5 Hambatan dan Alasan Seseorang Ragu Pergi ke Psikolog, Kamu Begini?

Kamu harus kenali hambatan dan solusinya

Kamu masih takut ke psikolog? Atau malah takut menerima stigma kalau ke sana? Masih banyak orang di Indonesia yang tidak ingin atau mampu pergi ke psikolog berkonsultasi soal masalah atau gangguan mental yang dimilikinya. Apalagi pada masa pandemik COVID-19.

Apakah kamu salah satunya? Simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui apa saja hambatan seseorang pengin ke psikolog yang bisa jadi juga kamu alami.

1. Stigma sosial dalam masyarakat

5 Hambatan dan Alasan Seseorang Ragu Pergi ke Psikolog, Kamu Begini?hetlock.nl

Sejak lama, masyarakat Indonesia menganggap gangguan jiwa sebagai sesuatu yang tabu. Kebanyakan dari mereka tidak ingin menjadi bahan pembicaraan orang lain sebagai seseorang dengan perilaku yang menyimpang dari norma sosial.

“Gangguan kesehatan mental itu bukanlah hal yang tabu, bukan pula aib, sama seperti saat fisik kita kalau sedang terluka, capek, kadang butuh istirahat, butuh treatment yang tepat sesuai dengan kebutuhannya saat itu mungkin istirahat mungkin olahraga. Begitu juga dengan kesehatan mental diperlukan treatment yang tepat untuk menjaga kesehatannya,” kata psikolog aplikasi konseling daring Riliv, Della Nova Nusantara.

Meski mulai berkurang untuk kalangan millennial dan gen-Z, stigma sosial masih ditemukan, karena melepaskan pemikiran kolektif yang telah tertanam sejak lama bukan hal yang mudah.

2. Ketakutan tersendiri

5 Hambatan dan Alasan Seseorang Ragu Pergi ke Psikolog, Kamu Begini?Pexels.com/Dương Nhân

Bagi sebagian orang, pergi ke psikolog adalah keputusan yang besar. Muncul pertanyaan-pertanyaan seperti, 'Apa aku terlalu berlebihan, ya?' dan 'Bagaimana kalau psikolog-nya tidak membantuku?'.

Ketika kamu mulai meragukan dirimu dengan melontarkan pertanyaan seperti itu, yakinlah bahwa mencoba untuk pergi ke psikolog itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Menemukan psikolog yang cocok memang butuh waktu, tetapi setidaknya kamu akan berada selangkah lebih dekat dengan mengetahui apa yang terjadi pada dirimu agar dapat membaik.

Baca Juga: Tangani Anak Nakal Menurut Psikolog, Keliru Kalau Dibawa ke Dukun 

3. Kurangnya pemahaman soal kesehatan mental

5 Hambatan dan Alasan Seseorang Ragu Pergi ke Psikolog, Kamu Begini?Unsplash.com/Annie Spratt

Otomatis, anggapan bahwa gangguan mental itu tabu menandakan kesadaran orang Indonesia yang masih rendah soal kesehatan mental.

Biasanya, hal tersebut ditunjukkan dengan orang-orang yang menyepelekan gangguan mental, karena tidak bisa dilihat secara gamblang layaknya penyakit fisik.

Kenyataannya, penyakit mental dan fisik sama-sama menimbulkan rasa sakit kepada penderitanya. Bahkan, dalam beberapa kasus, penyakit mental lebih mungkin untuk mengancam nyawa seseorang.

4. Minimnya akses psikolog

5 Hambatan dan Alasan Seseorang Ragu Pergi ke Psikolog, Kamu Begini?anxietyunited

Mengacu data Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK), jumlah psikolog klinis yang ada saat ini mencapai 3.232 orang. Jumlah itu bisa dibilang sedikit jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang memiliki 106.500 psikolog. Apalagi jumlah itu terpusat di Pulau Jawa.

Kamu bisa menggunakan aplikasi konseling online seperti Riliv sehingga membantu masyarakat mengakses layanan psikolog tanpa harus keluar rumah. Mulai dari Sabang sampai Merauke bisa mendapatkan psikolog dari seluruh Indonesia melalui satu aplikasi tersebut.

5. Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan

5 Hambatan dan Alasan Seseorang Ragu Pergi ke Psikolog, Kamu Begini?ilustrasi konseling (pexels.com/Christina Morillo)

Selain keterbatasan akses psikolog, faktor biaya juga harus dipertimbangkan. Kebanyakan psikolog mengenakan biaya Rp150 ribu sebagai biaya konsultasi. Tidak semua orang dapat mengeluarkan uang sebesar itu.

BPJS kesehatan bisa memberikan akses psikolog di rumah sakit terdekat. Jika kamu memiliki asuransi atau BPJS kesehatan, kamu bisa mencoba mencari tahu apakah rumah sakit terdekat kamu bisa menawarkan layanan psikolog yang ditanggung asuransi.

Nah, itu dia beberapa alasan dan hambatan seseorang pergi ke psikolog. Kira-kira yang kamu alami yang mana, nih?

Baca Juga: 5 Cara Efektif Atasi Burnout Buat Kamu dan Perusahaan, Kerja Nyaman!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya