Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menggoreng (pexels.com/Muhammad Shehu)

Intinya sih...

  • Kolesterol LDL tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
  • Penyebab kolesterol LDL tinggi termasuk pola makan tak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.
  • Memeriksa kadar kolesterol secara rutin dan mengubah pola makan serta berolahraga dapat membantu menurunkan kolesterol LDL.

Kolesterol jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL) sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, terutama penyakit jantung. Banyak orang tidak menyadari bahwa kadar LDL yang tinggi bisa menjadi ancaman serius bagi tubuh jika tidak dikendalikan dengan baik.

Nah, ini dia 5 fakta penting tentang LDL, termasuk penyebabnya, risiko kesehatannya, dan cara efektif untuk mengontrolnya. Yuk simak selengkapnya! 

1. Apa itu kolesterol LDL?

ilustrasi menggoreng (pexels.com/Ron Lach)

LDL adalah jenis kolesterol yang berfungsi membawa lemak ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Meski tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel, kelebihan LDL dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri. Jika kondisi ini dibiarkan, arteri akan menyempit dan mengeras, yang berisiko menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi yang meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.

Sebaliknya, tubuh juga memiliki High-Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, yang membantu membersihkan LDL dari pembuluh darah. Ketidakseimbangan antara HDL dan LDL dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama jika pola hidup seseorang tidak sehat. Itulah sebabnya memahami peran LDL dan menjaganya tetap dalam batas aman sangatlah penting.

2. Penyebab kadar LDL yang tinggi

ilustrasi menggoreng (pexels.com/Ron Lach)

Kadar LDL dalam tubuh bisa meningkat karena berbagai faktor, baik dari pola makan, gaya hidup, maupun faktor keturunan.  Beberapa penyebab utama adalah sebagai berikut:

  • Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh (seperti daging merah dan produk susu full-fat) serta lemak trans (yang banyak ditemukan dalam makanan olahan) dapat mempercepat peningkatan LDL. Lemak trans bahkan tidak hanya meningkatkan LDL tetapi juga menurunkan HDL, yang memperburuk kondisi kesehatan. 
  • Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang minim aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang berdampak langsung pada kadar LDL. Selain itu, kurangnya olahraga juga menurunkan kadar HDL, sehingga tubuh lebih sulit mengontrol kelebihan kolesterol. Orang yang rutin berolahraga memiliki keseimbangan kolesterol yang lebih baik, karena aktivitas fisik membantu tubuh memanfaatkan lemak dengan lebih efisien. 
  • Faktor genetik: Sebagian orang memiliki kondisi yang disebut familial hypercholesterolemia, di mana kadar LDL tetap tinggi meskipun mereka menjaga pola makan dan rutin berolahraga. Kondisi ini diwariskan dalam keluarga dan meningkatkan risiko penyakit jantung sejak usia muda. Jika ada riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

3. Risiko kesehatan akibat LDL tinggi

ilustrasi serangan jantung (pexels.com/freestocks.org)

Kolesterol LDL yang tinggi bukan hanya sekadar angka dalam laporan medis. Kondisi ini dapat membawa dampak serius bagi kesehatan jangka panjang, terutama terkait dengan penyakit kardiovaskular. Beberapa risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan adalah:

  • Penyakit jantung koroner: Penumpukan plak di pembuluh darah koroner dapat mengurangi aliran darah ke jantung, menyebabkan angina (nyeri dada) dan berisiko memicu serangan jantung. Dalam banyak kasus, orang tidak menyadari adanya penyumbatan ini sampai terjadi komplikasi serius. 
  • Stroke: Jika plak menumpuk di arteri yang memasok darah ke otak, seseorang berisiko mengalami stroke iskemik. Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhenti, menyebabkan kerusakan jaringan otak yang dapat berakibat fatal atau mengakibatkan kecacatan permanen. 

Selain itu, kadar LDL tinggi juga dikaitkan dengan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, yang semakin meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara keseluruhan.

4. Cara memantau kadar LDL

ilustrasi tes kesehatan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memeriksa kadar kolesterol secara rutin adalah langkah utama dalam menjaga kesehatan jantung. Dua metode utama yang digunakan untuk pemantauan adalah:

  • Tes darah (lipid panel): Tes ini mengukur kadar total kolesterol, LDL, HDL, dan trigliserida. Disarankan bagi orang dewasa melakukan tes ini setiap 4-6 tahun, atau lebih sering jika mereka memiliki faktor risiko.
  • Menafsirkan hasil: Kadar LDL yang ideal berada di bawah 100 mg/dL. Jika angkanya lebih tinggi, terutama di atas 160 mg/dL, risiko penyakit jantung meningkat secara signifikan. Seseorang dengan faktor risiko tambahan, seperti obesitas atau diabetes, sebaiknya berusaha menjaga LDL di bawah 70 mg/dL untuk perlindungan optimal.

5. Cara menurunkan kadar LDL

ilustrasi makanan sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Menurunkan LDL bukan sekadar menghindari makanan berlemak, tetapi juga mencakup perubahan gaya hidup secara menyeluruh. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Mengubah pola makan: Makanan yang kaya serat larut, seperti oat, buah-buahan, dan kacang-kacangan, dapat membantu menurunkan LDL dengan menghambat penyerapannya dalam darah. Selain itu, mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dari minyak zaitun, alpukat, dan ikan dapat memperbaiki keseimbangan kolesterol. 
  • Olahraga teratur: Berolahraga setidaknya 150 menit per minggu terbukti dapat meningkatkan HDL dan menurunkan LDL. Aktivitas fisik seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang sangat dianjurkan. 
  • Penggunaan obat: Jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif, dokter mungkin meresepkan statin atau obat penurun kolesterol lainnya. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi kolesterol di hati dan meningkatkan pembuangan LDL dari tubuh.

Menjaga kadar LDL tetap rendah adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung. Dengan memahami penyebab dan risikonya, serta menerapkan gaya hidup sehat, kamu bisa mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung dan stroke. Mulailah dengan perubahan kecil, seperti mengganti makanan tinggi lemak jenuh dengan makanan sehat dan rutin berolahraga. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala agar tetap waspada terhadap kadar kolesterol dalam tubuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team