Selama Kemarau, Pasokan Ikan Laut di Pantura Anjlok 30 Persen

Angin kencang ganggu aktivitas nelayan

Semarang, IDN Times- Dampak musim kemarau saat ini mulai dirasakan para nelayan di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah. Pantauan di pusat pelelangan ikan Kampung Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, pasokan ikan segar saat ini mengalami penurunan cukup signifikan.

1. Nelayan akui sulit melaut selama kemarau

Selama Kemarau, Pasokan Ikan Laut di Pantura Anjlok 30 PersenANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Ahmad Sueb, seorang nelayan setempat mengatakan, musim kemarau dengan terpaan angin yang tidak menentu, cukup sulit sulit menjala ikan di perairan lepas.

"Kita kalah sama ombak karena anginnya di laut sangat kencang. Makannya, kita sekarang dapatnya cuma ikan kecil-kecil, rajungan, kepiting, cumi, kalaupun dapat tongkol jumlahnya sedikit sekali," ujar Sueb kepada IDN Times, Selasa (30/7).

Baca Juga: Pasokan Seret, Harga Ikan di Tambaklorok Meroket

2. Hasil tangkapan nelayan tinggal belasan ton

Selama Kemarau, Pasokan Ikan Laut di Pantura Anjlok 30 PersenMahendra

Sueb mengungkapkan, sejak sebulan terakhir hasil tangkapan nelayan semakin menurun. Dari biasanya mendapatkan 30 ton ikan segar berbagai jenis, kini hasil tangkapan tinggal belasan ton.

Selain itu jam operasional kapal nelayan pun berubah. Sueb dan teman-temannya hanya melaut lima jam karena takut dengan gulungan ombak yang meninggi.

Baca Juga: Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Gantungkan Nasib pada Ikan Gogokan

3. Rata-rata tangkapan nelayan berkurang drastis. Saat ini didominasi kepiting, rajungan dan cumi

Selama Kemarau, Pasokan Ikan Laut di Pantura Anjlok 30 Persenyummy.co.ke

Sedangkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah Kepala DKP Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, mengungkapkan dari hasil distribusi di sejumlah TPI dari Tegal sampai Rembang rata-rata pasokan ikan segar saat ini cenderung menurun sekitar 30 persen dari kondisi normal.

"Karena memang pada waktu-waktu seperti sekarang dari Juni hingga Agustus tren pasokan ikan lebih banyak berkurang. Dari laporan yang saya terima sat ini, tangkapan nelayan turun 30 persen. Karena saat ini sedang memasuki siklus kemarau yang diprediksi akan terjadi sangat panjang. Nah, biasanya pasokannya naik lagi mendekati September Oktober mulai berangsur normal lagi," terangnya.

Untuk saat ini, katanya hasil tangkapan nelayan yang masih didominasi kepiting, rajungan, ikan kakap dan ragam jenis cumi. 

Menurutnya komoditas perikanan dari Jateng sering dimanfaatkan untuk bahan baku pabrik pengolahan produk perikanan domestik. Dan sisanya lagi diekspor ke lima negara tujuan.

Baca Juga: Tegakkan Zonasi Pesisir, Proyek Reklamasi di Pantura Diawasi Ketat

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya