5 Keunikan Kue Gandjel Rel Khas Semarang, Sudah Tahu?

1. Punya sisi sejarah yang panjang

Konon, roti ganjel rel terinspirasi dari roti ontbijtkoek, roti khas Belanda yang dibawa ke Semarang pada masa kolonialisme. Orang Jawa kala itu kemudian berkreasi dengan bahan-bahan lokal yang tersedia.

Bahan-bahan tersebut seperti tepung terigu, gula jawa, dan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga. Perpaduan budaya itu menghasilkan roti ganjel rel seperti yang kita kenal sekarang.

2. Namanya unik

Nama "ganjel rel" pada kue khas Semarang tersebut bukan hanya sebatas penamaan biasa. Di baliknya terkandung makna filosofis yang menarik dan mendalam.

Seperti namanya, roti itu memiliki bentuk panjang dan pipih, menyerupai bantalan rel kereta api. Konon, bentuknya yang seperti ganjel rel melambangkan harapan agar kehidupan berjalan lancar tanpa hambatan, seperti kereta yang melaju di atas rel.

Baca Juga: Resep Lidah Kucing Pandan, Kue Kering Legendaris yang Mudah Dibuat!

3. Teksturnya kuenya pun unik

Berbeda dengan roti pada umumnya, roti ganjel rel memiliki tekstur yang lebih padat dan keras. Hal itu karena adonan rotinya dimasak dengan waktu yang lama dan menggunakan sedikit air.

Teksturnya yang keras juga membuatnya tidak mudah basi, sehingga bisa disimpan lebih lama dibandingkan dengan roti biasa. Nggak heran kalau roti tersebut juga cocok dijadikan oleh-oleh.

4. Rasa rempah yang khas

Roti ganjel rel memiliki aroma rempah yang khas dan kuat. Karena dalam pembuatannya, adonan roti dicampur dengan berbagai macam rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, dan pala. Aroma rempahnya semakin menambah kelezatan dan keunikan rasa roti ganjel rel.

Aroma rempahi tidak hanya menambah kelezatan rasa roti, tetapi juga memberikan sensasi rasa yang lebih kompleks. Selain itu, aroma rempah-rempah pada roti ganjel rel juga dipercaya memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.