TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Gejala Omicron Meski Sudah Vaksin COVID-19 Booster, Waspada! 

Sudah vaksinasi belum tentu bebas dari virus corona

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Semarang, IDN Times  - Percepatan vaksinasi dosis ketiga atau booster dilakukan untuk mencegah penularan virus corona varian Omicron di kalangan masyarakat. Meski langkah pemerintah itu tepat tapi tidak bisa menjamin yang sudah mendapatkan vaksin booster akan terbebas dari Omicron. 

Sebab beberapa orang telah melaporkan mereka tetap terjangkit virus corona varian baru ini, meski sudah mendapatkan booster. Bahkan, ada juga di antara mereka juga yang mengalami infeksi corona kedua kalinya. 

Lantas, seperti apa gejala terpapar varian omicron yang bisa terjadi pada mereka yang sudah mendapatkan vaksin booster? Melansir dari Halodoc, berikut empat gejala Omicron pada mereka yang sudah vaksin booster. 

Baca Juga: Omicron Masuk Semarang, 16 Orang Dirawat di RS, Sesak Napas dan Demam

1. Gejala mirip pilek

pexels.com/@olly

Beberapa orang yang sudah divaksin dan terinfeksi Omicron cenderung mengalami gejala, seperti sakit kepala, nyeri tubuh, dan demam. Gejala ini cukup mirip dengan efek samping dari pemberian vaksin itu sendiri.

Sementara itu, untuk gejala seperti sesak napas, batuk, dan mirip flu, umumnya akan dialami mereka yang terinfeksi tetapi belum menerima vaksin. Selain itu, gejala sakit tenggorokan juga cukup umum terjadi pada mereka yang sudah divaksin. Sedangkan, mereka yang sudah divaksin dua dosis biasanya akan mengalami gejala kelelahan dan batuk, tetapi tidak ada gejala sesak napas.

2. Tidak ada demam dan anosmia

ilustrasi demam (pexels.com/Gustavo Fring)

Pada infeksi Omicron jarang ditemui gejala kehilangan indera perasa dan bau atau anosmia. Penderita juga akan kehilangan satu gejala lagi, yakni demam. Demam tercatat tidak banyak dirasakan mereka yang sudah menerima booster, tetapi masih terpapar Omicron.

Adapun, gejala yang kerap timbul adalah pilek. Ini berarti gejala dari paparan Omicron agak lebih ringan, tetapi mereka dapat dengan mudah menyebar.

3. Tingkat keparahan yang berbeda

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Spesialis Penyakit Menular di University of California Peter Ching-Hong mengatakan bahwa mereka yang sudah divaksinasi dan mendapatkan booster tampaknya punya gejala yang tidak terlalu parah. Tak hanya itu, durasi sakitnya juga cukup singkat.

Mereka yang tidak divaksinasi biasanya hanya akan bergejala selama lima hari atau lebih. Sementara mereka yang menerima vaksin lengkap hanya punya gejala 1–2 hari saja.

Baca Juga: 3 Jurus Tangkal COVID-19 Omicron di Semarang, Jangan Lengah Lur! 

Berita Terkini Lainnya