BEI Ajak Perusahaan Startup di Jateng untuk Go Public

Tahun ini jumlah startup yang go public lebih banyak

Semarang, IDN Times - Sebanyak 23 pemilik dan pengusaha perusahaan rintisan atau dikenal dengan startup di wilayah Semarang, Jawa Tengah mengikuti edukasi perusahaan go public.

Edukasi digelar oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggandeng sekuritas setempat. Hal itu dilakukan untuk menggalakkan sejumlah perusahaan agar bisa go public atau menjadi perusahaan terbuka.

1. Pasar modal untuk semua

BEI Ajak Perusahaan Startup di Jateng untuk Go PublicIDN Times/Dhana Kencana

Literasi tentang pasar modal diberikan pada acara IDX Incubator. BEI memberikan wawasan terkait cara-cara mendapatkan permodalan bagi perusahaan yang belum go public, untuk bisa menjadi emiten (perusahaan yang tecatat di lantai bursa).

Selain itu, juga diberikan pemahaman bahwa untuk bisa menjadi perusahaan terbuka sangat mudah dan berbelit prosesnya. Termasuk manfaat yang akan didapat setelah go public.

"Ingin memberikan pemahaman bahwa pasar modal itu untuk semua. Tidak hanya perusahaan-perusahaan besar saja. Semuanya bisa dengan segala persiapannya," kata Senior Manager Start-ups and SME Development BEI, Aditya Nugraha kepada IDN Times, Jumat, (19/7).

Baca Juga: BEI: 90 persen Perusahaan di Jateng Adalah Family Business

2. Diapresiasi investor pasar modal

BEI Ajak Perusahaan Startup di Jateng untuk Go PublicIDN Times/Dhana Kencana

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), perusahaan startup adalah perusahaan rintisan dengan kategori perusahaan dengan aset kecil dan menengah. Perusahaan-perusahaan tersebut justru sangat potensial untuk bisa masuk dalam bursa efek, menjadi emiten.

Selain itu, sejumlah investor juga mengapresiasi adanya startup yang berhasil go public.

"Startup itu ada banyak. Ada fintech, e-commerce, logistik, lifestyle, edukasi, kesehatan. Selama mereka memenuhi kriteria, ya bisa IPO. Startup menarik bagi investor. Mereka mengapresiasinya," imbuh Aditya.

3. Jumlah startup yang IPO naik

BEI Ajak Perusahaan Startup di Jateng untuk Go PublicANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Berdasarkan data BEI, pada tahun 2018 sebanyak 15 perusahaan rintisan telah go public.

Sementara hingga kuarter ketiga 2019, sudah terdapat 15 startup yang telah melantai di bursa efek.

Untuk keseluruhan, BEI menargetkan bisa mencapai 75 emiten pada kurun waktu 2019.

4. Go public bisa membuat perusahaan besar

BEI Ajak Perusahaan Startup di Jateng untuk Go PublicIDN Times/Dhana Kencana

Sejumlah materi yang diberikan terkait pengetahuan perusahaan go public dirasakan manfaatnya bagi peserta. Salah satu peserta, Hero Wijayadi menyatakan keinginannya untuk segera bisa menjadikan perusahaan startup miliknya bisa IPO.

"Saya tertarik dengan potensi bisa go public. Dulu go public adalah sesuatu yang kayaknya cita-cita yang sangat jauh. Tapi sekarang tidak harus menunggu besar harus jadi go public, tapi dengan go public dulu baru bisa besar," papar Hero, pemilik start-up Meme Florist.

Hero ingin segera mendaftarkan Meme Florist menjadi emiten. Perusahan tersebut merupakan platform pemesanan bunga dan gift yang cukup terkenal di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut juga telah menjalin kerjasama di lebih 100 kota di Indonesia.

Selain Meme Florist, Hero juga mempunyai satu perusahaan yang bergerak di bidang agensi pemasaran digital.

Baca Juga: Investasi Pasar Modal di Jateng Didominasi Para Millennial

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya