60 Persen Investor Saham di Solo Raya Masih Millenial

Perlu tingkatkan literal supaya tidak FOMO.

Surakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 2 mencatat pertambahan investor saham di bulan September 2023. Dari kenaikan tersebut sebagain besar merupakan investor yang tergolong kaum milenial.

Baca Juga: 5 Hotel Brand Internasional di Soloraya, Pilihan Menginap Saat Liburan

1. Alami kenaikan hingga 2.000 an investor.

60 Persen Investor Saham di Solo Raya Masih Millenialmerdeka.com

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 2, Muhammad Wira Adibrata, Senin (30/10/2023). Ia mengatakan jika dibulan Oktober ini terjadi penambahan jumlah investor sebanyak 2.555 per bulan.

"Jumlah investor pasar modal di Solo Raya per September 2023 telah mencapai 231.994 orang. Jumlah itu naik dari bulan Maret lalu yang tercatat sebanyak 216.660 orang," jelasnya.

2. Sebagian besar investor terbilang anak muda.

60 Persen Investor Saham di Solo Raya Masih MillenialShutterstock

Lebih lanjut, Wira mengatakan dari kenaikan jumlah investor tersebut, sekitar 60 persen diantaranya didominasi oleh investor muda.

Peningkatan jumlah investor tersebut didominasi oleh anak-anak muda, generasi milenial, dan generasi Z. Para investor muda tersebut menjadi generasi penerus fundamental ekonomi dan pasar modal indonesia.

"Kenaikan investor di Solo Raya mencapai 2.555 per bulan. Dan 50-60 persen adalah investor investor muda," jelasnya.

3. Investor muda masuk katagori tergolong riskan.

60 Persen Investor Saham di Solo Raya Masih MillenialANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Meski demikian, Wira mengaku khawatir mengingat investor muda tergolong sebagai investor yang riskan, jika tidak diimbangi dengan literasi yang baik terkait pembelian saham.

"Jika tidak diimbangi dengan literasi yang baik, investor-investor muda ini riskan dengan fomo, yaitu membeli saham karena ikut-ikutan tanpa analisa yang matang. Ini menjadi harapan ke depan, agar para generasi muda melek investasi dan memiliki pemahaman yang baik sehingga tercipta inklusi yang berliterasi," kata Wira.

Salah satu bentuk literasi dari BEI yakni melalui penyelenggaraan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023 di Lobby dan Main Hall BEI. Acara itu telah digelar Kamis-Sabtu, 26-28 Oktober 2023. Melalui acara tersebut para investor bisa melakukan konsultasi sekaligus pengembangan pengetahuan dan pengalaman investasi di pasar modal Indonesia.

"Slogan kami Paham, Punya Pantau. Sebelum berinvestasi kita harus benar benar paham dulu. Di sini peran pentingnya literasi. Setelah paham, baru kita membeli atau punya sahamnya. Dari paham, kemudian kita punya dan yang tidak kalah penting adalah memantaunya. Seperti petani yang menanam padi, harus rajin rajin dipantau supaya panennya maksimal nantinya,"pungkasnya.

Baca Juga: Kemenparekraf Garap Potensi Destinasi Desa Wisata di Soloraya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya