6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahu

Tidak hanya dialami anak kecil

Intinya Sih...

  • ADHD tidak hanya dialami oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa dengan persentase sekitar 2,5%.
  • Gejala ADHD pada orang dewasa termasuk kegelisahan, kesulitan membangun hubungan, belanja kompulsif, dan kecenderungan menyukai kegiatan yang menantang.
  • Penderita ADHD kesulitan mencari barang yang dibutuhkan, mengontrol emosi, dan perlu evaluasi serta diagnosis menyeluruh untuk mendiagnosa ADHD.

Jaman dahulu, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) hanya terdeteksi pada anak-anak tetapi ternyata di jaman sekarang orang dewasa juga bisa mengalaminya. The American Psychiatric Association melaporkan sekitar 2,5% persen orang dewasa mengalami ADHD.

Sebuah tinjauan literatur tahun 2014 yang diterbitkan oleh The Primary Care Companion for CNS Disorders, menyatakan bahwa sering terjadi salah diagnosis ADHD pada orang dewasa. Mengetahui gejala ADHD akan memudahkanmu untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa gejala ADHD pada orang dewasa. 

1. Gelisah

6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahuilustrasi gelisah (pexels.com/cottonbro studio)

Anak-anak yang menderita ADHD memiliki perilaku terlalu aktif yang berlebihan. Colette de Marneffe, Ph.D., seorang psikolog klinis di Silver Spring, Maryland, mengatakan bahwa orang dewasa tidak menunjukkan perilaku terlalu aktif yang berlebihan dengan cara berlari dan melompat tetapi dengan kegelisahan. Kegelisahan yang dimaksud adalah tangan dan kaki yang tidak bisa diam serta sulit untuk duduk diam di kursi. Selain itu, ada bentuk kegelisahan yang lain yaitu kegelisah dalam pikiran sehingga penderita ADHD kesulitan untuk fokus pada satu hal dan kesulitan tidur saat malam hari. Saat gelisah, kamu bisa menenangkan dirimu dengan menarik nafas panjang dan mendengarkan musik. 

2. Sulit membangun hubungan

6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahuilustrasi hubungan (pexels.com/Jasmin Wedding Photography)

Penderita ADHD kesulitan untuk membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, teman atau pasangan. Hal tersebut disebabkan karena penderita ADHD mengalami kegelisahan, suka menunda pekerjaan dan kesulitan mengingat informasi. CHADD (Children and Adults with Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder), mengatakan bahwa penderita ADHD berbicara berlebihan dan blak-blakan sehingga merusak hubungan yang sudah dijalin. Selain itu, penderita ADHD mudah merasa bosan, gelisah dan cemas saat menjalin hubungan baru dengan orang lain. Martin W.Wetzel, MD, seorang asisten profesor psikiatri di University of Nebraska Medical Center, mengatakan bahwa sulit berkonsentrasi saat berkomunikasi dapat menjadi faktor perusak hubungan dalam keluarga. 

Baca Juga: Buatan Skunk Works yang di Film Top Gun, Ini 5 Fakta Pesawat X-59 NASA

3. Berbelanja secara berlebihan

6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahuilustrasi orang belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebuah penelitian di Psychiatry Research bulan Agustus tahun 2015, menemukan bahwa orang dewasa yang menderita ADHD membeli barang secara kompulsif. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki suasana hati, melepaskan stres dan meningkatkan harga diri. Berbelanja secara berlebihan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan permasalahan keuangan. Penderita ADHD memiliki keinginan impulsif untuk berbelanja terus-menerus karena menyenangkan dan mudah untuk dilakukan. Kamu perlu mengontrolnya dengan menggunakan uang cash secukupnya, jangan terlalu sering mengunjungi toko offline maupun online serta pikirkan dengan matang apakah barang yang kamu mau beli benar-benar kamu butuhkan.  

4. Suka kegiatan ekstrem

6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahuilustrasi kegiatan menantang (pexels.com/Arun Mathew)

Otak penderita ADHD tidak memproduksi dopamin yang cukup sehingga mereka cenderung menyukai kegiatan yang menantang untuk meningkatkan dopamin. Dopamin adalah zat dalam otak yang mengatur emosi dan pergerakan. Penderita ADHD menyukai kegiatan yang menantang atau memiliki risiko tinggi seperti mengemudi dengan kecepatan yang tinggi, berjudi dan terlibat dalam perselingkuhan. Colette de Marneffe, Ph.D., seorang psikolog klinis di Silver Spring, menyarankan untuk mencoba kegiatan yang tidak membahayakan diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Kamu bisa melakukan kegiatan yang menantang seperti naik gunung, paralayar dan terjun payung. 

5. Mudah lupa

6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahuilustrasi menata barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Penderita ADHD kesulitan untuk mencari barang yang dibutuhkan ditengah banyaknya timbunan barang dan menepati janji yang telah dibuat. Martin W. Wetzel, MD, seorang asisten profesor psikiatri di University of Nebraska Medical Center, mengatakan otak penderita ADHD tidak merekam ingatan mengenai hal yang tidak diperhatikan dengan seksama seolah-olah hal tersebut tidak pernah terjadi. CHADD (Children and Adults with Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) menyarankan untuk memecah tugas besar menjadi tugas-tugas kecil, menata ruangan menjadi beberapa bagian dan melakukan pengarsipan dokumen penting agar semuanya terkelola dengan baik. 

6. Tidak bisa mengendalikan emosi

6 Gejala ADHD pada Orang Dewasa yang Perlu Kamu Tahuilustrasi marah (pexels.com/mohamed abdelghaffar)

Jika kamu kesulitan untuk mengontrol emosi dan frustasi maka kemungkinan kamu mengalami ADHD. Martin W. Wetzel, MD, seorang asisten profesor psikiatri di University of Nebraska Medical Center, mengatakan mudah tersinggung bisa jadi adalah gejala bipolar sehingga diperlukan evaluasi dan diagnosis secara menyeluruh untuk mendiagnosa ADHD. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2016 di Acta Psychiatrica Scandinavica, menemukan bahwa nakal dan agresif adalah perilaku anak-anak pengidap ADHD. Kamu bisa mengontrol emosi dengan menenangkan diri sambil mendengarkan musik, minum air atau menarik nafas panjang. Setelah itu, pastikan untuk berpikir dengan matang dan mendengarkan pendapat orang lain sebelum meluapkan emosi. 

ADHD adalah kondisi gangguan mental yang jarang diketahui banyak orang. Penting untuk menyadari gejalanya sedini mungkin sejak kecil supaya mendapatkan penanganan secepatnya. Penanganan yang tepat akan membuat penderita ADHD bisa hidup normal seperti orang biasa. 

Baca Juga: Mengenal Virus Dengue, Penyebab Demam Berdarah pada Manusia 

Sita Vilosa Photo Community Writer Sita Vilosa

Just an ordinary girl

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya