Riset Buktikan Kunyit Mampu Turunkan Diabetes, Aman dan Efektif!

Senyawa kurkumin kunyit menekan perkembangan diabetes

Intinya Sih...

  • Kunyit efektif mengurangi gejala diabetes dan mencegah pasien pradiabetes terkena diabetes tipe 2.
  • Kurkumin bertindak sebagai agen anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat mencegah perkembangan diabetes.
  • Perlu memperhatikan batas takaran kunyit yang dapat ditoleransi tubuh, serta pertimbangan untuk potensi efek samping dan interaksi obat.

Kunyit merupakan rempah-rempah yang telah lama digunakan baik sebagai tambahan makanan maupun obat-obatan. Banyak yang percaya bahwa kunyit memiliki manfaat bagi tubuh.

Menurut hasil riset yang diterbitkan pada bulan oktober 2017 di jurnal Foods. Dalam makalah tersebut, para peneliti mengutip beberapa penelitian yang menggambarkan bagaimana rempah-rempah yang trend ini dapat berperan dalam mengobati kondisi kesehatan termasuk penyakit Alzheimer, penyakit jantung, alergi, depresi, multiple sclerosis dan bahkan diabetes.

Pada artikel ini, mencoba mengeksplorasi manfaat kunyit sebagai alternatif pengelolaan diabetes.

1. Bisakah kunyit mencegah dan mengobati diabetes?

Riset Buktikan Kunyit Mampu Turunkan Diabetes, Aman dan Efektif!ilustrasi penderita diabetes (freepik.com/xb100)

Terdapat bukti kuat bahwa kunyit secara efektif mengurangi gejala diabetes, bahkan dapat mencegah pasien pradiabetes terkena diabetes tipe 2.

Beberapa manfaat ini terutama berasal dari kualitas antioksidan dan anti-inflamasi kunyit. Para peneliti telah menemukan bahwa peradangan kronis berperan dalam mengembangkan beberapa masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, jenis kanker tertentu dan penyakit Crohn.

Peradangan (inflamasi) kronis juga berdampak pada resistensi insulin dan diabetes. Kelebihan lemak tubuh menyebabkan peradangan kronis yang membuat lebih kebal terhadap efek insulin. Peradangan jangka panjang juga dapat menyebabkan obesitas (Cell Metabolism, 2022).

Kurkumin dapat mencegah perkembangan diabetes dengan bertindak sebagai agen anti-inflamasi dan antioksidan. Mekanisme kerjanya dengan menghambat efek enzim tertentu dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. Inilah sebabnya mengapa kunyit menjadi pengobatan populer bagi mereka yang mengalami nyeri otot setelah berolahraga atau radang sendi.

Kunyit juga menawarkan manfaat bagi penderita diabetes. Penelitian tahun 2013 dalam jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine menunjukkan bahwa kunyit dapat menurunkan diabetes, meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah obesitas.

Efek ini berkaitan dengan perannya menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Hal ini menjadi kunci pengelolaan diabetes dan mencegah risiko kesehatan jangka panjang terkait dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!

2. Cara mengonsumsi kunyit

Riset Buktikan Kunyit Mampu Turunkan Diabetes, Aman dan Efektif!ilustrasi serbuk kunyit (pexels.com/Ranadipta Sadhukhan)

Meskipun banyak manfaat kesehatan dari mengonsumsi kunyit, namun harus tetap memperhatikan batas takaran yang dapat ditoleransi tubuh. Karena kunyit memiliki bioavailabilitas yang rendah, sulit diserap oleh tubuh dan kunyit cepat terurai begitu masuk ke dalam tubuh. Sehingga sangat sedikit bahan kimia penting yang mencapai aliran darah.

Saat mengonsumsi kunyit, tubuh dengan cepat membuang sekitar 90% bagian dari kunyit sebagai limbah. Sehingga kunyit harus dicampur dengan zat lain untuk meningkatkan kemampuan tubuh menyerapnya. Jika ingin mengonsumsi kunyit untuk diabetes, maka perlu mengonsumsi suplemen kunyit yang telah diolah untuk meningkatkan bioavailabilitasnya. Ada banyak suplemen kunyit yang dijual bebas dan dapat diserap tubuh dengan baik.

Penting diingat bahwa kunyit saja belum cukup untuk mencegah atau mengatasi gejala diabetes. Sehingga disarankan memerlukan kombinasi perawatan lainnya, termasuk mengatur pola makan, olahraga secara teratur dan mengonsumsi obat resep dari dokter. Disamping itu, juga harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.

3. Efek samping

Riset Buktikan Kunyit Mampu Turunkan Diabetes, Aman dan Efektif!ilustrasi serbuk kunyit (pixabay.com/Ajale)

Meskipun beberapa penelitian menegaskan efek positif kunyit, namun tetap diperlukan pertimbangan untuk mengetahui potensi efek samping dan interaksi obat. Misalnya, jika mengonsumsi obat resep yang bersifat koagulan, diharuskan untuk hindari mengonsumsi kunyit.

Kunyit dalam dosis besar dapat menyebabkan sakit perut atau kembung. Sebuah penelitian dalam Nutrition Journal tahun 2017, beberapa individu yang mengonsumsi suplemen kurkumin melaporkan rasa gatal, sembelit dan vertigo.

Kunyit tidak cocok untuk orang yang:

  • Hamil
  • Menyusui
  • Anak di bawah usia 12 tahun
  • Konsumsi bersamaan obat untuk anemia atau penyakit hati.

4. Takaran yang tepat

Riset Buktikan Kunyit Mampu Turunkan Diabetes, Aman dan Efektif!ilustrasi takaran konsumsi kunyit (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk menghindari efek samping dari mengonsumsi kunyit, disarankan untuk mulai dengan takaran yang lebih kecil. Jika tubuh dapat menoleransinya dengan baik, tingkatkan takarannya hingga jumlah yang disarankan.

Secara umum, kebanyakan orang mentoleransi kunyit dengan baik. Sebuah ulasan tahun 2015 dalam jurnal Critical Reviews In Food Science and Nutrition telah menunjukkan bahwa aman mengonsumsi kunyit hingga 12 gram sehari. Namun, berapa banyak yang di konsumsi akan bergantung pada senyawa yang terkandung dalam kunyit untuk meningkatkan bioavailabilitas kurkumin. Jika mengonsumsi suplemen yang dijual bebas, ikuti dosis yang dianjurkan pada botol.

Manfaat kunyit untuk menurunkan diabetes bisa didapatkan dengan mengonsumsi kunyit secara rutin. Sehingga ada baiknya, selalu sedia kunyit atau jamu dengan kandungan kunyit di rumah sebagai bentuk antisipasi. Selain itu, penting untuk selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum memulai pengobatan atau terapi herbal untuk memastikan obat atau herbal tersebut tidak berinteraksi dengan obat lain.

Baca Juga: Mengenal Virus Dengue, Penyebab Demam Berdarah pada Manusia 

Niko Utama Photo Community Writer Niko Utama

Hi, People usually call me Niko. Medical health is a science that I have studied. Currently I work as a freelance writer, radio announcer and lecturer at a private university in Surabaya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya