Waspada! Inilah Tiga Penyakit yang Sering Dialami Para Remaja
www.beautyglitch.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kasus penyakit tidak menular di Jawa Tengah saat ini cenderung meningkat. Biasanya, penyakit tersebut kerap dialami sejumlah masyarakat yang tinggal di area pedesaan.
1. Anemia, darah tinggi dan diabetes saat ini sedang marak
verywellhealth.comData yang diperoleh dari Poltekkes Kemenkes Semarang, belakangan ini kasus yang sering terjadi adalah banyaknya remaja yang mengalami anemia, hipertensi dan diabetes.
"Ke depan, kita fokus menangani sebaran penyakit yang tidak menular. Karena kasusnya sekarang sangat tinggi. Malahan ada peningkatan dari tahun ke tahun. Terutama untuk anemia, diabetes, hipertensi yang banyak menyerang remaja," tutur Kepala Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Semarang, Suharto, usai menghadiri seminar himpunan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, Sabtu (21/12).
Baca Juga: Obati Penyakit Anemia dengan 12 Makanan Penambah Darah Seperti Ini
2. Poltekkes berupaya menjangkau langsung ke lingkungan keluarga
IDN Times/Fariz FardiantoUntuk saat ini, katanya pihaknya juga sedang fokus menanggulangi penyakit tidak menular yang cukup marak di kalangan masyarakat pedesaan.
Agar minimnya tenaga kesehatan yang terjadi saat ini dapat disiasati, pihaknya kini cenderung menjangkau langsung ke masing-masing keluarga.
Dengan begitu, katanya program kesehatan lebih tepat sasaran seperti memberikan penyuluhan utnuk menjaga kesehatan di lingkungan keluarga termasuk para ibu dan anak. "Itu yang sudah kita lakukan di Kecamatan Gajahmungkur dan beberapa daerah lainnya," terangnya.
Di luar itu, menurut Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Marsum Muchsin, pihaknya juga terus berupaya mencegah kasus kematian ibu dan anak.
Caranya, ia meminta kepada para mahasiswanya untuk aktif berkolaborasi untuk memberikan penyuluhan di tiap RT/RW.
3. Tenaga kesehatan diminta rutin mengecek kondisi ibu hamil dan anak
Unsplash.com/@impulsqSementara itu, Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengaku dari data yang diupdate saat ini, jumlah angka kematian ibu dan anak saat ini cenderung menurun sekitar 5 persen. Menurutnya pola pencegahan dengan mendekatkan diri di lingkungan keluarga sangat penting untuk mendukung hal tersebut.
Selain itu pihaknya telah berkolaborasi dengan seluruh tenaga kesehatan untuk rutin mengecek kondisi kesehatan para ibu hamil di tiap daerah dan masing-masing rumah.
"Tentunya kita ingin kampus-kampus yang mampu mencetak tenaga kesehatan seperti Poltekkes ini bisa lebih aktif meningkatkan mutu lulusannya. Sehingga ketika terjun ke dunia kerja bisa berperan menekan kasus yang merebak di masyarakat," katanya.
Baca Juga: Lengkap, Formasi CPNS 2019 Jawa Tengah, Guru dan Perawat Terbanyak
