto

Selain itu, ia juga memberikan asupan nutrisi bagi sapi yang dijadikan hewan kurban. Asupan yang dimaksud berupa jamu yang diminumkan pada sapi setiap pagi dan sore hari.

Jamunya dibuat dari racikan daun pepaya, beberapa helai daun waru yang dicampur dengan bubuk konsentrat. "Kita aduk daun waru, pepaya, konsentrat lalu dicampur dan diminumkan ke sapi. Itu terus dilakukan berulang kali agar nafsu makannya tetap stabil. Kalau makannya banyak, daging yang dihasilkan juga tebal dan berisi," terangnya.

Pada Iduladha tahun ini, ia menjual seekor sapi kurban seharga kisaran Rp15 sampai Rp28 juta. Rata-rata sampai mendekati Iduladha, ia sudah bisa menjual 70 ekor. Ia berharap transaksi penjualannya meningkat saat H-2 Lebaran.

Baca Juga: Para Millennial, Yuk Kenali Hewan Kurban yang Layak Konsumsi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya